Senin, Juni 30, 2025
Halaman 97

0
Kunjungan Kerja Anggota DPRD Konawe bersama Kapolres Konawe di Mega Industri Virtue Dragon Nikel Industri (VDNI) Morosi, Senin (15/6/2020)

Guna memediasi keingingan warga tiga desa yakni Desa Besu, Wonua Morini dan Mendikonu yang berada di sekitar Perusahaan Virtue Dragon Nikel Industri (VDNI), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Konawe dan Kepolisian Resort (Polres) Konawe, lakukan kunjungan Kerja (Kunker) di VDNI Morosi, Senin (15/6/2020).

Dalam Kunjungan DPRD dan Polres Konawe ini disambut oleh pihak perusahaan VDNI Morosi untuk dialog secara terbuka antara pihak perusahaan dan rombongan DPRD Konawe dan Polres Konawe, terkait penyelesaian aspirasi masyarakat tiga desa tersebut, yang beberapa waktu lalu saat menyampaikan aspirasinya tiga tersebut sempat melakukan pemblokiran jalan karena tak dipenuhi keinginannya.

Mengawali dialog Kapolres Konawe AKBP Yudi Kristanto, Sik, pihaknya berharap wakil rakyat agar bisa memberikan solusi bagi kelancaran produksi perusahaan dan masyarakata bisa menikmati adanya perusahaan ini. Pihaknya juga menyampaikan aspirasi warga Desa Besu, Wonua Morini dan Mendikonu dan seolah mereka diperlakukan tidak adil oleh perusahaan.

Ketua DPRD Konawe Dr. Ardin bersama Kapolres Konawe AKBP Yudi Kristanto, Sik saat dialog bersama pihak VDNI Morosi

“Kita ingin memastikan apakah benar mereka diperlakukan tidak adil atau bagaimana.?, ataukah hanya terjadi miskomunikasi, sehingga apa yang menjadi kebijakan pimpinan perusahaan tidak tersampikan pada masyarakat.” Kata Kapolres Konawe

Kata Kapolres, menurut Tiga desa ini merasa diperlaukan tidak adil yaitu adanya perekrutan pegawai dibanding dengan desa lain itu tidak seimbang, misalnya desa lain bisa mencapai 5 hingga 10 orang diterima, tapi ditiga desa tersebut ada yang tidak sama sekali menurut pengakuan masyarakat tiga desa tersebut. jadi ini yang perlu diluruskan.

“yang diinginkan Masyarakat yaitu divisi humas, internal dan eksternal dan ini tidak terselesaikan jadi mereka merasa dijanji saja dan menurut mereka sudah mengajukan lamaran tapi tidak direspon, jadi ndak tau di mana misNya ini, akumulasi dari itu adalah pemalangan jalan ini” jelas AKBP Yudi.

Menjawab Keluhan warga tiga desa tersebut yang disampaikan Kapolres, Mr. Yin melalui penerjemahnya mengatakan, yang dihadapi saat ini adalah permintaan warga dari tiga desa yakni Desa Besu, Wonua Morini dan Mendikonu, dan permintaannya adalah untuk bekerja di posisi sebagai humas, dan sesuai data yang meminta dipekerjakan sebagai humas sebanyak 30 orang.

Manajemen VDNI Mr. Yin

Kata Yin, sedangkan kondisi perusahaan saat ini tidak sedang merekrut humas, karena pada awalnya humas ini direkrut menjadi penghubung antara perusahaan dan masyarakat, salah satu sisinya juga pada saat mengadakan pembebasan lahan, nah saat ini tanah yang akan dibebaskan perusahaan itu sudah tidak banyak. Jadi tenaga humas inipun dirasa tidak diperlukan untuk ditambah, karena saat ini humas yang ada sudah cukup.

Sedangkan Humas ini Kata Mr. Yin, tidak dibagi perdesa tapi perKecamatan dan dalam lingkar tambang ini ada tiga kecamatan yakni Morosi, Bondoala dan Kapoiala. Untuk Kecamatan Morosi total ada 21 humas saat ini, Bondoala da 8 humas dan Kapoiala 15 orang humas.

“Humas ini sebelumnya memang jumlahnya cukup banyak, tapi saat ini fungsi dan tugas humas ini sudah bisa di backup oleh beberapa bagian, sehingga ada efisiensi tenaga dan sebagian humas sudah kita bagi tugas atau kita maksimalkan tugasnya dan ada yang kita pindahkan kebagian lain” ungkap Mr. Yin.

Suasana Pertemuan membahas aspirasi Masyarakat Desa Besu, Wonua Morini dan Mendikonu di ruang pertemuan VDNI Morosi

Sementara itu Ketua DPRD Kabupaten Konawe Dr. Ardin mengatakan, Besu dan Wonua Morini ini tidak ada humasnya, dan mendikonu ada 1, dan mereka minta keadilan dan ada 30 orang yang meminta sebagai humas paling tidak dibuat adil lah, Pandangan dari dewan sendiri jika yang lain sudah ada sementara yang lainya tidak ada, ini pertanyaannya ada apa.?. Sementara perusahaan ingin eksis jalan kedepan dengan pendekatan kemanannya.

“Tidak boleh industri itu atau apa saja pergerakan ekononi tanpa pendekatan keamanan, dan ini harus dipertimbangkan oleh pihak perusahaan, jadi diperlukan keadilan dan harus ciptakan di tengah masyarakat rasa adil itu, dan saya rasa kalau sudah ada rasa adil itu tidak akan ada gerakan-gerakan” kata Ketua DPRD Konawe.

DR. Ardin mencontohkan, seperti yang terjadi di Papua munculnya ektrim separatisme, dan hal ini bisa saja muncul kalau tingkat penguatan masyarakat kurang, misalnya kalau perusahaannya untungnya besar sementara masyarakat lokal ini dibiarkan tidak merasakan keberhasilan dari sebuah industri.

“Ini bisa berbahaya, oleh karena itu ciptakanlah, kami juga sepakat tidak harus semuanya dan adil itu harus sama rata tapi paling tidak semua dapat merasakan, misalkan ini ada yang tidak kebagian kan ini tidak benar, ada satu desa banyak sekali humasnya sementara yang lain tidak ada, jadi ini jadi pertanyaan juga dan jangan disepelekan tiga desa ini tidak punya kompetensi dan tidak punya kemampuan, dan pihak manajemen harus melakukan perhitungan ini” ujarnya.

Suasana dialog Antara pihak VDNI dan Anggota DPRD Konawe

Menurutnya, sebagaimana saran Kapolres Konawe kalau bisa tiga desa ini diakomodirlah walaupun saat ini tidak dibutuhkan lagi, sebagaiaman tadi hanya terkait pembebasan aahan tapi kan perusahaan tidak seperti. Pasti ada hal-hal lain dan komunikasi itu perlu dan kehadiran perusahaan di Morosi itu karena komunikasi.

“Olehnya itu ini kita harus arif dan bisa dapat diramu antara kepetingan Perusahaan, Kepentingan masyarakat dan Kepentingan negara. kalau ini bisa kita tata dengan baik saya kira kita akan nyaman, apalagi saat ini kita dengar akan datang 500 tenaga kerja, diakhir juni akan datang pak gubernur sudah berikan izin dan pak bupati juga sudah iyakan, tapi kalau kami liat persoalan-persoalan kerakyatan seperti ini, bisa saja kami atas nama rakyat bersikap lain, karena kami pasti berada di belakang rakyat, untuk apa perusahaan hadir di sini menghasilakan ribuan dolar dan menyedot kekayaan-kekayaan alam tapi tidak bermanfaat untuk masyarakat” Ujar Legislator PAN ini.

Lanjut Ketua DPRD, Tadi HRD VDNI Ahmad sudah menyampaikan terkait data-data ada 30 orang yang ingin masuk untuk direkrut dan kemampuan perusaan tidak mungkin semua masuak, tapi bisa pada penempatan pos-pos lain, dan walaupun tidak di humas, karena tiga desa supaya ada penghubungnya supaya bada juga humasnya supaya ada keadilan itu seperti di Desa Besu dan Wonua Morini.

Suasana dialog Antara pihak VDNI dan Anggota DPRD Konawe

“Saya kira ini solusi, dan ini juga tawaran dan kalau bisa, kami juga minta supaya ada kepastian dan di tempat ini ada kesimpulan kita hasilkan terkait sikap dari tuntutan tiga desa ini” ujar Dr.Ardin.

Usai melakukan pertemuan dengan pihak manajemen perusahaan, yang dihadiri oleh Kapolres Konawe AKBP Yudi Kristanto, Sik, Mr. Yin mewakili perusahaan, anggota DPRD Konawe yakni I Made Asmaya, Nurianti, Ginal Sambari, Sudirman, Juhardin, ,Samiri, Tajudin Dongge, Ulfiah, Umar Dema Beny Setiadi dan Nuryadin Tombili serta Camat. Ketua DPRD di dampingi Kapolres dan HRD VDNI Ahmad dan anggota DPRD Konawe juga melanjutkan pertemuan dengan masyarakat tiga yakni Desa Besu, Wonua Morini dan Mendikonu.

Lebih lanjut Dr. Ardin di hadapan masyarakat tiga desa juga mengatakan, dirinya meminta kepada pihak perusahaan agar masyarakat tiga desa ini tidak dipandang sebelah mata. Dia menyarankan kepada pihak perusahaan agar lingkar tambang ini tidak dimiliki oleh satu kekuatan namun semuanya diberi kekuatan, untuk bersama-sama membangun dan menjaga ini. Supaya tidak ada kesan satu kekuatan besar mendominasi dan menganggap kekuatan yang lain tidak berarti.

“saya kira ini yang bisa memicu pertentangan-pertentangan, tapi kalau kita sudah bisa berfikit arif dan adil saya kira virtue ini akan menjadi masa depan Konawe dan Indonesia” harap Dr. Ardin (**)

0
Ketua DPRD Konawe Dr. Ardin saat menggelar Reses ke III masa sidang ke III Tahun Anggaran 2020 di Desa Tobimeita Kecamatan Wonggeduku Barat. Jum'at (12/6/2020).

Masa kegiatan reses atau bekerja di luar gedung DPRD, guna menjumpai konstituennya di Dapil masing-masing, untuk menjaring dan menampung aspirasi konstituen sekaligus melaksanakan fungsi pengawasan. Ketua DPRD Konawe Dr. Ardin menutup reses masa sidang ke III di Desa Tobimeita Kecamatan Wonggeduku Barat, Jum’at (12/6/2020).

Dr. Ardin juga dalam melakukan Komunikasi dua arah antara legislatif dan konstituennya ini yang juga merupakan kewajiban anggota dewan untuk bertemu dengan konstituennya secara rutin setiap masa reses. Sebelummnya melakukan reses di Kecamatan wonggeduku dan Besulutu yang juga merupakan Daerah Pemilihan II (Dapil II).

Hal yang mendasari pelaksanaan Reses itu sendiri adalah UU no 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan daerah sebagaimana telah diubah dengan UU no 12 tahun 2008 tetang perubahan kedua atas UU no 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah, UU RI no 15 tentang badan Pemeriksa Keuangan dan UU no 27 tahun 2009 tetang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Serta UU dan Peraturan Pemerintah (PP) serta Peraturan menteri dalam Negeri (Permendagri) lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan reses DPRD.

suasana reses Ketua DPRD Konawe Dr. Ardin, Reses ke III masa sidang ke III Tahun Anggaran 2020 di di Desa Tobimeita Kecamatan Wonggeduku Barat. Jum’at (12/6/2020). yang dihadiri masyarakat, Kepala desa, BPD dan Sekcam Wonggeduku Barat juga hadir pihak kepolisian dan TNI

Dalam sambutannya Ketua DPRD Konawe ini menyampaikan, sejak beberapa hari ini 30 anggota DPRD Konawe tenga melakukan tugasnya, berkantor di luar gedung DPRD untuk menjaring aspirasi di dapil masing-masing.

“Tadi saya reses di Kecamatan Besulutu, kami khususnya fraksi PAN diminta untuk kembali daerah pemilihannya dan diprioritaskan di daerah-daerah pemenangan, sehingga ada karya di daerah-daerah pemenangan agar tidak mengecewakan yang pernah memberikan kepercayaan, dan itu perintah ketua Umum PAN, termasuk saya di sini karena daerah kemenangan, sehingga apa yang kita berikan bersinergi sebagaimana amanah kontitusi internal Partai” jelasnya.

Dia mengatakan sebagai anggota legislatif yang diberikan kepercayaan oleh pemilihnya, dirinya akan membuktikan janji-janji saat kampanye calon legistlatif yang lalu, meski saat ini program yang telaksana belum seberapa tetapi dirinya akan tetap perjuangkan. termasuk untuk Dana Pokir atau dana Aspirasi akan diperuntukan untuk pembangunan saluran pembuangan air ke sungai.

Ketua DPRD Konawe saat memberikan penjelasan terkait program-program yang akan dilaksanakan di Desa tobimeita termasuk pengaspalan jalan di Desa Tobimeita

“Setelah diberikan kepercayaan sebagai anggota bahkan sebagai ketua DPRD Konawe, saya akan buktikan bahwa saya tidak akan injakan kaki saya di sini kalau janji saya tidak bisa buktikan, dan buktinya sekarang ini jalan sudah hitam atau din aspal” kata Dr. Ardin. disambut uploas dari masyarakat yang mengikuti jalannya reses.

Sementara itu salah tokoh masyarakat Desa Tobimeita memberikan apresiasi kepada ketua DPRD Konawe karena, selama berdiri Desa Tobimeita jalannya tidak di aspal, nanti tahun 2020 Desa Tobimeita keciprat pengaspalan. Tetapi kalau memungkinkan sambungan agar mendapat perhatian minimal pengerasan kaerana jika musim hujan jalannya tidak bisa dilalaui.

Menurutnya, jalan tersebut bukan hanya masyarakat Tobimeita yang menggunakan jalan tersebut tetapi masyarakat dari desa lain juga menggunakan jalan tersebut. Termasuk kata dia, masyarakat Desa wonggeduku juga menggunakan jalan tersebut karena mereka memiliki sawah di Desa Tobimeita. “Hampir 30 tahun baru tahun 2020 baru diaspal” ungkapnya.

Fose bersama Masyarakat Desa Tobimeita yang mengikuti jalannya Reses Ketua DPRD Konawe.

Termasuk kata dia, sekolah Dasar yang berada di Desa Tobimeita agar mendapat perhatian karena sudah sampai kelas enam, namun gedungnya baru tiga lokal.

Lanjut Ketua DPRD Konawe, saat reses yang lalu dirinya juga menjanjikan beberapa program, namun hal itu belum bisa terpenuhi tetapi di APBD itu sudah ada, tetapi tahun ini agak macet karena adanya wabah Corona Virus Desease 2019 (Covid-19), dan dana Rp 109 miliar dilaihakn untuk pembiayaan penanganan covid-19. Tetapi lanjutnya tidak perlu dikuatirkan programnya akan tetap dilanjutkan.

Reses yang dilakukan oleh Ketua DPRD Konawe Dr. Ardin di Desa Tobimeita dihadiri oleh masyarakat, Kepala desa, BPD dan Sekcam Wonggeduku Barat juga hadir pihak kepolisian dan TNI, dengan tetap memperhatikan standar pencegahan covid-19. (**)

0
Ketua DPRD Konawe Dr. Ardin saat menggelar Reses ke III masa sidang ke III Tahun Anggaran 2020 di Desa Lawonua Kecamatan Besulutu. Jum'at (12/6/2020).

Sebagaimana agenda reses III masa sidang III tahun anggaran 2020, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Konawe Dr. Ardin kembali melakukan reses untuk yang kedua kalinya di Daerah Pemilihan II (Dapil II) yakni Kecamatan Besulutu Desa Lawonua, Jum’at (12/6/2020) yang sebelumnya dilakukannya di Kecamatan Wonggeduku Desa Wawonggole, Kamis, (11/6/2020).

Ketua DPRD Konawe ini dalam sambutannya, mengatakan dirinya akan lebih serius lagi mendukung guna percepatan pembangunan di Kecamatan Besulutu khususnya desa Lawonua. dan kehadiranya tersebut banyak hal yang dia ingin diskusikan dan dapatkan dari kegiatan reses-nya tertutma yang berhubungan dengan kegiatn pembangunan.

“Alhamndulillah saya hadir di sini, banyak hal yang ingin saya diskusikan dan peroleh dari bapak dan ibu yang hadir sehingga saya bisa bermanfaat bagi bapak dan ibu” kata Dr. Ardin.

suasana reses Ketua DPRD Konawe Dr. Ardin, Reses ke III masa sidang ke III Tahun Anggaran 2020 di Desa Lawonua Kecamatan Besulutu. Jum’at (12/6/2020).

Menurutnya, memang sudah ada kegiatan pembangunan yang telah dia lakukan, namun itu belum maksimal. Ketua DPRD juga berharap pembagian bantuan pemerintah kepada Pemerintah Desa (Pemdes) lebih memperhatikan asas keadilan dan pemerataan “Untuk apa bapak dan ibu memilih saya duduk dilegislatif jika tak bermanfaat, itulah konsekwensi perjuangan” Ujarnya.

Menurut ketua DPRD ini politik itu membangkitkan dan membangun kekutan bagaimana bisa besar dan maju, karena yang bisa membesarkan suatu wilayah adalah komitmen politik dan tidak bisa membangun hanya dengan kekuatan sendiri serta untuk mencapai sesuatu yang besar “jika kita bersama maka kita akan kuat” kata Dr. Ardin.

Lanjutnya, tahun ini pihaknya telah menganggarkan pembangunan drainase keliling, hanya saja tahun belum bisa direalisasi karena sesuatu hal, dan dirinya mengajak kepala desa untuk mendidkusikan semua persoalan-persoalan di Desa Lawonua, jadi kedepannya membangun Desa lawonua tidak hanya dengan dana Desa (DD) tetapi dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Suasana dialog antara Ketua DPRD Kabupaten Konawe Dr. Ardin dengan peserta Reses Desa Lawonua

“Saya jadi Ketua DPRD bukan karena saya sendiri, tetapi karena bapak dan ibu yang pilih saya, dan memberikan kepercayaan kepada saya, olehnya itu kita mulai bekerja dan juga ada program-program pribadi saya, semacam kemarin sudah ada yang dipasankan KWh lampu, dan pak desa nanti dilihat lagi dan Insha Allah bulan ini akan menyalah dan itu bukan dari APBD tapi dari nsaya sendiri dan jangan dipoitisasi lagi”Ungkap Politisi PAN ini.

Sementara itu Kepala Desa Lawonua Risal Arifin dalam sambutannya berharap, pada reses kali ini pihaknya sangat mengharapkan percepatan pembangunan di desanya dapat terwujud, dan meminta kepada ketua DPRD Konawe untuk memberikan dukungan penuh untuk pembangunan di Desa Lawonua.

“kami sangat berharap kepada Ketua DPRD Konawe agar senatiasa memberikan dukungan terhadap percepatan pembangunan di antranya pembangunan jalan, drainase dan lebih penting lagi adalah pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) Umumnya Kecamatan Besulutu pada khususnya Desa Lawonua” Harap Risal.

Dalam reses kali ini Ketua DPRD juga membagikan masker kepada masyarakat yang mengikuti reses, sebagai bentuk kepedulian terhadapa pemutusan mata rantai penyebaran wabah Corona Virus Desease 2019 (Covid-19).

Tak hanya Masker, DR. Ardin juga atas permintaan masyarakat langsung memberikan bantuan KWh meter lamu kepada 10 kepala keluarga, dia berjanji akan memberikan bantuan mesin jahit kepada anggota PKK Desa Lawonua

Reses kali ini dihadiri oleh Mantan Camat Besulutu, Plt.Camat Besulutu, Kepala Desa bersama aparatnya,BPD, PKK, serta Tokoh Agama dan Pemuda. Diperkirakan sekitar 150 warga ikut dalam reses Ketua DPRD Konawe di Desa Lawonua Kecamatan Besulutu.

Begutu Antusiasnya Masyarakat Desa Lawonua yang mengikuti jalannya Reses Ketua DPRD Konawe Tak dapat kursi.

Untuk diketahui, Pada masa kegiatan reses tersebut para anggota DPRD bekerja di luar gedung DPRD, menjumpai konstituennya di Dapil masing-masing, guna menjaring dan menampung aspirasi konstituen sekaligus melaksanakan fungsi pengawasan. Komunikasi dua arah antara legislatif dan konstituen ini merupakan kewajiban anggota dewan untuk bertemu dengan konstituennya secara rutin setiap masa reses.

Reses itu sendiri berdasarkan UU no 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan daerah sebagaimana telah diubah dengan UU no 12 tahun 2008 tetang perubahan kedua atas UU no 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah, UU RI no 15 tetang badan Pemeriksa Keuangan dan UU no 27 tahun 2009 tetang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Serta UU dan Peraturan Pemerintah (PP) serta Peraturan menteri dalam Negeri (Permendagri) lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan reses DPRD. (**)

0
Ketua DPRD Konawe Dr. Ardin saat menggelar Reses ke III masa sidang ke III tahun anggaran 2020, di Desa Wawonggole Kecamatan Wonggeduku.

Sebagaimana jadwal Badan Musyawarah (BAMUS) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Konawe. Pada kegiatan reses ke III pada masa sidang ke III tahun anggaran 2020 anggota DPRD Kabupaten Konawe di luar Kantor Daerah Pemilihan II (Dapil II), Ketua DPRD Kabupaten Konawe Dr. Ardin, M.Si, menggelar Reses ke III di Desa Wawonggole Kecamatan Wonggeduku Kabupaten Konawe, Kamis (11/6/2020).

Pada masa kegiatan reses tersebut para anggota DPRD bekerja di luar gedung DPRD, menjumpai konstituennya di Dapil masing-masing, guna menjaring dan menampung aspirasi konstituen sekaligus melaksanakan fungsi pengawasan. Komunikasi dua arah antara legislatif dan konstituen ini merupakan kewajiban anggota dewan untuk bertemu dengan konstituennya secara rutin setiap masa reses.

Reses itu sendiri berdasarkan UU no 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan daerah sebagaimana telah diubah dengan UU no 12 tahun 2008 tetang perubahan kedua atas UU no 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah, UU RI no 15 tetang badan Pemeriksa Keuangan dan UU no 27 tahun 2009 tetang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Serta UU dan Peraturan Pemerintah (PP) serta Peraturan menteri dalam Negeri (Permendagri) lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan reses DPRD.

Ketua DPRD Konawe Dr. Ardin saat menggelar Reses ke III masa sidang ke III tahun anggaran 2020, di Desa Wawonggole Kecamatan Wonggeduku.

Reses Ketua DPRD Kabupaten Konawe kali ini dilaksanakan di Desa Wawonggole Kecamatan Wonggeduku dihadiri elemen masyarakat, unsur Pemerintah Desa dan Kepala Desa wawonggole Jufran , Aparat Desa, LPM dan BPD serta Tokoh Masyarakat, Majelis Ta’lim, TNI dan Babinkantibmas Polsek Wonggeduku.

Dr. Ardin mengatakan kegiatan ini adalah kegiatan reses bukan kegiatan politik supaya tidak disalah artikan, jadi kegiatan reses adalah untuk menjaring aspirasi dan apa yang menjadi keluhan masyarakat, yang selama ini tidak tersampaikan karena faktor jauh dari kantor DPRD.

“Kedatangan saya di tempat ini agar lebih dekat dengan masyarakat sudah yang kedua kali, pertama awal tahun 2019 selama menjabat ketua DPRD, untuk berdiskusi kira-kira apa yang menjadi aspirasi dan keinginan dalam rangka pelaksanaan pemerintahan yang menyangkut hajat hidup orang banyak, dan juga yang menyangkut kepentingan masyarakat Wawonggole dalam rangka membangun daerah dan membangun bangsa ini, itu tujuanya dan yang intinya aspirasi bapak/ibu bisa tersampaikan. Sebaga wakil bapak/ibu kami akan memperjuangkannya” Kata Politisi PAN ini.

Sebagaimana usulan masyarakat dan yang lalu belum terealisasi dirinya kali ini meminta untuk diusulkan kembali, dan yang terkait pembangunan jalan usaha tani dan penyediaan pupuk yang juga menjadi usulan masyarakat kali ini, pihaknya akan memperjuangkan yang menjadi usulan masyarakat, ” kita akan perhatikan jalan usaha tani dan mempermudah distribusi pupuk ke petani” Ujarnya.

Masyarakat Desa Wawonggole Kecamatan Wonggeduku saat mengikuti jalannya Reses Anggota DPRD Konawe Masa Sidang ke III tahun Anggaran 2020.

Sementara itu Kepala Desa Wawonggole Kecamatan Wonggeduku Jufran berharap dengan adanya reses ini ketua DPRD Konawe, dapat menjembatani ke Pemerintah daerah agar yang menjadi kebutuhan masyarakat dapat terealisasi dan betul-betul dapat terbantu “Semoga dengan reses ini, yang menjadi kebutuhan masyarakat dapat terealisasi dan terbantu” harapnya.

Tak lupa Katua DPRD juga mengajak masyarakat untuk senantiasa menjaga keamanan dan ketertiban, stabilitas sangat penting. Termasuk dalam masa pandemi coraona Virus Desease 2019 (Covid-19) ini dia mengajak untuk senantiasa menjaga kebersihan dan serta menjaga jarak agar tidak tertular wabah Covid 19.

Dan juga mengajak masyarakat untuk mendukung pelaksanaan pemerintahan dengan sentiasa menjaga keamanan jangan karena persoalan politik masyarakat jadi tercerai berai, “kalau aman enak kita bekerja, karena keamanan tidak hanya menjadi tanggungjawab Kepolisian, tapi juga tanggungjawab kita semua” Harapnya.

Untuk diketahui dalam masa reses ke III masa sidang ke III tahun ajaran 2020 ini, pelaksanaannya berdasarkan standar covid-19. (**)

0
Jeruk

Ada banyak hal yang bisa membuat ketika hitam, umumnya karena seringnya mencabut atau mencukur bulu ketiak, seringnya memakai deodoran dan lain sebagainya. Ini bisa jadi membuat banyak wanita malu menggunakan baju tertentu.

Tapi untungnya ada beberapa bahan dapur yang bisa membantumu memutihkan kembali kulit ketiak yang hitam. Ini yang kamu butuhkan.

Lemon dan Yogurt
Campurkan 1 sdm perasan jeruk lemon dan yogurt, aduk rata. Oles merata di ketiak. Biarkan hingga 20 menit. Bilas dengan air hangat. Lemon yang kaya asam laktat ternyata punya efek memutihkan dan mengelupaskan sel-sel kulit mati.

Air mawar dan Kulit jeruk
Ambil kulit jeruk, keringkan di bawah matahari, hancurkan dan campur dengan 1 sdm air mawar. Oles dan buat scrub di ketiak yang hitam. Biarkan kurang lebih 15 menit lalu bilas bersih. Kulit jeruk punya kandungan yang bisa membersihkan dan memutihkan kulit.

Baking soda dan Air
Ambil 1 sdm baking soda dan 1 sdm air, campur hingga jadi pasta. Oles dan gosokkan perlahan di ketiak. Biarkan hingga kurang lebih 20 menit, lalu bilas bersih. Lakukan 2-3 kali dalam seminggu. Baking soda terkenal mampu membersihkan dan memutihkan berbagai benda, termasuk memutihkan ketiak.

Mentimun dan Lemon
Ambil mentimun dan kunyit secukupnya, blender halus dan gosok merata di ketiak. Biarkan hingga kurang lebih 25 menit. Gosok-gosok memutar hingga berjatuhan, lalu bilas bersih. Mentimun dan lemon adalah ramuan ampuh mencerahkan warna kulit.

Itu empat ramuan manjur mencerahkan kulit ketika yang hitam. Kamu juga bisa menggunakan tawas untuk memutihkan ketiak. Meski memang untuk menjernihkan air, tawas cukup ampuh memutihkan ketiak. Coba dan buktikan sendiri.

Sumber : Vemale.com

0
Ilustrasi Covid-19

UNAAHA-KONAWEKITA- Tim Gugus Tugas Percepatan penanganan Covid-19 Kabupaten Konawe kembali merilis perkembangan wabah Covid-19 Kabupaten Konawe, sabtu 23 Mei 2020. pukul 18.00 Wita. terdapat 2 pasien asal Konawe dinyatakan Sembuh.

Juru Bicara (Jubir) gugus tugas percepatan penanganan covid-19 Kabupaten Konawe dr. Dyah Nilasari, Sp. Rad mengungkapkan, Untuk Kasus komulatif Positif dengan totoal 7 kasus dengan rincian 3 kasus masih dalam perawatan ada ada 2 kasus sembuh baru, sehingga total kasus sembuh adalah 4 kasus.

“Kasus Sembuh baru yaitu laki-laki 16 tahun dari Kecamatan Wonggeduku Barat dan Perempuan 30 tahun warga Kecamatan Tonggauna, yang saat ini kedua pasien tersebut sudah diperbolehkan pulang dari RS Bahteramas” Rincinya

Sedangkan tiga kasus yang masih dalam perawatan yaitu, 1 kasus dirawat di RSD Covid-19 Konawe, dan 2 kasus masih dirawat di RS Bahteramas.

Lanjutnya, Kemudian untuk kasus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) terdapat penambahan 3 kasus baru yaitu wanita 55 tahun warga Kecamatan Wawotobi, dan Wanita 48 tahun warga Kecamatan Konawe yang mempunyai riwayat perjalanan dari Makassar 2 bulan lalu.

“Saat ini kedua pasien tersebut sudah dirujuk ke RS Bahteramas, dikarenakan terbat faktor komorbit pada keduanya” Ujar dr. Nila

PDP baru ke 3 yaitu wanita 67 tahun warga Kecamatan Uepai yang saat ini dirawat di RSD Covid-19 Konawe dengan hasil Rafid reaktif dan tidak ada riwayat bepergian keluar Kota, sehingga total kasus PDP hari ini adalah 5 kasus. Untuk kasus ODP masih 19 kasus lama dan OTG 34 kasus lama.

Jubir Covid-19 Konawe menambahkan, Sedangkan untuk Update kasus perawatan di RSD Covid-19 Konawe perhari ini terdapat 10 pasien konfimatif positif yaitu 1 pasien Konawe dan 9 pasien Kolaka Timur (Koltim). Dan rencana ada tambahan 2 pasien baru konfimasi positif dari Koltim, Untuk Pasein PDP ada 3 pasien dan 1 pasien ODP,

“Sehingga tolal yang dirawat di RSD Covid-19 Konawe adalah 14 pasien perawatan dan rencana ada penambahan 2 pasien positif dari Koltim”.

Pihaknya juga menghimbau agar pelaksanaan Sholat Idul Fitri yang jatug pada tanggal 24 Mei 2020, di rumah saja bersama keluarga dan bukan di masjid atau di lapangan seperti biasanya. (Red/KK)

0
Anggota Komisi Komisi I DPRD Konawe, H. ABD Rahim yang juga Politisi Partai Gerindra Kabupaten Konawe

UNAAHA-KONAWEKITA- Politisi partai Gerindra Kabupaten Konawe, H. Abd Rahim akan mengawasi secara langsung penyaluran bantuan kepada masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19 khusus di Kabuapten Konawe. Hal ini dikatannya saat Menggelar Rapat Dengar Pendapat bersama Badan Pemberyaan Masyarakat dan Desa (BPMD) Kabupaten Konawe, membahas penayuran Bantuan langsung Tunai (BLT) yang bersumber dari Dana Desa (DD) di ruang rapat pimpinan DPRD Konawe, Selasa, (19/5/2020).

“saya mohon juga semua anggota DPRD Konawe turun semua kelapangan mengawasi penyaluran bantuan dampak Covid-19” Tegas Anggota Komisi I DPRD ini.

Kata dia, semua anggota DPRD akan turun kelapangan untuk mengawasi, sehingga dirinya mengharapkan adanya transparansi data sehingga dalam pengawasan bisa berjalan secara baik dan sempurna.

“saya sudah bicara dengan anggota DPRD akan turun kelapangan untuk melihat situasi yang ada, mudah-mudahan anggaran yang besar temasuk kabupaten siapkan Rp 109 miliar dan kita sudah koorbankan semua hak-hak kita ini betul-betul dimanfaatkan untuk masyarakat” Ujarnya.

Abd Rahim mengatakan, dirinya tidak mau mendengar lagi ada masyakarat yang tidak dapat bantuan, dan masyarakat miskin yang tidak dapat, karena banyak bantuan datang baik itu dari pusat serta provinsi sultra, dan untuk Kabupaten telah kucurkan anggaran Rp 109 miliar.

“Kalau masih ada yang tidak dapat keterlaluan ini, aslinya keterlaluan, kalau kita ini kalau dampaknya 1-2 bulan masih bisa makan, tetapi masyarakat ini sudah banyak yang berteriak, kalau masih ada mayarakat yang tidak dapat saya yang demo di sini” tegasnya.

Dia meminta semua dinas petanggungjawabannya diberikan kepada DPRD, karena menurutnya setiap kali ada rapat diminta data selalu tidak ada. Dan dirinya akan mendatangi dinas untuk meminta datanya. (Red/KK)

0
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (PK) Kabupaten Konawe Dr. Suriadi.

UNAAHA- KONAWEKITA- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (PK) Kabupaten Konawe dalam pelaksaan Ujian Sekolah Berbasis Komputer (USBK) di tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) mengunakan aplikasi sendiri yang diberi nama Aplikasi Ujian Sekolah. hal ini dikatakan Kepala Dinas PK kabupaten Konawe Dr. Suriadi saat ditemui di kantornya, Selasa (19/5/2020).

Kadis PK Konawe mengatakan, Kabupaten Konawe salah satu kabupaten yang melaksanakan ujian dengan aplikasi sendiri, yang diberi anama aplikasi Ujian Sekolah jadi aplikasi buatan dinas PK dan itu sudah disiapkan sejak Januari dan Pebruari.

“Aplikasi ujian Sekolah, itu buatan sendiri kita dan alhamndulillah, saya dapat informasi tetap ada kendala tapi tidak begitu banyak, dan yang jelas orang dan siswa tidak perlu panik karena yang menentukan kelulusan itu ada di satuan pendidikan, yana tau mana anak-nakanya yang cerdas sekolah itu sendiri dan saya yakin bahwa ini adalah sesuatu yang pertama dan terobosan baru yang kita lakukan, sehingga ada prinsip saya seribu kendala yang kita temukan hari ini, maka duaribu solusi yang akan datang” ungkap Dr. Suriadi.

Suriadi menjelaskan, apa yang dilaksanakan hari ini itu berdasarkan Permendikbud no 43 tahun 2019 tentang Penyelenggaran Ujian di Satuan Pendidikan, ini sebelum adanya Wabah Covid-19, Yang initinya penyelenggaran ujian itu dilaksanakan di Satuan Pendidikan masing-masing, Kemudian begitu tiba masa covid-19 maka terbit surat edaran Menteri Pendidikan Nomor 4 tahun 2020 tentang kebijakan penddidikan di masa pandemik, dijelaskan bahwa yang namanya ujian Nasional sudah ditiadakan.

Tetapi USBK tetap dilaksanakan tetap dilaksanakan satuan pendidikan, tetapi dengan catatan tetap memperhatikan standar protokol kesehatan. Nah kata dia, menyikapi ini maka terbit Surat Keputusan (SK) Bupati Konawe kemudian diperkuat dengan surat edaran kadis PK Konawe pada bulan Maret tahun 2020, yang berisikan tentang tehnis pelaksanaan Ujian Sekolah Berbasis Komputer (USBK).

kata dia, Ada tiga pendekatan yang digunakan yaitu sistem daring, Luring dan Porto Polio dan tes jarak Jauh. Nah ini semua dilakukan, tetapi khusus penyelenggaran USBK baik itu SD maupun SMP ada tiga sekolah yang melaksanakan sisten daring, yaitu SDN 1 Wawotobi, SDN 1 Unaaha kemudian SD Islam.

“Kenapa dilakukan di 3 sekolah ini karena kita tau, 2 kecamatan ini memang selama pandemik ini, sempat dikatakan zona merah tetapi itu bukan dasar, namun 3 sekolah ini memenuhi syarat untuk dilaksanakan daring dan alhamndulillah selesai” ujarnya.

Tetapi sekolah yang lain melakukan tes luring yaitu melalui droping soal dan tetap melaksanakan ujian di rumah dengan protokol kesehatan.

selanjutnya untuk SMP juga dilaksanakn dengan sisten daring walaupun tidak bisa dipungkiri banyak kendala, karena memang cotoh hari pertama dan kedua tidak bisa terakses kemudian anak-anak kita baru mengerjakan satu-dua soal tiba-tiba lockout.

“sebenarnya persiapan perangkat ujian sekolah sebelum pandemik kita sudah siapkan, tetapi ujiannya tetao buka di sekolah andaikan tidak ada pandemik tidak akan ada masalah di server kita, karena masing-masing sekolah yang melaksanakan USBK ada server disekolahnya, tapi tiba-tiba pandemik anak-naka ujian di rumah, ini ini jadi masalah” terang Dr. Suriadi (Red/KK)

0
Bupati Konawe Kery saiful Konggoasa saat memantau truk pengangkut baeras yang akan dikirim ke Kepulauan Buton didampingi Sekretaris daerah (Sekda) Konawe Dr. Ferdinan

“Tadi kita sudah diskusikan Kalau dolog tidak punya dana kita suply”

Bupati Konawe Kery saiful Konggoasa menyebut produksi hasil pertanian untuk komoditi beras mancapai 86 ribu ton untuk sekali panen atau senilai Rp 720 miliar, dengan luasan sawah produktif 28 ribu hektar dari 42500 hektar lahan persawahan yang ada di kabupaten Konawe. dan Jika Bulog Kekurangan dana Pemda akan Suply pendanaan.

“kita harapkan supaya daerah-daerah lain lebih baik kesini, Dolog kita siap, Tadi kita sudah diskusikan Kalau dolog tidak punya dana kita suply, tapi syukur Alhamndulillah pemerintah sudah memikirkan bahwa dolog ini adalah ujung tombak masyakarakat untuk makan” ujar Mantan Ketua DPRD Konawe ini.

Bupati Kery merinci, tapi jika kalau sawah 42500 hektar ini berproduksi rata-rata 7 ton perhektarnya, bisa berlipat hasilnya, sehingga bisa menjadi pemasukan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang cukup besar. Hanya untuk luas lahan 28 ribu hektar dengan nilai Rp 720 miliar satu kali musin panen ini, itupun hasil produksi hanya berkisar 5 ton perhektarnya.

Bupati Konawe saat menyampaikan sambutan pada saat Melepas Beras Pengadaan Bulog tahun 2020 hasil Petani, Konawe Siap Mendukung Penyebaran Stok Wilayah Sultra Untuk Ketahanan Pangan, di Gudang Subdivre Kalurahan Tobeu Kecamatan Unaaha, Selasa, (19/5/2020), didampingi oleh Sekda KOnawe Dr. Ferdinad, Kasat Pol PP Heryanto Wawab dan Ka Suddivre Bulog Unaaha Nurhayati Ibrahim. turut serta Kabag Humas Pemda Konawe Sukri Nur,

Menurutya, Kalau di optimal lagi mungkin akan lebih dari pada ini, karena tiga tahun lalu 1 hektarnya ada yang berproduksi hingga bahkan ada yang capai 9,3 ton seperti di Wawotobi dan Tongauna, Sehingga pihaknya akan mempelajari kembali kenapa hal ini bisa turun.

“kita akan lihat kembali apakah unsur PH tanah, kadar unsur hara-nya dan kita akan sediakan pupuk dan kita harus jelih kenapa ini trjadi, tetapi hal ini kita tidak bisa polemikkan karena banyak hal” ungkapnya

Dengan angka ini kata dia, di Pertanian akan dievaluasi kembali, karena data terakhir 1 hektar hanya menghasilkan 5 ton, Yang berproduksi dari 42500 Hektar baru setengahnya 28 ribu hektar ini sudah menghasilkan yang bersih sekitar 86 ribu ton. “mungkin karena Wabah Corona mudah-mudahan bisa diatasi semua, Prodiksi Pangan kita bisa diandalkan “jelasnya.

Kata Bupati dua Periode ini, Pendistribusian 500 ton beras Konawe itu untuk kepulauan Buton, sekarang ini Bulog menjual di sana daripada ambil di luar susah lebih baik ambil di sini.

Suasana pelepasan Beras Pengadaan Bulog tahun 2020 hasil Petani, Konawe Siap Mendukung
Penyebaran Stok Wilayah Sultra Untuk Ketahanan Pangan, di Gudang Subdivre Kalurahan Tobeu Kecamatan Unaaha, Selasa, (19/5/2020)

Ditanya apakah semua Kabupaten mengambil di Konawe, Kery persilahkan bahkan sudah keluar daerah bukan lagi Sultra, seperti Manado dan empat tahun lalu sudah sampai Papua bahkan Keramat jati Jakarta pernah. setalah Bau-bau, Kabupaten Muna lagi dan wakatobi dan ini tidak perlu lagi di suply dari pusat karena Sultra bisa.

“kita harapkan supaya daerah-daerah lain lebih baik kesini, Dolog kita siap, Tadi kita sudah diskusikan Kalau dolog tidak punya dana kita suply, tapi syukur Alhamndulillah pemerintah sudah memikirkan bahwa dolog ini adalah ujung tombak masyakarakat untuk makan” ujar Mantan Ketua DPRD Konawe ini.

Ditanya apakah dengan pengiriman keluar apakah Bulog Konawe sudah melakukan penyerapan hasil pertanian Konawe.

” io toh sudah jelas toh saat bulog mengambil dari petani itu sudah partisipasi Bulog bahkan menjual lagi kedaerah lain, bukan lagi penyerapan sudah fakta nyata,.” Ungkap Kery saat Melepas Beras Pengadaan Bulog tahun 2020 hasil Petani, Konawe Siap Mendukung Penyebaran Stok Wilayah Sultra Untuk Ketahanan Pangan, di Gudang Subdivre Kalurahan Tobeu Kecamatan Unaaha, Selasa, (19/5/2020), didampingi oleh Sekda Konawe Dr. Ferdinad, Kasat Pol PP Heryanto Wawab dan Ka Suddivre Bulog Unaaha Nurhayati Ibrahim Kadis Pertanian. Turut Serta Kabag Humas Pemda Konawe Sukri Nur,

Suasana Gudang Bulog Subdivre Unaaha Kalurahan Tobeu Kecamatan Unaaha, Selasa, (19/5/2020)

Lanjutnya, karena kalau berbicara ekonomi, karena menyinggung ekonomi, Ekonomi itu bergerak dari satu tempat ketempat lain sudah mengeluarkan ekonomi, termasuk keluar dari rumah itu juga ekonomi.

Jadi, Pasar ekonomi, perpindahan dari suatu ketempat yang lain adalah gerkan ekonimi, apalagi tadi ini adalah penggerakkan ekonomi, dengan ini menandakan pertumbuhan ekonomi di Konawe masih stabil, dengan angka ini bayangkan baru 28 ribu hektar sudah menghasilkan Rp 720 Miliar, sekarang tinggal pemerintah mengatur agar tambah meningkat.

Namun lebih lanjut Kery menjelaskan, kalau untuk daging dan telur saat ini belum bisa karena masih terkendala transportasi saat distribusi.

Kery menambahkan, Sekarang diberdayakan kepada kebutuhan lokal Sulawesi Tenggara (Sultra), di sini ada Konawe, Konawe Selatan, Bombana dan Kolaka Timur. Koltim ini untuk kebutuhan dirinya sendiri, termasuk Bombana.

“kalau saya melihat angka-angka kebutuhan cukup tinggi 5 tahun lalu sebelum saya star pertama bupati kebutuhan per satu manusia itu cuma 30 ons, tapi dengan data ini 36 ons, ada kenaikan 6 ons dan ini jika kita rata berarti sekitar hampir 3 karung 1 manusia 1 tahun kebutuhan beras dan ini kita masih kalkulasi” tutupnya. (**)

0
Komisi I DPRD Konawe saat menggelar Rapat Dengar Pendapat bersama BPMD di ruang rapat Pimpionan DPRD Konawe. yang dipimpin Ketua Komisi I Beny Setiadi B

UNAAHA-KONAWEKITA- Komisi I DPRD Konawe memastikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang bersumber dari Dana Desa (DD) dapat menyentuh semua Kepala Keluarga (KK), hal ini diungkapkan Wakil Ketua Komisi I DPRD Konawe Alaudin, sai menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (BPMD) Kabupaten Konawe di ruang rapat Ketua DPRD Konawe, Selasa, (19/5/2020).

Alaudin mengatakan, pada prinsipnya sesuai dengan Surat Edaran dari menteri bahwa BLT yang bersumber dari Dana Desa sebesar 25 persen itu diluncurkan pada hari ini. Dan daftar penerima BLT DD kalau melihat dari besaran hampir dipastikan bahwa semua KK kecuali yang pengecualiaan.

Pengecualiaan itu menurut mantan wakil Ketua DPRD ini, TNI/Polri, ASN, orang yang mampu atau penerima bantuan yang lain dari pusat, kalau dialokasikan dari 25 persen itu, pihaknya pastikan bahwa semua masyarakat atau KK menerima bantuan dari dana desa.

“Dana ini sangat cukup, bahkan dimungkinkan untuk lebih yang akan diatur dalam Peraturan Desa untuk penggunaan anggaran lainnya cukup untuk tiga bulan kedepan” Ujarnya.

Jadi kata dia, alokasi Dana Desa yang 25 persen ini untuk penanganan dampak Corona virus selama tiga bulan kedepan.

Lanjutnya, dari 294 desa yang sudah masuk datanya ini sekitar 227, dan lainnya masih ditunggu desa-desa lainnya untuk memasukkan datanya, dan itu sudah bisa langsung diserahkan.

Sekretaris Komisi I DPRD konawe Juhardin menimpal, dari 227 desa terdapat 14809 KK perhari ini yang akan menerima bantuan hari ini.

“kalau yang lainnya kan banyak pos batuan ada dari pusat dan ada dari kabupaten yang kita alokasikan kemarin Rp 109 miliar tapi penyalurannya melalui dinas Sosial, dan kebetulan kami leading sektornya ke pemerintahan desa, jadi kita hanya yang mengotrol yang disalurkan melalui dana desa” Jelas politisi PBB ini.

Untuk anggaran Rp 109 miliar yang direcofusing kata Alaudin, saat ioni sedang diadakan pendataan di Dinas Sosial. Kalau surat edaran dari menteri harusnya disalurkan juga, tapi mungkin karena terkait dengan data, mungkin ada pemutakhiran data.

“jadi saya sangat yakin masyarakat kita yang terdampak dengan corona dan yang berhak menerima bantuan langsung tunai saya rasa harus mendapatkan bantuan ini” Tutupnya. (Red/KK)

LIPSUS

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Konawe, Dr. Ardin, hadir dalam rapat pembahasan 2 Rancangan Peraturan Daerah (Raperda), yaitu Raperda tentang pembentukan...