Selasa, Juli 1, 2025
Halaman 89

0
Suasana video konferensi bersama Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dalam acara penyerahan Sertifikat Retribui Tanah Objek Reforma Agraria tahun 2021. di Aula Kantor Bupati Konawe, Rabu (22/9/2021).

Bupati Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, Kery Saiful Konggoasa (KSK) menyerahkan 571 sertipikat Badan Pertanahan Nasional (BPN) kepada warga. Penyerahan itu dilakukannya saat mengikuti video konferensi bersama Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dalam acara penyerahan Sertipikat Retribui Tanah Objek Reforma Agraria tahun 2021, di Aula Kantor Bupati Konawe, Rabu (22/9/2021).

Dalam kegiatan Penyerahan sertipikat Retribui Tanah Objek Reforma Agraria tahun 2021 tersebut, selain dihadiri Kepala BPN Kabupaten Konawe, Muh. Rahman juga hadir pejabat kejaksaan, unsur TNI/Polri, serta masyarakat penerima manfaat, serta beberapa kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Konawe.

Presiden Jokowi dalam sambutannya menuturkan, pemerintah tidak ingin lagi ada konflik agraria yang terjadi di masyarakat. Ia berharap dengan adanya program tersebut, masyarakat punya landasan hukum atas hak tanah yang dimiliki. Demikian juga dengan para pengusaha, punya kepastian hukum atas tanah yang hendak digunakan.

Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa Fose Bersama masyarkat penerima manfaat usai penyerahan sertipikat Retribui Tanah Objek Reforma Agraria tahun 2021.

“Inilah bentuk keadilan bersama yang kita inginkan. Inilah komitmen pemerintah terhadap masyarakat,” ujarnya.

Presiden RI dua periode itu mengungkapkan, pihaknya sering mengundang para kepala daerah dan organisasi- organisasi sipil membahas masalah agraria. Dari situ terungkap kalau ada sejumlah konflik agraria yang terjadi di Konawe yang sudah berlangsung puluhan tahun.

“Ada yang sudah 40 tahun berlarut- larut. Makanya masalah agraria ini adalah tantangan terberat kita,” jelasnya Presiden.

Jokowi mengungkapkan, jumlah sertipikat tanah yang dibagikan pada momen tersebut sebanyak 124.120.000 sertipikat. Jumlah tersebut tersebar dari 127 kabupaten/kota dari 26 provinsi se- Indonesia.

Ratusan sertipikat Retribui Tanah Objek Reforma Agraria tahun 2021 akan diserahkan kepada penerima manfaat.

Menurut Jokowi, sertipikat yang diserahkan kali ini tergolong istimewa. Sebab, banyak yang merupakan tambahan tanah baru untuk rakyat. Misalnya, tanah hasil sita oleh negara dan tanah yang sebelumnya dari hutan kawasan.

“Bapak, ibu, sertipikatnya tolong dijaga. Jangan hilang atau rusak. Jangan pula dialih kepemilikan. Manfaatkan sebaik-baiknya untuk usaha,” terangnya.

Sementara itu, Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa, sangat mengapresiasi program sertipikasi tanah yang menjadi prioritas Presiden Jokowi. Hal itu dapat memberikan rasa nyaman terhadap warga pemilik tanah. Ia pun mengucapkan terimakasih kepada orang nomor satu di Indonesia itu.

suasana penyerahah sertipikat Retribui Tanah Objek Reforma Agraria tahun 2021.

Bupati dua periode itu juga meminta BPN melihat kembali masalah tanah yang ada di Kecamatan Routa. Katanya, ia sempat mendapatkan informasi kalau ada yang jual Surat Kepemilikan Tanah (SKT) ribuan hektar. “Tolong dicek jangan sampai ada oknum- oknum yang bermain di sana,” terang Kery.

Sementara itu, Kepala BPN Konawe, Muh. Rahman mengatakan, jumlah tanah yang akan disertipikasi dalam program sertifikasi gratis tahun 2021, sebanyak 1000 bidang. Lahannya tersebar di Kecamatan Abuki dan Tongauna.

Di Abuki ada lima desa, yakni Anggoro (106), Asolu (150), Epeea (76), Punggaluku (141), Kasuwura Indah (118). Sedangkan di Tongauna, di Desa Nambeaboru (290).

Pada penyerahan kali ini lanjut Rahman, pihaknya baru menyerahkan 571 sertipikat. Penyerahan dilakukan secara simbolis oleh 30 warga. “Sisa sertipikat yang 429 akan diserahkan dua bulan ke depan. Target November sudah kelar,” ujarnya. (**)

0
Bupati Konawe Kery Saiful Konggosa saat berbincang dengan Ketua TIM Rombongan Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno

Bupati Kabupaten Konawe, Kery Saiful Konggoasa (KSK) mendampingi Anggota Komisi VII DPR RI saat menyambangi di PT Obsidian Stainless Steel (OSS), Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis (16/9/2020).

Rombongan Komisi VII DPR RI tersebut dipimpin H. Eddy Soeparno, sebagai Ketua Tim. Juga turut diantaranya Rusda Mahmud dari Partai Demokrat yang juga anggota DPR RI asal Sultra, Bambang Haryadi dari Gerindra dan beberapa anggota dewan lainnya.

Rombongan yang hadir disambut langsung Ketua DPRD Sultra, H. Abdurrahman Saleh, Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa, Ketua DPRD Konawe, Dr. Ardin, Wakil Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran dan sejumlah pejabat Konawe lainnya di Bandara Haluoleo. Hadir juga Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Konawe Dr. Ferdinand Sapan.

Selanjutnya, Rombongan dan Bupati Konawe serta pejabat Konawe lainnya langsung menuju ke industri pengolahan Nikel, PT OSS di Morosi. Di sana, para anggota dewan bersama bupati diajak melihat langsung bagaimana pengolahan nikel di PT OSS.

Diskusi Bupati Konawe Kery Saiful Konggosa saat berbincang dengan Ketua TIM Rombongan Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno

Kepada awak media, Eddy Soeparno mengungkapkan tujuan kunjungan Komisi VII DPR RI adalah untuk melihat hilirisasi pengolahan nikel di PT OSS, dalam hal ini produksi stainless steel.

Kedatangannya, selain bersama anggota Komisi VII, juga bersama pihak dari Kementerian Perindustrian RI. “Kami melihat ini sebagai jalan yang baik. Di mana pengolahan nikel, sudah dilakukan dari hulu (tambang nikel), hingga ke hilirnya (smelter) dan menjadi produk stainless steel,” ungkap Eddy Soeparno.

Eddy juga mengatakan, dirinya saat ini menjabat sebagai Ketua Panitia Kerja (Panja) Ilegal Mining DPR RI. Sehingga kedatangan dirinya dan tim, juga sekaligus melalukan pemantauan.

“Kami juga hadir untuk memantau dan mengklarifikasi keabsahan cerita-cerita yang berkembang di luar. Apakah nanti akan ditindaklanjuti dalam bentuk Panja,” jelasnya.

Akan tetapi kata Eddy, kedatangan mereka pada intinya ingin melihat langsung proses produksi stainless steel yang dilakukan OSS. Ia berharap, apa yang dilakukan OSS bisa menjadi contoh untuk daerah lain yang memiliki sumber daya alam.

Fose bersama DPR RI dan rombongan bersama Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa dan Ketua DPRD Konawe, Dr. Ardin dan pihak PT OSS

“Apa yang dilakukan OSS bisa menjadi contoh bahwa kita sudah bisa melakukan hilirisasi yang baik dalam pengolahan nikel,” pungkasnya.

Sementara itu, Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa mengatakan, kehadiran PT OSS dan PT VDNI di Konawe telah membawa dampak yang cukup signifikan. Pasal, dua perusahaan asal Tiongkok itu mampu memangkas jumlah pengangguran dan angka kemiskinan di Konawe, bahkan Sultra dan Indonesia.

“Makanya, dengan hadirnya megaindistri ini saya tidak ragu jika harus mengatakan kalau Konawe adalah masa depan Indonesia,” terang bupati dua periode itu.

Mantan Ketua DPRD Konawe itu mengimbau, agar sama-sama menjaga kondusifitas di area perusahaan. Katanya VDNI dan OSS adalah bagian dari aset yang harus dijaga, demi keberlangsungan para karyawan yang bekerja di sana. (**)

0
Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa (KSK) saat menjalani vaksinasi

Bupati Kabupaten Konawe, Kery Saiful Konggoasa menekankan, semua Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Kepala Desa (Kades) Lingkup Pememerintah Daerah (Pemda) wajib mengikuti program vaksin. Hal ini dalam rangka mendukung program satu juta vaksin dari Peresiden Joko Widodo.

Kabupaten Konawe sendiri menjadi daerah yang pertama kali melaksanakan program vaksin Corona Virus Desease (Cocid)-19 di Sulawesi Tenggara (Sultra), yang telah dilaksanakan sejak Januari 2021 silam.

Di Konawe, program vaksin telah banyak dilaksanakan baik itu di Dinas Kesehatan, Puskesmas, Komando Resort Militer (Koramil) maupun Polres Konawe. Hal ini dilakukan untuk mendukung program sejuta vaksin sebagaiaman program pemerintah pusat.

Kery Saiful Konggoasa sendri hari ini (30/8/2021) juga telah mengikuti program vaksinasi. Yang idealnya, orang nomor satu di daerah lumbung beras Sultra ini akan menjadi orang yang pertama kali divaksin Januari lalu. Akan tetapi, saat itu KSK akan mengikuti program vaksi akan tetapi adanya masalah kesehatan pada dirinya, dia hanya hadir menyaksikan program vaksin tersebut.

Sekretaris Daerah (Sekda) Konawe Dr. Ferdinand Sapan saat mengikuti vaksinasi

Usai menjalani vaksinasi, KSK mengimbau agar semua elemen masyarakat juga ikut program vaksinasi. Sebab, hanya dengan ikut vaksin risiko untuk tertular wabah Covid-19 yang mematikan itu akan menjadi lebih kecil.
Sebaliknya, jika tidak ikut vaksin maka risiko tertularnya akan semakin rentan termasuk menularkan kepada orang lain, bahkan dapat mengakibatkan kematian. “Ikuti imbauan pemerintah untuk vaksin,” imbau mantan ketua DPRD Konawe itu.

Bupati Konawe juga menekankan, setiap Aparatur Sipil Negara di Konawe wajib untuk divaksin. Jika tidak maka pihaknya akan memberi lampu hijau jika yang bersangkutan hendak mengurus kebijakan kenaikan pangkat. Hal yang sama juga berlaku untuk para kepala desa (Kades) dan Lurah se-Kabupaten Konawe. “Calon-calon pejabat yang tidak ikut vaksin kita tidak akan kasi naik pangkatnya,” tegasnya.

Kery mengimbau agar mereka juga ikut dalam program vaksinasi dan ikut mensosialisasikannya kepada masyarakat di desanya. “Kades juga harus divaksin, menjadi contoh untuk masyarakatnya,” jelasnya.

Mantan Ketua DPRD Konawe itu menerangkan, jika ingin imun kuat dan anti body serta umur panjang, maka lakukanlah vaksinasi. Sebab, hal itu akan sangat membantu di tengah kondisi Pamdemi Covid-19 yang melanda Indonesia pada umumnya, khususnya Kabupaten Konawe. “Vaksin juga bikin sehat atas bawah,” kelakar mantan Ketua DPD PAN Konawe dua peruode itu.

Suasana Program vaksinasi di Kantor Pemda Konawe

Perlu diketahui, Konawe menjadi daerah pertama di Sultra ditemukan penderita Covid-19. Kala itu pasiennya dirawat di RS Bahteramas Kendari. Untuk pengantisipasi banyaknya pasien Covid-19, Pemda Konawe juga melakukan upaya untuk mendirikan RS Darurat Covid-19.

Tak hanya itu, Pemda Konawe Konawe juga melakukan berbagai upaya untuk melakukan pencegahan, dan mengajak semua stake holder di Kabupaten Konawe untuk berpartisipasi dalam rangka melakukan upaya pencegahan meluasnya wabah covid-19 ini. Baik itu penyemprotan Desinfektan, penyuluhan kesehatan di masyarakat maupun program lain seperti bantuan sembako dan lainnya.

RS tersebut selain menampung pasien Covid-19 asal Konawe, juga melayani dari kabupaten lainnya. Tahun 2020 lalu, Pemda Konawe juga telah mendatangkan mobil laboratorium tes PCR. Mobil tersebut memberikan pelayanan tercepat dalam tes PCR Covid-19, dengan harga termurah saat itu yang cuma Rp600 ribu.

Terkahir, Konawe masuk dalam zona merah setelah ditemukan ratusan warga yang terpapar Covid-19. Kondisi itu membuat Pemda melakukan PPKM Mikro untuk mencegah penularan lebih lanjut. Proses vaksinasi pun masih terus dilakukan.(**)

0
Sang bintang Bulu Tangkis olimpiade Tokyo, Apriani Rahayu disambut kedatangannya di Kantor Bupati Konawe, Jumat (27/8/2021).

Bupati Kabupaten Konawe Kery Saiful Konggoasa (KSK), penuhi janji kepada bintang Olimpiade Tokyo asal Sulawesi Tenggara (Sultra), Aprian Rahayu saat dirinya pulang kampung. Jumat (27/8/2021). Kedatanganya disambut hangat pemerintah mulai dari tingkat Provinsi Sultra, hingga Kabupaten Konawe.

Sebelum ke Konawe, di bandara, sang bintang bulutangkis disambut ayahnya, Amerudin dan kerabat dekatnya. Turut mendampingi Ketua Koni Konawe, Cici Ita Ristianty (CIR) dan pejabat teras Kabupaten Konawe. lalu menghadiri undangan penyambutan di Rujab Gubernur Sultra. Di sana ia diterima langsung Ali Mazi dan unsur Forkopimda.

Selanjutnya, Apriani melanjutkan perjalanan pulang kampung ke Kabupaten Konawe. Di daerah lumbung beras ini, Apriani disambut di Kantor Bupati Konawe. Dan disambut langsung Sekda, Ferdinand Sapan.

Pada kesempatan itu, Apriani sempat memberikan beberapa patah kata. Ia mengucapkan terimakasih atas sambutan dan apresiasi yang dilakukan Pemda dan warga Konawe. “Saya berharap generasi muda di Konawe bisa semakin termotivasi dan tidak putus asa dalam mengejar cita-citanya,” ujar Apriani.

Sekda Konawe, Dr. Ferdinan Sapan saat menyampaikan sambut pada agenda penyambutan Sang bintang Bulu Tangkis olimpiade Tokyo, Apriani Rahayu di Kantor Bupati Konawe

Sementara itu Ketua Koni Konawe, Cici Ita Ristianty menuturkan, bahwa di Konawe ada dua cabang olahraga potensial. Bulutangkis dan angkat besi.

“Keduanya olahraga ini akan kami dorong agar melahirkan bibir atlet yang tak hanya berprestasi di tingkat daerah. Tetapi juga tingkat nasional dan internasional sebagaimana yang telah ditunjukan Apriani,” ujarnya.

Di tempat yang sama Sekda Konawe, Ferdinand Sapan yang mewakili Bupati Kery Saiful Konggoasa mengungkapkan, dua olahraga potensial Konawe sebelumnya telah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Konawe.

Dalam RPJMD itu, Pemda Konawe menarget olahraga Bulutangkis dapat melahirkan atlet berprestasi hingga ke tingkat internasional. Prestasi Apriani di Tokyo menunjukan target tersebut telah tercapai.

Sementara untuk angkat besi lanjut Ferdi, saat Porprov terakhir di Kolaka, atlet Konawe mampu menyumbang 15 medali emas. Prestasi itu kata Ferdi bakal ditingkatkan hingga ke level nasional dan internasional.

Hadiah Sapi dari Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa untuk Bintang Oliampiade Tokyo Apriani Rahayu

Selain dua olahraga tersebut tambah Ferdi, Pemda Konawe juga memasukan olahraga favorit, yakni sepak bola dalam RPJMD. Pihaknya berharap, olahraga sepak bola Konawe juga bisa punya prestasi gemilang.

“Kita berharap, di Konawe dan Sulawesi Tenggara ini nanti akan muncul Apriani Apriani yang lain,” terangnya.

Ferdi juga menyampaikan, Pemda Konawe akan menunaikan janjinya terhadap Apriani. Sang idola bulutangkis ganda puteri itu akan diberikan rumah dan sebidang sawah. “Kemudian ada juga dari pribadi bapak Kery Saiful Konggoasa, berupa lima ekor sapi untuk Apriani,” imbuhnya.

Pemberian tiga hadiah tersebut kata Ferdi, ada filosifisnya. Hadiah rumah diberikan karena suatu saat Apriani pasti akan pulang kampung dan ia butuh rumah untuk tempat tinggal. Sementara sawah, diberikan karena Konawe sendiri dikenal sebagai daerah bersawahan hingga mendapat julukan lumbung beras Sultra.

“Hadiah sapi pun demikian. Sapi adalah ciri khas peternakan Konawe dan pemerintah sendiri punya program sejuta sapi yang menjadi program unggulan dari visi misi Bupati Konawe,” jelasnya.

Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa didampingi Sekda Konawe Dr. Ferdinan Sapan usai menyaksikan final Bulu Tangkis Olimpiade Tokyo di kediamannya.

Untuk diketahui, hadiah sapi dari Bupati Konawe telah diserahkan langsung ke pihak Apriani di rumahnya yang berada di Kelurahan Lawulo, Kecamatan Anggaberi, Kabupaten Konawe.

Janji KSK itu, sebagai bentuk rasa bangganya atas raihan yang ditorehkan Apriani. Ia sendiri mengaku telah mengikuti pertandingan Apriani selama ajang Olimpiade. “Saya tadi juga nonton pertandingannya. Saya ikut takjub,” ujarnya kepada awak media saat ditemui di kediamannya, Senin (2/8/22021) lalu.

Untuk itu lanjut KSK, Pemda Konawe akan menyiapkan, hadiah spesial untuk Apriani yang sudah mengharumkan nama daerah dan negara di tingkat dunia. Hadiah itu berupa sebidang tanah bersama rumahnya. “Saya pribadi akan menyumbang lima ekor sapi. Satu jantan, empat betina. Besok saya perintahkan anggota pergi tangkap di ranch (kandang sapi milik KSK, red),” ungkapnya yang didampingi kakak sulung Apriani, Tony.

Terkait hadiah tanah dan rumah, KSK mengaku tengah berkonsultasikan dengan keluarga Apriani. Sementara bantuan pribadi KSK berupa sapi itu diberikan sebagai tabungan Apriani di masa mendatang jika kelak telah pensiun.

Perlu diketahui juga, selain acara penyambutan di Rujab Gubernur dan Kantor Bupati, agenda yang sama juga dilakukan di rumah orang tua Apriani. Masyarakat setempat tampak begitu antusias menyambut kehadiran sang bintang. (**)

0
Diskusi Ketua DPRD Konawe DR. Ardin, Komisi III DPRD Konawe Susi Sri Hartinah, Amd. Keb. Kadis Kesehatan, Drg. Mawar Taligana, M.kes, Kapolsek Puriala, serta Camat Puriala dan Kepala Puskesmas Puriala terkait pelayanan kesehatan

Ketua DPRD Kabupaten Konawe Dr. Ardin berkunjung ke Puskesmas Puriala, Kecamatan Puriala, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, Jum’at (13/8/2021). Terkait tindak lanjut aspirasi masyarakat tentang tentang kurang maksimalnya pelayanan yang ada di Puskesmas Puriala.

Kehadiran Ketua DPRD Konawe di Puskesmas Puriala didampingi oleh Ketua Komisi III DPRD Konawe Susi Sri Hartinah, Amd. Keb. Juga hadir Kepala Dinas Kesehatan, Drg. Mawar Taligana, M.kes, Kapolsek Puriala, serta Camat Puriala dan Kepala Puskesmas Puriala

Suasana diskusi di Puskesmas Puriala

Dr. Ardin mengatakan, agar Kepala Puskesmas meningktkan pelayanan keperawatan dan pihak memberikan dukungan hal ini juga akan didiskusikan dengan Ketua Komisi III DPRD Konawe. Pihaknya juga berharap agar dengan kedatangannya bersama ketua Komisi III dapat memberikan vitamin dan dorongan bagaimana memikirkan persoalan puskesmas Puriala dan terkhusus sektor kesehatan agar lebih baik kedepannya.

“Saya sangat mensuport pak kapus untuk meningkatkan pelayanan di Puskeskas Puriala, saran saya kalau bisa tingkatkaan ini dari enam keperawatan menjadi lebih banyak dan menyesuaikan kebijakan pemerintah daerah, saya juga sarankan agar ketua Komisi membackup ini karena kebetulan ketua Komisi berasal dari Dapil ini” kata Ketua DPRD Konawe.

Diskusi ini juga dihadiri seluruh perawat dan bidan yang bekerja di puskesmas Puriala

Dr. Ardin juga menyarakan kepada Kepala Dinas Kesehatan (Dikkes) Konawe, agar memprioritaskan Puskesmas Puriala menjadi puskemas rawat inap, karena karena secara kajian geografis dan kajian lainnya Puskesmas Puriala sangat mendukung untuk dijadikan puskesmas Rawat Inap.

“Jadi sangat wajar, karena kondisi georafis apalagi jalan rusak orang atau pasien sudah mati baru sampai di tempat ini, jadi kalau sudah tingkatkan saya yakin hal- hal seperti ini tidak akan terjadi, jadi wajar sebagamana yang dikeluhkan masyarakat” ungkap Dr. Ardin.

Suasana pelayanan di Puskesmas Puriala

Lanjutnya, sebagaimana sikap Kepala Puskesmas (Kapus) memberikan tindakan dan sanksi tegas kepada perawat yang lalai dan kurang respon terhadap palayanan itu merupakan sikap yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin untuk memberikan efek jera, tetapi harus diperhatikan juga dari mendidik.

“Saya liat tadi pak kapus, sudah memberikaan sanksi tegas hal itu baik dilakukan untuk memberikan efek jera, tatapi harus dipertimbangkan dan diperhatikan dari sisi mendidiknya, dan hal ini harus dipikirkan oleh kapus bagaimana metode mendidik itu, dan harus diperhatikan kesejahtraannya” ujarnya.

Kata Politisi PAN ini, jadi pemimpin itu tidak mudah tetapi hal itu harus dilaksanakan dengan baik dan merupakan sebuah amanah yang harus diemban dengan baik.

Ketua DPRD Konawe DR. Ardin berbincang dengan perawat yang bertugas

Sementara itu, Kadis Kesehatan drg Mawar Taligana mengatakan, pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin membenahi kekurangan yang terjadi terutama dari aspek pelayanan kesehatan, juga akan berupaya menjadikan Puskesmas Puriala menjadi puskesmas rawat inap.

“Terkait adanya keluhan masyarakat terkait pelayanan di pukesmas ini, kita akan berusaha semaksimal mungkin meningkatkan pelayanan kesehatan, agar kedepannya menjadi lebih baik, kami juga berharap dukungan penuh dari DPRD Konawe menjadikan puskesmas Puriala ini menjadi puskesmas keperawatan” Ujar drg. Mawar.

Usai melakukan diskusi dengan pihak puskemas dan dinkes yang dihariri kapolsek puriala serta camat, ketua DPRD meninjau fasilisas pendukung pelayanan kesehatan yang dimiliki puskesmas. (**)

0
Ketua DPRD Kabupaten Konawe Dr. Ardin saat menyampaikan sambutan pada pelaksanaan Vaksinasi kerjasama antara Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe dan Alumni SMPN 1 Puday, di Pondopo Bertempat di pendopo puskesmas wonggeduku barat ( Wobar ) Kabupaten Konawe.

Dalam rangka mendukung program pemerintah dalam hal ini vaksinasi untuk untuk masyarakat guna menekan penyebaran wabah Covid-19, serta meningkatkan kekebalan tubuh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) bekerjasama dengan Alumni SMPN 1 Puday, menggelar vaksnasi massal, bertempat di pendopo Puskesmas Wonggeduku Barat (Wobar) Kabupaten Konawe, Selasa (10/8/2021).

Kegiatan vaksin disaksikan langsung oleh Kadinkes Kabupaten Konawe, Drg Mawar Taligana, M.kes, Ketua DPRD Konawe, Dr. Ardin, Kapolsek Wobar, Bhabinkamtibmas, Kapus Wonggeduku Barat dan diikuti sekitar 100 orang yang akan melakukan vaksinisasi covid 19.

Ketua DPRD Kabupaten Konawe, yang juga Ketua Alumni SMPN 1 Puday, Dr. Ardin mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan tersebut adalah langkah nyata dari para alumni SMPN I Puday, dalam membantu pemerintah daerah mengurangi penyebaran covid 19 di Kabupaten Konawe.

Pemerikasaan suhu badan salah satu peserta Vaksin

Selain itu kata Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini adalah memberikan sosialisasi kepada warga agar menyadari bahwa salah satu cara penanggulangan penyebaran covid 19 tersebut dengan melakukan vaksinisasi.

” Untuk mengakhiri wabah pandemi ini salah satunya adalah menggalakkan vaksinisasi,”tegasnya.

Kata Dia, program Vaksinisasi yang dilakukan para alumni SMPN I Puday tersebut merupakan salah satu bentuk kegiatan kemanusiaan, untuk turut serta menyukseskan dan mendukung kebijakan pemerintah.

” Kegiatan ini adalah bentuk kegiatan kemanusiaan, yang mana kami hadir bersama pemerintah daerah sebagai bagian masyarakat Indonesia dan bagian masyarakat dunia yang bertekad lepas dari wabah pandemi ini, saya harapkan kegiatan ini kedepan dapat diikuti oleh asosiasi-asosiasi lain dibumi Konawe yang kita cintai,” harap Ketua DPRD Kabupaten Konawe ini.

Suasana Vaksinasi

Ditempat yang sama, Kadis Kesehatan Kabupaten Konawe, Drg Mawar Taligana, mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan oleh alumni SMPN I Puday Kabupaten Konawe. Menurutnya program tersebut telah direncanakan bersama para alumni sejak dua bulan lalu.

”Kegiatan ini telah direncanakan hanya karena terkendala vaksin sehingga program tersebut baru terlaksana” terangnya.

Dikatakan untuk kabupaten Konawe sendiri, angka pasien covid masih tergolong tinggi, dari data yang disampaikannya pasien covid tercatat 20 orang positif Corona.

Ketua DPRD Konawe Dr. Ardin Fose Bersama Kapolsek Wobar, Bhabinkamtibmas, Kapus Wonggeduku Barat dan Camat Wobar

Dia menerangkan, dari hasil pemantauan dan laporan yang masuk di tim covid seluruh Indonesia, 96 persen pasien yang terpapar saat ini adalah warga yang belum melakukan Vaksinisasi covid 19, untuk itu dirinya mengharapkan kesadaran masyarakat untuk melakukan Vaksinisasi agar terhindar dari virus Corona.

“Saya harapkan kepada masyarakat untuk segera melakukan vaksin dan juga saya sampaikan kepada masyarakat agar tidak terpengaruh atas isu hoaks terkait Vaksinisasi,” ujarnya. (**)

0
Bupati Kabupaten Konawe, Konawe Kery Saiful Konggoasa

Tak ingin warganya kelaparan saat pandemi Bupati Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara Kery Saiful Konggoasa perintakan seluruh kepala desa dan lurah se- kabupaten Konawe untuk melakukan pendataan terhadap warganya yang terdampak pandemi covid-19 di wilayah masing- masing. Hal ini merupakan upaya Pemerintah daerah dalam penanganan dan penanggulangan dampak wabah Corona virus desease (Covid)-19 yang saat ini melanda.

Tak hanya perintahkan kepala desa dan lurah, Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa juga aktif secara langsung turun lapangan membagikan bantuan beras kepada warga kurang mampu yang terdampak terhadap penerapan Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pekan lalu.

Selain melakukan penanggulangan dampak covid-19 ini, Pemda Konawe juga sangat gencar melakukan upaya keras dalam memutus rantai penyebaran virus corona melalui vaksinasi. Semua Puskesmas melakukan vaksinasi gratis kepada warga setempat sebagai langkah nyata melawan penyebaran wabah mematikan itu.

Saat ditemui awak media, Bupati Konawe menyampaikan bahwa dirinya akan memerintahkan seluruh Kepala Desa (Kades) dan Kepala Kelurahan se- Kabupaten Konawe untuk segera melakukan pendataan di wilayah masing-masing.

Rapat Koordinasi Penanggulangan Covid-19 di ruangan Wakil Bupati Konawe
Gusli Topan Sabara

Bupati Konawe ingin memastikan bahwa tidak ada warganya yang kelaparan karena tidak memiliki beras saat wabah pandemi ini berlangsung.

“Saya tidak mau lagi melihat ada berita yang menyebut ada warga Konawe yang tidak mendapatkan perhatian pemerintah daerah,” tegas Kery Saiful Konggoasa, Kamis (5/8/2021).

Menurutnya, tidak semua masyarakat kurang mampu di daerah ini telah mendapat bantuan dari pemerintah. Seperti bantuan langsung tunai (BLT) yang bersumber dari Dana Desa (DD) Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Kementerian Sosial Republik Indonesia.

Untuk itu Kery mengatakan, Kepala Desa dan Lurah diharapkan tanggap terhadap hal tersebut. Untuk memastikan tidak ada warga kurang mampu seperti Lansia atau jompo dan janda tua yang sudah tidak lagi mampu mencari nafkah sendiri, Kery juga mengatakan akan melibatkan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan Wartawan untuk membantu melakukan pendataan di lapangan.

“Kita akan libatkan rekan-rekan LSM dan Wartawan dalam pendataan. Kita tidak ingin masih ada warga kurang mampu yang terlewatkan,” ungkapnya Bupati dua perode ini.

Pada kesempatan itu pula, melalui via telpon, Kery langsung menyampaikan kepada Sekretaris Daerah (Sekda) Ferdinand Sapan selaku ketua Gugus Tugas Penanganan dan Penanggulangan dampak Covid-19 agar mengalokasi bantuan paket sembako kepada LSM dan Wartawan di Konawe.

Penerapan PPKM Mikro di Kecamatan Amonggedo, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara

Menurutnya saat ini, bukan hanya warga kurang mampu yang merasakan dampak Covid-19. LSM dan Wartawan juga tentu turut merasakan dampaknya. Sehingga, orang nomor satu di daerah lumbung beras Sultra ini akan memberikan bantuan paket sembako sebagai bentuk kepeduliannya.

Kery juga menghimbau semua pihak agar patuh terhadap anjuran pemerintah. Dan Covid-19 itu nyata sehingga penerapan protokol kesehatan (Prokes) menjadi wajib dan menjadi skala prioritas jika bagi semua pihak jika ingin terbebas dari virus mematikan itu.

Pihaknya meminta kepada seluruh lapisan masyarakat apabila ingin beraktivitas di luar rumah agar selalu menggunakan masker. Mencuci tangan pakai sabun atau dengan Handsanitaizer serta selalu menjaga jarak dan berupaya menghindari kerumunan.

“Prokes itu wajib jika kita semua betul-betul ingin keluar dari situasi saat ini. Bukan hanya Pemerintah Daerah, Polisi dan TNI. Tetapi yang paling penting saat ini adalah kesadaran masyarakat untuk cepat bangkit. Saya yakin kalau masyarakat disiplin corona ini pasti cepat berlalu,” Ujarnya mantan ketua DPRD Konawe ini. (**)

0
Ketua PMI Cabang Konawe Titin Nurbaya Saranani saat menyerahkan paket sembako kepada salah satu penerima manfaat.

Sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama terutama di daerah yang di lockdawn, yang kini dilanda wabah corona virus desease (Covid)-19, Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, turut meringankan beban masyarakat yang kini ditutup secara total akibat tingginya angka penularan covid-19 salah satunya di Desa Amonggedo Kecamatan Amonggedo, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Ketua PMI Cabang Konawe Titin Nurbaya Saranani memimpin langsung pembagian paket sembako di lokasi lockdown di Desa Amonggedo, Kamis (5/8/2021).

Kegiatan ini dilakukan oleh PMI Konawe sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat yang saat ini terdampak covid-19 khususnya di daerah lockdown, PMI Konawe membagikan 148 paket sembako dan lakukan penyomprotan desinfektan di rumah-rumah warga.

Saat menyerahkan bantuan kepada warga penerima manfaat, Ketua PMI Cabang Konawe ini tak luput mengedukasi masyarakat agar senantiasa menjaga kesehatan dan tetap mematuhi anjuran pemerintah terkait protokol kesehatan yakni menjaga jarak, menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan Handsanitaizer, serta menjauhi kerumunan yang dapat memeperluar penyebaran virus mematikan ini.

Sembako yang akan disalurkan kepada warga setempat.

Ketua Cababg PMI Konawe juga meminta pemilik rumah untuk rutin mengkomsusi vitamin serta makanan yang bergizi untuk menjaga imunitas tubuh. Titin Nurbaya Saranani juga memberi semangat kepada warga terutama yang terpapar covid-19, bahwasanya covid-19 ini akan segera berlalu apabila semua pihak mematuhi anjuran pemerintah.

Titin Nurbaya Saranani mengatakan, kegiatan yang dilakukan di lapangan selain pembagian paket sembako kepada warga setempat, PMI Konawe juga melakukan penyemprotan desinfektan di rumah-rumah warga.

“Selain membagikan 148 paket sembako, kami juga melakukan penyemprotan desinfektan untuk meminimalisir potensi penyebaran covid-19,” kata anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Tenggara itu saat ditemui di lokasi pembagian sembako.

Ketua Tim Penggerak PKK Konawe ini mengatakan, dalam hal kegiatan penyemprotan desinfektan, pihaknya melibatkan tim gugus tugas covid-19 Desa Amonggedo.

Legislator dari Partai Amanat Nasional (PAN) Sultra itu juga mengatakan, pembagian sembako dan penyemprotan desinfektan ini didampingi oleh Camat Amonggedo Camat Amonggedo Tam Sati Sam bersama Babinsa setempat.

Ketua PMI Cabang Konawe Titin Nurbaya Saranani fose bersama Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa serta tim gugus tugas Covid-19.

Dikesempatan itu pula, istri Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa yang akarab disapa Titin ini, mengimbau seluruh masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan (Prokes) dan menghindari kerumunan guna memutus rantai penyebaran wabah covid-19, agar masyarakat dapat kembali beraktifitas secara normal.

“Saya minta agar warga peduli terhadap kesehatan diri dan keluarga. Tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan selalu menjauhi kerumunan. Kita berharap, dengan disiplin yang tinggi, wabah covid-19 ini segera berlalu jika kita senantiasa mematuhi anjuran pemerintah dan semua bisa kembali beraktivitas seperti biasa,” Harap Titin.

Berdasarkan pantauan awak media ini, saat pembagian sembako di Desa Amonggedo atau lokasi lockdown, penyerahan bantuan dilakukan dengan sistem dari rumah ke rumah oleh Tim PMI Konawe yang sudah dilengkapi dengan Alat Pengaman Diri (APD).

Untuk diketahui, Pemerintah Daerah Kabupaten Konawe melakukan lockdown (Totup Total) di Desa Amonggedo karena tingginya angka positif di desa itu. Dalam seminggu empat warga meninggal dunia. Sementara data terbaru, ada penambahan delapan kasus positif di desa itu.
(**)

0
Launching perdana penyaluran bantuan beras PPKM dilakukan di gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Konawe, Kelurahan Tuoy, Kecamatan Unaaha, Sulawesi Tenggara, Senin (26/7/2021).

Pemerintah Daerah Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara, secara resmi meluncurkan bantuan beras 217ribu ton kepada masyarakat terdampak Penerapan PPKM Mikro di Kecamatan Amonggedo, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara tahun 2021, di Gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Kabupaten Konawe, Kecamatan Unaaha, Kelurahan Tuoy, Senin (26/7/2021).

Laucing perdana penyaluran beras untuk masyarakat terdamapak Covid-19 ini, dilakukan oleh Bupati Konawe, Kery Saiful Konggosa bersama Kepala Drive Bulog Konawe, Yusran Yunus, Seretaris Daerah Kabupaten Konawe, Dr. Ferdinand Sapan dan sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) se- Kabupaten Konawe.

Pedistribusian beras PPKM tersebut diperuntukan kepada masyarakat Penerima Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Sosial Tunai (BST) yang terkena dampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Hal tersebut sebagai bentuk tindak lanjut dari arahan presiden republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo terkait penanganan bencana non alam Covid-19 melalui cadangan beras pemerintah.

Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa saat memberikan sambutan Launching perdana penyaluran bantuan beras PPKM dilakukan di gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Konawe.

Penyaluran bantuan itu dilakukan melalui mekanisme cadangan beras pemerintah yang tertuang dalam peraturan Menteri Keuangan dan Menteri Sosial nomor 22 tahun 2019.

Kery Saiful Konggoasa mengatakan, atas perintah presiden RI Joko Widodo, pemerintah daerah khususnya di Konawe akan akan membagikan beras bantuan dampak Covid-19 sebanyak 217 tibu ton kepada masyarakat.

Kata dia, sekarang ini bagaimana membuat masyarakat itu sadar bahwa covid itu ada dan mematikan. Bukan saja mematikan manusia-Nya tetapi mematikan semua baik itu ekonomi dan sendi- sendiyang ada. “Saya harapkan kesadaran seluruh masyarakat, karena ini fakta dan nyata” Kata Bupati Konawe.

Menurutnya, saat ini di Konawe bantuan pusat yang tertinggi di Konawe. Kenapa pemerintah pusat selalu memperhatikan Konawe, karena pertumbuhan ekonomi masih sangat stabil.

“Saya harapkan kepada masyarakat bantuan beras ini jangan main- main, saya akan bicara dengan Kapolda supaya bantuan beras ini di awasi oleh Kapolsek, supaya bantuan ini tepat pada sasarannya” ujar Kery

Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa didampingi Kepala Bulog Konawe Yusran Yunus san Sekda Konawe, Dr Ferdinand Sapan bersama OPD se- Kabupaten Konawe fose bersama saat peluncuran berasa bantuankepada masyarakat penerima manfaat bantuan beras akibat terdampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Kery juga mengharapakan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), agar senyisihkan sedikit rezekinya agar dapat berbagi kepada sesama. Dia juga mengharapakan agar semua pihak terlibat dalam penangangan covid-19.

“Tuhan selalu mencoba kita, agar kita dekat dengan sesama kita, dengan adanya covid ini rasa kekeluargaan dan kebersamaan agar semakin dekat, kalau ini kita lakukan dengan baik covid akan hilang” harapnya.

Kata dia, saat ini bukan saatnya menyalahkan pemerintah tetapi bagaimana mambantu pemerintah “Kita sama- sama berdoa semoga semua ini cepat selesai, supaya kita banguan kita punya negeri yang lebih baik” ujarnya.

Bupati Konawe juga kembali menghimbau masyarakat agar menjaga kesehatan masing- masing. Satu saja caranya taati himbauan pemerintah, kalau ada hal yang tidak penting lebih baik ditunda dulu.

Kepala Bulog Konawe Yusran Yunus, saat menyampaikan laporan terkait Launching perdana penyaluran bantuan beras PPKM dilakukan di gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Konawe

Sementara itu Kepala Drive Bulog Konawe Yusran Yunus mengatakan, penyaluran bantuan ini dalam rangka menindaklanjuti arahan Bapak Presiden Jokowi terkait penanganan non alam covid-19 melalui cadangan beras pemerintah.

Kata dia, di kabupaten Konawe dari 20 juta penerima Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH dan BST seluruh Indonesia, khusus di Konawe mendapatkan kuota bantuan sebesar 21.772 KPM yang terdiri dari PKH 11.866 dan BST sebanyak 9906 orang untuk 29 kecamatan.

“Alhamndulillah, semua kabupaten di Sulawesi Tenggara khususnya Kabupaten Konawe itu mendapatkan beras dengan kuantum 10 kg per KPM, mudah- mudahan dengnberas ini bisa memberi manfaat untuk menjadi penyangga, karena saat ini PPKM tentu saja mempengaruhi kehidupan masyarakat, terutama untuk mencari nafkah dan kehidupan sehari- hari” Kata Yusran. (**)

0
Tanggulangi Penyebaran Covid-19 Bupati Konawe Keluarkan SE PPKM Mikro

Guna untuk menanggulangi penyebaran Corona Virus Desease (Covid)-19 di Kabupaten Konawe, Bupati Konawe, Kery Sayful Konggoasa mengeluarkan Surat Edaran (SE) tentang pengetatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis mikro. Hal ini berdasarkan Surat Edaran Bupati Konawe nomor: 433/443/2021. Yang mulai berlaku sejak tanggal 12 Juli 2021 sampai dengan tanggal 26 Juli 2021.

Hal ini berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2021 Tentang Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro Dan Mengoptimalkan Posko Penanganan Corona Virus Disease 2019 Di Tingkat Desa Dan Kelurahan Untuk Pengendalian Penyebaran Corona Virus Disease 2019; dan Peraturan Bupati Konawe Nomor 46 Tahun 2020 Tentang Penerapan Disiplin Dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan Sebagai Upaya Pencegahan Dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 di Kabupaten Konawe;

Adapun isi Surat Edaran yang ditandatangani Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa ini sebagai berikut.

Pertama, pelaksanaan kegiatan di tempat kerja atau perkantoran dalam hal ini pelayanan perkantoran pemerintah diberlakukan 25 persen dan 75 persen untuk kegiatan bekerja dari rumah dengan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat.

Kedua, Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (Sekolah, Perguruan Tinggi, Akademi, Tempat Pendidikan/Pelatihan) dilakukan secara daring/online;

Surat Edaran Bupati Konawe

Ketiga, Pelaksanaan kegiatan pada Sektor Esensial seperti Kesehatan, Bahan Pangan, Makanan, Minuman, energi, komunikasi dan teknologi informasi, keuangan, perbankan, sistem pembayaran, pasar modal, logistik, perhotelan, konstruksi, industri strategis, pelayanan dasar, utilitas publik, proyek vital nasional dan industri yang ditetapkan sebagai objek vital nasional serta objek tertentu, tempat yang menyediakan kebutuhan sehari-hari yang berkaitan dengan kebutuhan pokok masyarakat seperti pasar, toko dan swalayan baik yang berada pada lokasi tersendiri maupun yang berlokasi pada tempat perbelanjaan tetap dapat beroperasi 100% (seratus persen) dengan pengaturan jam operasional, kapasitas dan penerapan Protokol Kesehatan secara lebih ketat;

Keempat, pelaksanaan kegiatan untuk makan atau minum di tempat umum dalam hal ini warung makan, rumah makan, kafe, pedagang kaki lima, lapak jajanan baik yang berada pada lokasi tersendiri maupun berlokasi pada tempat perbelanjaan belaku makan atau minum ditempat sebesar 25 persen dari kapasitas; jam operasional dibatasi sampai dengan pukul 17.00 Wita; untuk layanan makanan melalui pesan antar atau dibawa pulang tetap diizinkan sampai dengan jam 20.00 Wita; restoran yang hanya melayani pesan antar atau dibawa pulang dapat beroperasi selama 24 jam dan semua ketentuan dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat.

Kelima, pelaksanaan kegiatan pada tempat perbelanjaan dilakukan pembatasan jam operasional sampai pukul 17.00 Wita dan kapasitas pengunjung sebesar 25 persen dengan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat. Keenam, pelaksanaan kegiatan konstruksi dapat beroperasi sampai 100 persen dengan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat.

Ketujuh, Pelaksanaan kegiatan ibadah dalam hal ini Masjid, Musholah, Gereja, Pura dan Vihara serta tempat ibadah lainnya ditiadakan untuk sementara waktu kecuali kegiatan panggilan/penanda waktu ibadah seperti adzan di masjid, sampai dengan dinyatakan aman. Kemudian, diharapkan kepada seluruh masyarakat untuk lebih mengoptimalkan ibadah dirumah masing – masing

kedelapan,Pelaksanaan kegiatan pada area public seperti fasilitas umum, taman umum, tempat wisata umum atau area public lainnya yang dapat menimbulkan keramain/kerumunan ditutup sementara waktu.

Salah satu kegiatan, rapat koordinasi penanggulangan Covid-19 di ruang Wakil bupati Konawe, Gusli Topan Sabara

Kesembilan, seluruh penyelenggaraan kegiatan seni, olahraga dan budaya untuk sementara waktu ditutup.

Kesepuluh, seluruh kegiatan seminar, lokakarya, pelatihan dan bimtek ditutup sementara waktu.

Kesebelas, untuk kegiatan rapat yang diketahui tidak melebihi 25 orang dalam 1 ruangan, kegiatan tersebut dapat dilakukan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.


Kedua belas, untuk kegiatan resepsi pernikahan untuk sementara waktu ditiadakan.

Ke tiga belas, penggunaan transportasi umum dapat beroperasi dengan melakukan pengaturan kapasitas, jam operasional dan menerapkan protokol kesehatan secara lebih ketat yang pengaturan lebih lanjut diatur oleh pemerintah.

Ke empat belas, setiap desa dan kelurahan dapat membentuk posko penanganan Covid-19 dalam rangka mendukung program pemerintah yaitu pencegahan, penanganan dan pembinaan Covid-19.

Ke lima belas, Pengetatan PPKM Mikro dilakukan melalui koordinasi antara seluruh unsur yang terlibat, mulai dari ketua RT/RW, Desa, Lurah, Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas), Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK), Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), Dasawisma, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Pemuda, Penyuluh, Pendamping, Tenaga Kesehatan, dan Karang Taruna serta relawan lainnya (**)

Untuk lebih lengkapnya klik di bawah ini

LIPSUS

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Konawe, Dr. Ardin, hadir dalam rapat pembahasan 2 Rancangan Peraturan Daerah (Raperda), yaitu Raperda tentang pembentukan...