UNAAHA – KONAWEKITA- saat melukan kunjungan kerja di Posko Penanganan Covid-19 di Konawe Kamis, (2/4/2020), Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Hery Asiku meminta agar masyarakat Konawe tidak panik dengan isu virus corona yang saat ini melanda sejumlah daerah. agar produktifitas petani tetap terjaga demi memenuhi kebutuhan pangan Sultra.
Sebagai salah satu daerah penyedia beras untuk sejumlah daerah di Sultra, Konawe juga diketahui menjadi daerah penyuplai sayuran dan buah di Kota Kendari. Hery meminta agar isu virus corona tidak berdampak pada produktifitas petani di Konawe. Pasalnya jika hal ini terjadi, ketersediaan pangan di Sulawesi Tenggara akan sangat mengkhawatirkan.
“Jangan Panik, tapi tetap mengikuti anjuran pemerintah untuk jaga jarak atau social distancing. Kita berharap agar petani kita tetap berproduksi untuk menjaga ketersediaan pangan kita,” Kata Hery.
Dia mengatakan DPRD bersama Pemerintah Provinsi telah menyiapkan anggaran sebesar Rp300 miliar khusus untuk penanganan covid-19 di 17 Kabupaten yang ada di Sultra.
Berdasarkan hasil pantauan, lanjutnya, masyarakat Kabupaten Konawe sendiri masih tetap melakukan aktifitas seperti biasa, hal ini menunjukan jika isu wabah virus corona tidak berdampak besar.
“Kemarin kita sudah rapat, dan sudah ada anggaran yang kita siapkan, tetapi masih akan ada pendalaman lagi. Di sana termasuk anggaran penanganan dampak dan untuk kebutuhan medis, seperti Alat Pelindung Diri (ADP) dan obat-obatan,” terangnya.
Hery membantah telah melanggar Standar Operasinal Prosedur (SOP) Covid-19 karena telah melakukan perjalanan dinas ditengah isu Corona, kata dia, kegiatan ini dilakukan hampir semua anggota DPRD Provinsi dan tersebar di 17 kabupaten kota. Tujuaanya adalah untuk melihat fakta lapangan penanganan covid di masing-masing daerah.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Konawe, drg Mawar Taligana mengatakan, kunjungan Wakil Ketua I DPRD Provinsi ini adalah melakukan pemantauan terhadap seluruh kegiatan penanganan covid-19.
“Sebelumnya kami juga pernah dikunjungi oleh Pak Nur Sinapoy dan Ibu Titin Nurbaya Saranani. Kedatangan mereka adalah untuk melihat kegiatan penanganan dan juga mendengarkan aspirasi kami untuk di bawa dalam rapat,” kata drg Mawar. (Red/KK)