Ratusan masyarakat Kabupaten Konawe kembali geruduk Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Kehadiran massa penambang pasir ini, dalam agenda aksi mendukung percepatan pembangunan waduk di Kecamatan Uepay. Massa diterima langsung Ketua DPRD Konawe, Dr. Ardin didampingi Wakil Ketua I DPRD Konawe, Kadek Rai Sudiani dan sejumlah anggota DPRD lainnya, Jum’at (8/10/2021).
Massa aksi berpendapat, kehadiran Proyek Strategis Nasional (PSN) ini, berdampak pada mata pencarian baru masyarakat Konawe, dalam hal ini Penambangan Pasir.
Salah satu lembanga, Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) melalui Bupatinya Satriadin dalam orasinya berharap Aparat Penegak Hukum (APH), DPRD, dan Pemda mendukung percepatan PSN sesuai Intruksi presiden nomor 1 tahun 2016. “Kami berharap pihak terkait mengedapankan proses hukum atas penggunaan material yang beberapa teman-teman lembaga menilai jika hal itu ilegal,” katanya.
Sementara itu Ketua DPRD Konawe, Dr. Ardin saat menerima massa aksi, mengapresiasi aliansi masyarakat yang memperjuangkan percepatan waduk di Ameroro. “Kita harus medukung dengan hadirannya proyek nasional. Olehnya itu putra daerah tidak boleh menjadi penonton di daerah sendiri, apalagi dengan hadirnya proyek nasional, diharapkan seluruh masyarakat Konawe untuk ikut mendukung,” ungkapnya dihadapan massa aksi.
Lebih lanjutnya, ketika hadirnya proyek nasional ini pasti berpihak ke masyarakat, dalam hal ini penambang pasir, untuk menjadi mata pencarian baru. “Maka kami DPRD selaku perpanjangan tangan masyarakat tidak segan-segan untuk melakukan apa yang diinginkan masyarakat.” jelasnya.
Ardin menerangkan, pihaknya tidak menginginkan hadirnya PSN di konawe jika hanya membuat masyarakat jadi penonton. Sehingga ia langsung menyarankan untuk menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) guna mendengar tuntutan warga dan mencari solusi terbaik.
Lanjut Ketua DPRD mengatakan, masyarakat tidak salah datang ditempat ini, karena ini rumah rakyat, menurutnya dalam kurun waktu beberapa hari ini, pihaknya telah didatangi dua komponen masyarakat yang keduanya membawakan aspirasi tentang pasir. dan hari ini setelah mendegarkan aspirasi masyarakat pihaknya akan putuskan akan lakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP).
“yakin dan percaya kepentingan rakyat ada di atas segalanya, kalau masa penjajahan musuh kita adalah penjajah maka sat ini musuh kita adalah ketidakadilan, jadi kalau ada ketida adilan kita bersama rakyat untuk melawannya’ tegasnya
Olehnya itu kata dia, ini menjadi agenda DPRD, pihaknya sangat menyayangkan ada masyarakat penambang pasir yang justru dengan masuknya poyek nasional, jadi penonton di negeri sendiri dan itu yang tidak diinginkan.
Dengan adanya aspirasi itu, pihaknya sudah mengundang semua, namun dia menyarankan semua harus komitmen dan harus mendukung proyek strateis nasional, tidak boleh ada oknum yang menghalang- halangi kebijakan itu, “tetapi kalau tidak berihak kepada rakyat adalah tugas kita untuk menyampaikan bahwa keadilan itu harus ditegakkan, itu tugas kita semua dan kita kawal itu semua” ujar Politisi PAN itu.
Dia menambahakan masyarakat Konawe adalah masyarakat yang santun “Masyarakat Konawe adalah masyarkat yang beradab dan adab harus kita jaga, yang mau jaga Konawe ini adalah kita semua” tutupnya.
Dalam aksi masyarkat di Kantor DPRD Konawe ini, mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian Polres Konawe. (**)