KONAWEKITA – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (PK) Kabupaten Konawe laksanakan sosialisasi, guna mencegah kekerasan, bullying, serta tindakan yang dapat mengganggu kenyamanan dan keamanan di satuan pendidikan. Yang berlansung disalah satu hotel di Unaaha
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Dinas (Kadis) PK Konawe, Suriyadi, Sekdis, Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Dasar (Dikdas), pemateri dari Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Sulawesi Tenggara (BPMP-SULTRA), koordinator pengawas, serta kepala sekolah SD se-Konawe dan guru penggerak. Rabu, (8/5/2024).
Kepala Dinas Pendidkan Konawe Suriyadi mengatakan, rapor pendidikan sangat penting untuk mewujudkan kurikulum merdeka, dan menjadi acuan dalam pelaksanaan program.“Ada beberapa sekolah yang rapor pendidikannya tinggi, namun ada juga yang rendah,” kata Suriyadi saat membuka acara.
Suriyadi menekankan perlunya ada evaluasi terhadap beberapa sekolah yang memiliki rapor rendah, agar dapat diberi motivasi dari aspek yang menjadi kebutuhannya, dan kegiatan hari ini sangat berpengaruh terhadap peningkatan mutu pendidikan di Kabupaten Konawe.
Seiring dengan apa yang disampaikan oleh Kadis PK, terkait dengan pelaksanaan kegiatan. Kabid Dikdas, Lalan Hendrawan, menjelaskan bahwa pelaksanaan kegiatan ini merupakan implementasi atau rencana tindak lanjut dari kegiatan yang telah dilaksanakan kementrian pendidikan.
Selain peningkatan mutu kata Lalan, kegiatan ini juga guna mencegah terjadinya tindak kekerasan, bullying, serta tindakan yang dapat mengganggu kenyamanan dan keamanan di satuan pendidikan.
Berdasarkan materi sosialisasi, yaitu peningkatan kualitas layanan kepada seluruh satuan pendidikan, kaitannya dengan iklim keamanan, iklim kebhinekaan, dan inklusivitas. Lalan berharap para pendidik dapat mengimplementasikan disekolah masing-masing.
“Kami harapkan para kepala sekolah dengan para guru dapat memberikan kenyamanan, baik antara kepala sekolah dengan guru, sesama guru, guru dengan murid dan murid sesama murid. Dan pastikan tidak ada kekerasan ataupun bullying yang terjadi,” ungkapnya.
Berhubungan dengan iklim keamanan sekolah lanjutnya, pihak dinas telah melaksanakan program salah satunya alokasi pagar sekolah, sedangkan untuk kebhinekaan dan inklusivitas yaitu memberikan materi bagaimana para pendidik dapat memaknai keberagaman yang ada, serta bagaimana memberikan perlakuan yang sama bagi para peserta didik untuk mendapatkan pendidikan.
Sedangkan tindak lanjut kegiatan ini jelas Lalan, akan dilaksanakan evaluasi di semester selanjutnya. Dari hasil itulah yang akan menjadi acuan.
Ia mengungkapkan bahwa tim pencegahan dan penanganan kekerasan di satuan pendidikan tingkat Kabupaten Konawe telah terbentuk, termaksud ditingkat sekolah. (red)