Senin, Juni 30, 2025
Halaman 93

0
Jadwal Rapid tes dan Tes lapangan Divisi Dump Truck PT VDNI Tahap 6

Pemkab Konawe melalui Kabag Humas dan Protokol Setda Konawe Sukri Nur, kembali melakukan pemanggilan kepada 152 calon tenaga Lokal (CTKL) Divisi Dump Truck tahap 16 yang telah dinyatakan lulus berkas, untuk melakukan rapid tes dan tes lapangan

untuk lebih jelasnya klik di bawah ini..!

0
Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa saat melantik Pengurus Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri, Swasta dan Satu Atap (Satap) Se-Kabupaten Konawe masa bakti 2020-2024

Bupati Kabupaten Konawe Kery Saiful Konggoasa melantik Pengurus Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri, Swasta dan Satu Atap (Satap) Se-Kabupaten Konawe masa bakti 2020-2024 di salah satu Hotel di Kota Unaaha kabupaten Konawe, Selasa, (16/02/2021) dengan tema “semangat dan gerakan baru untuk pendidikan yang gemilang”.

Selaku Pimpinan Daerah Kabupaten Konawe Kery Saiful Konggoasa sangat mengapresiasi kegiatan pembentukan dan rapat kerja pengurus( MKKS) SMP Kabupaten Konawe dalam rangka menciptakan dunia pendidikan konawe lebih cemerlang di masa mendatang . Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa usai melantik pengurus MKKS SMP Negeri, Swasta dan Satu Atap se-Kabupaten Konawe untuk massa bakti 2020-2024.

Kata Bupati Kery, kegiatan ini merupakan ajang pencerahan dan memperat silahturahmi ditingkat satuan pendidikan tingkat pertama dalam menjalankan tugas dan fungsi buat semua terkhusus dalam dunia pendidikan.

Bupati Konawe Kery saiful Konggoasa saat memberikan sambutan pada saat pelantikan Pengurus Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri, Swasta dan Satu Atap (Satap) Se-Kabupaten Konawe masa bakti 2020-2024

Musyawarah Kerja Kepala Sekolah atau disingkat MKKS merupakan Organisasi atau wadah yang layaknya sebagai rumah untuk meningkatkan kompetensi, serta rumah bagi Kepala Sekolah dalam rangka berperan serta meningkatkan mutu pendidikan

“Kegiatan ini adalah suatu pencerahan buat kepala sekolah agar mampu meningkatkan profesionalismenya sebagai agen pembelajaran untuk mewujudkan insan indonesia yang beriman, cerdas dan kompetitif,”katanya dihadapan para pengurus MKKS Konawe.

Sebagai agen pembelajaran, lanjut Bupati Konawe dua periode , para kepala sekolah dituntut untuk mempunyai kompetensi yang mumpuni, dan ada lima jenis kompetensi tersebut yakni kompetensi menejarial, kompetensi kewirausahaan, kompetensi supervisi, kompetensi kepribadian serta kompetensi sosial.

Sehingga dalam konteks kompetensi tersebut para kepala sekolah diartikan dalam bulatan pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam wujud perangkat tindakan yang cerdas dan bertanggung jawab yang harus dimiliki seorang kepala sekolah sebagai  jabatan profesi.

Selain itu, Kery juga berharap agar Kasek bisa bekerjasama dengan para guru di sekolahnya sebagai tim kerja,  dengan menekankan enam poin yang harus diperhatikan, diantaranya membuat program sekolah, pengorganisasian sekolah, pengoperasian sekolah, menjalin komunikasi sekolah, menata kepegawaian sekolah, dan mengatur pembiayaan sekolah.

Penandatangan SK Pengurus Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri, Swasta dan Satu Atap (Satap) Se-Kabupaten Konawe masa bakti 2020-2024

Terkhusus masalah pembiayaan kata dia, harus sudah mulai difikirkan sejak perencanaan sampai dengan pelaksanaannya yang meliputi, perencanaan tentang berapa biaya yang diperlukan, darimana dan bagaimana biaya itu diperoleh atau diusahakan, bagaimana penggunaannya, siapa yang melaksanakaanya, bagaimana pembukuan dan pertangungjawabannya serta bagaimana pengawasannya, dan lain- lain.

“Tugas Kasek tidak hanya membuat program dan poin-poin lainya, akan tetapi masih banyak hal yang perlu dilakukan agar sekolahnya bisa lebih maju dan berdaya saing. Semua itu dibutuhkan kreativitas dan inovasi dari seorang Kasek,” jelasnya.

Menurut Bupati dua periode ini, sekolah adalah lembaga yang menyelengarakan proses belajar, lembaga yang menyelenggarakan pembelajaran dan kesempatan belajar harus memenuhi persyaratan antara lain, murid, guru program pendidikan dan sarana dan prasarana serta fasilitas lainnya.

Kata Kery, Kepala sekolah dalam melaksanakan tugasnya tidak hanya pada pembuatan program sekolah, dan menyusun organisasi sekolah tetapi juga masih banyak nkegitan lain yang harus dilakukan agar sekolah yang dipimpinnya benar-benar maju dan berkembang dan mencapai sasaran sesuai dengan tujuan pendidkan.

Kegiatan Kepsek lanjutnya, dalam rangka meningkatkan para guru dan staf lainnya untuk bekerja secara profesional dengan cara, memberi kesempatan kepada para guru dan staf lainya di sekolah untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, memberi kesempatan dan mengusulkan para guru untuk mengikuti sertifikasi jabatan guru.

Suasana pelantikan Pengurus Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri, Swasta dan Satu Atap (Satap) Se-Kabupaten Konawe masa bakti 2020-2024

Melakukan diskusi dengan para guru tentang kemajuan dan kualitas pendidikan di sekolah, Mengizikan para guru dan staf untuk mengikuti penataran sesuai kebutuhan sekolah, serta membina para guru dan staf lainya di sekolah dengan pengawasan melekat.

Mantan Ketua DPRD Konawe ini juga menyarankan untuk tetap menjaga lingkungan sekolah baik secara fisik maupun spikologis. Lingkungan sekolah secara fisik maksudnya dengan memperhatikan ruang belajar, meja, kursi, penerangan dan sirkulasi udara. Sedangkan lingkungan spikologis artinya, menjaga hubungan harmoni antar guru, siswa dan juga orang tua siswa.

“Semuanya harus dielaborasi dengan baik baik agar menghadirkan suasana sekolah yang benar-benar nyaman bagi para guru dan siswa,” pungkasnya.

“Jadi dengan dilantiknya pengurus MKKS SMP Periode 2022– 2024 ini, kita harapkan bisa memperbaiki mutu Pendidikan di Kabupaten Konawe. Serta bisa  memunculkan ide-ide yang cemerlang, agar apa yang diharapkan para orang tua murid di Konawe sudah bisa lebih berkompetitif dengan yang lainya,” Ujarnya.

Untuk diketahui pengukuhan pengurus MKKS SMP tersebut di hadiri Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Konawe Dr. Suryadi, S.Pd.M.Pd, perwakilan dari kejaksaan dan Polres Konawe. Turut serta Humas Setda Konawe Sukri Nur, Kepala Bidang GTK Dikdas Konawe Ganepo, (**)

0
Penyerahan Badan Hukum Koperasi Sumber Rezeki, sebagai Koperasi Produsen Petani oleh Sekretaris Darah Kabupaten Konawe Dr. Ferdinand Sapan Kepada Pengurus Koperasi Sumber Rezeki

Dalam rangka mewujudkan Kemandirian dan Ketahanan Pangan Sekretaris Daerah Kabupaten Konawe Dr. Ferdinan Sapan, meresmikan Badan Hukum Koperasi Produsen Petani Sumber Rezeki di Kecamatan Tongauna, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara, Kamis (4/2/2021).

Resminya dibentuk badan hukum berupa koperasi produsen untuk para petani. Hal ini dilakukan dalam upaya Daerah (Pemda) Kabupaten Konawe untuk mendorong dan memujudkan kemandirian dan ketahanan pangan.

Dalam pembentukan koperasi produsen itu sendiri diinisiasi oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Perindagkop) Kabupaten Konawe, dan diresmikan Sekretaris Daerah (Sekda) Konawe Ferdinand.

Untuk diketahui sejak awal berdirinya, koperasi bernama Sumber Rejeki Konawe ini masih meliputi wilayah operasional di Kecamatan Tongauna dan Tongauna Utara.

Bentuk kerja utama koperasi ini adalah membangun bisnis dagang oleh para petani dalam mengakses kolaborasi bersama produsen penyedia benih, pestisida, dan pupuk untuk memudahkan petani dalam mengolah pertanian.

Ferdinand mengatakan, tujuan pembentukan badan hukum koperasi ini dimaksudkan untuk mewujudkan program pemerintah daerah yaitu panen tiga kali dalam setahun. Terhadap anggota koperasi, segera diimplementasi konsep ini khususnya yang ada di wilayah Kelurahan Mekar Sari dan Sendang Mulya Sari.

Suasana Peresmian Koperasi Sumber Rezeki

“Tahap implementasi pertama kita mulai dengan 301 hektare dulu. Terus ditingkatkan ke lingkup kecamatan itu sekitar 2400 hektare. Rencana kita 5000 hektare,” kata Ferdinand.

Adapun konsep program ini, lanjut Sekda Konaweadalah pemerintah melalui koperasi ini akan menyediakan dan mengembangkan benih yang bisa panen di bawah 100 hari masa tanam. Saat ini sudah ada benih yang diperkirakan bisa panen dalam jangka waktu 80 hari.

Kata Sekda Konawe, setelah pengembangan varietas ini berhasil di tahap awal, maka selanjutnya akan diterapkan ke beberapa wilayah yang meliputi tingkat kecamatan atau 2400 hektare sebagaimana direncakan awal. Dan diharapkan dengan program ini bisa lebih meningkatkan produksi padi Konawe yang saat ini masih rata-rata 5 ton perhektare menjadi 9 ton perhektare.

Kata Ferdinand, Untuk menopang program ini Pemda Konawe sudah mengeksplorasi kendala di lapangan. Ada dua yang menjadi fokus permasalahan yaitu soal mekanisasi alat pertanian dari masa tanam hingga masa panen yang masih kurang dan ketersediaan pupuk yang cendrung langka.

Untuk mekanisasi alat tanam dan panen, pemda melalui Dinas Pertanian dengan terbentuknya koperasi ini, akan diarahkan sepenuhnya ke sawah yang menjadi percontohan program ini melalui sistem bergilir.

Masalah ketersediaan pupuk, menurut Sekda Konawe, melalui koperasi ini akan dilakukan kolaborasi langsung bersama para penyedia pupuk untuk menyediakan jumlah pupuk non-subsidi yang lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan tiga kali masa tanam.

Ferdinand secara langsung menjelaskan konsep dari program tiga kali
tanam dalam setahun kepada para petani anggota koperasi.

“Untuk pupuk subsidi memang langka karena jumlahnya terbatas sementara jumlah yang membutuhkan banyak. Makanya solusi kita adalah membeli pupuk non-subsidi,” jelas Ferdinand.

Mengenai finansial pelaksanaan program ini, Lanjut Ferdinand, akan mengandalkan mitra pemerintah khususnya perbankan untuk menyokong pelaksanaan program ini melalui penyaluran program perbankan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Dia berharap, dengan terbentuknya koperasi ini bisa memenuhi syarat penguatan kelembagaan perbankan untuk bisa menyerap pendanaan yang disedikan perbankan. Dan untuk serapan hasil panen petani dari program ini, pemda sudah menyiapkan skema pemasaran ke luar daerah.

Diakuinya, dari 230 ton hasil produksi hanya 10ribu ton yang diserap Bulog.“Solusi kita adalah membangun pasar di luar. Melalui wadah koperasi ini kita akan membuka akses pemasaran keluar, baik antar pemerintah, koperasi ke koperasi atau koperasi ke swasta lain,” ujar Ferdinand.

Menurut Sekda Konawe, Sebagai opsi lainnya, dalam memasarkan hasil produksi dalam bentuk beras ke luar daerah. Untuk pemasaran beras ini perdana akan melirik pasar yang ada di kawasan industri Morosi untuk menjadi penyuplai beras ke perusahaan-perusahaan di dalamnya.

Melalui penerapan konsep ini, dia mengharapkan serapan hasil pertanian bisa lebih maksimal dan petani bisa menikmati hasil usahanya. Sehingga dengan konsep yang dibangun ini, program Pemda Konawe untuk kemandirian dan ketahanan pangan bisa terus terlaksana. (**)

0
Wakil Bupati Konawe, Gusli Topan Sabara

Keberadaan situs budaya Tolaki di Kabupaten Konawe, baik itu makam, artefak dan benda-benda lainnya memang perlu mendapat perhatian serius dari stakeholder Kabupaten Konawe. Untuk itu tahun 2016 lalu, Pemerintah daerah melahirkan sebuah Peraturan Derah (Perda) bernomor 26 tahun 2016 tetang pelestarian adat istiadat dan cagar budaya, hal menjadi payung hukum dalam pelestarian adat istiadat dan cagar budaya guna menjaga identitas dan marwah Kabupaten Konawe di masa yang akan datang.

Pelestarian adat istiadat dan cagar budaya guna menjaga identitas dan marwah Kabupaten Konaw ini juga sangat penting agar generasi mendatang tak kehilangan identitas, di tengah derasnya informasi global dan pengaruh luar yang dapat mengkaburkan identitas negeri para leluhur.

Salah satu program dari visi dan misi periode kepemimpinan Bupati Kery saifulKonggoasa dan Wabup Gusli Topan Sabara adalah Revitalisasi makam para leluhur, Pasalnya kebudayaan sebagai penunjang program utama pembangunan daerah, hal ini merupakan inplementasi dari Peraturan Daerah (Perda) nomor 26 tahun 26 tahun 2016 tentang peletarian adat istiadat dan cagar budaya.

Salah satu makam para Leluhur, yang juga salah satu raja di Kabupaten Konawe “Raja Lakidende”.

Sejauh ini pemerintah daerah telah melakukan revitalisasi terhadap tujuh makam para leluhur yang turut andil berjasa dalam meletakan tonggak sejarah peradaban kerajaan konawe di masanya. Atas inilah yang mengharuskan bagi pemerintah daerah untuk senantiasa  melestarikan kebudayaan serta adat istiadat tersebut agar marwah kabupaten konawe dimata dunia sebagai episentrum kebudayaan di Sulawesi Tenggara.

“Revitalisasi situs makam para leluhur, bukan untuk kepentingan saat ini, melainkan untuk kepentingan anak cucu kita dalam menjaga identitas Kabupaten Konawe dimasa akan datang,” kata Wabup Konawe, Gusli Topan Sabara saat ditemui beru-baru ini.

Wabup Konawe mengatakan dimasa kepemimpinan Kery Saiful Konggoasa,  sebagai artefak genetik makam para leluhur, dipandang sangat penting untuk diperhatikan sehingga perlu adanya program revitalisasi makam, hal itu dilakukan untuk menjaga marwah masyarakat konawe, mengingat bukti sejarah berupa istana kerajaan-kerajaan sebagai artefac benda sudah tidak ada.

Rumah Adat Suku Tolaki saat menjadi Museum Kerajaan Konawe

“Bayangkan kalau makam-makam yang menjadi artefac genetik kita abaikan keberadaannya apa yang akan menjadi kebanggaan buat generasi sesudah kita, jadi sudah tugas kita menjaga menjaga situs dan cagar budaya,”ujar mantan Ketua DPRD

Konawe ini.Selain makam para leluhur, Kata Gusli juga menyebutkan beberapa simbol kebudayaan yang menjadi kebanggaan masyarakat konawe itu sendiri, yakni Kalosara, adat istiadat dan bahasa ( bahasa Tolaki,red).

Kata dia, Selain makam leluhur beberapa simbol seperti Kalosara dan adat istiat serta bahasa (bahasa tolaki, red) terus dijaga menginagat kebudayaan Kalosara yang merupakan artefac benda, dinilai merupakan kebudayaan paling tinggi yang dimiliki oleh masyarakat Konawe,  dengan Kalosara tidak ada satu persoalanpun yang tidak dapat diselesaikan jauh sebelum hukum positif masuk kebumi anoa.

Wakil Bupati Konawe Gusli Topan Sabara saat menghadiri Musyawarah Adat Suku Tolaki

Sementara adat istiadat atau artefac lisan itu sendiri, kurang lebih 1100 tahun diajarkan secara turun temurun tidak mengalami suatu perubahan, meskipun segala tata cara adat istiadat di ajarkan dan disampaikan secara bentuk lisan.

Yang tidak kalah pentingnya adalah kebudayaan bahasa daerah tolaki, sehingga orang nomor dua konawe tersebut menyarankan agar ada kewajiban sehari dalam seminggu bagi para aparatur sipil negara untuk menggunakan bahasa daerah ( bahasa Tolaki,red) dalam lingkup instansi pemerintah.

“Saya harapkan kedepan semua ASN menggunakan bahasa daerah Tolaki, ini penting agar kebudayaan tetap kita jaga,” tutupnya. (**)

0
Kepala dinas Perikanan dan Kelautan Gunawan Samad, saat melakukan panen ikan Nila di demplot Kolam Air tawar.

Guna mewujudkan program seribu kolam sebagaimana visi dan misi Pemerintah daerah Kabupaten Konawe melalui Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Konawe, dengan program demplot Kolam air tawar tahun 2020 yang anggarannya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanaja Negara (APBN), kini telah dipanen dengan hasil yang cukup memuaskan yang mencapai 1,6 ton ikan Nila Salin.

Benih ikan nila yang disalurkan tahun 2020 silam yang diikuti dengan pengadaan demplot atau kolam percontohan itu sendiri tersebar di setiap kecamatan, tak hanya ikan lele tetapi juga ikan nila hal ini guna mewujudkan program sebagaimana visi dan misi bupati dan wakil bupati Konawe 2018-2023. salah satunya di Desa Lalonggombu Kecamatan Kapoiala yang dikelolah oleh masyarakat.

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Konawe, Gunawan Samad, yang ditemui dikantornya mengatakan panen ikan air tawar jenis Nila Salin kemarin, merupakan program  pengadaan dan penyaluran benih ikan  tahun 2020.” Dananya berasal dari DAK APBN sebesar 500 juta untuk sepuluh paket,” Ungkapnya.

Kata dia program seribu kolam yang di canangkan Bupati dan Wakil Bupati Konawe telah terbukti nyata, hal itu dilihat hasil panen ikan nila salin di desa Lalonggombu tersebut sangat memuaskan.

Kabid Pemberdayaan Usaha Budidaya Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Konawe, Indriana Ripin

Kabid Pemberdayaan Usaha Budidaya dinas perikanan dan kelautan Konawe, Indriana Ripin menambahkan pasca penaburan benih ikan nila salin didesa Lalonggombuno, kecamatan Kapoila sebanyak 15 ribu ton bulan september 2020 telah siap panen.

Kata Indri, sejak tahun 2019 panen ikan air tawar yang dilakukan pembudidaya ikan air tawar dinilai sangat berhasil, dan pasaran ikan dinilai tidak susah, dikarenakan hasil ikan di ambil langsung oleh petani pengepul.

“Untuk pengadaan pada tahun 2020 terdiri 10 paket, baru satu paket yang di panen, dan panen kemarin dikecamatan Kapoila sekitar 1,6 ton ikan nila,” jelasnya.

Diketahui DAK tahun 2020 kemarin diperuntukan untuk pengadaan 10 Demplot yang tersebar di enam kecamatan diantaranya, kecamatan Amonggedo Lalonggasumeeto, Kapoila, Tongauna, Wawotobi, dan Onembute.

“Dalam waktu dekat ini kami akan lakukan lagi panen ikan air tawar dibeberapa demplot,”ujarnya (red)

0
Pemerintah daerah Kabupaten Konawe menggelar Musyawarah Perencanaan Pembanguan (Musrenbang) data, Menuju Konawe satu data Rabu, (27/1/2021)

Dalam rangka melakukan pembenahan diberbagai bidang untuk mewujudkan parameter Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Konawe menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang). yang menfokuskan pada perbaikan data untuk dasar dan rujukan pembangunan yang lebih baik di masa mendatang.

Musrembang Data tahun 2021 untuk menuju Program Konawe satu Data  Kegiatan tersebut dilaksanakan disalah satu hotel di Kabupaten Konawe, Rabu (27/1/2021). dihadiri oleh Wakil Bupati Konawe, Gusli Topan Sabara, Sekda Konawe, Ferdinand Sapaan, Kajari Unaaha, Irwanuddin Tadjuddin, Wakapolres Konawe, Kompol Jajang Kiswara, Ketua DPRD Konawe, H. Ardin Kepala BPS Provinsi, Kepala BPS Konawe,  Forkopimda Konawe, para camat Lurah dan kepala desa sekabupaten Konawe.

Kegiatan musrembang Data juga  dilaksanakan berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia. Dan juga merupakan agenda baru dalam proses tata kelola pemerintahan di Kabupaten Konawe. Dan Juga dapat memastikan bahwa Kabupaten Konawe mampu menjadi Katalisator bagi daerah- daerah lainnya dalam mencapai kamajuan dan kesejahteraan.

Musrenbang data Menuju Konawe satu data. yang dihadiri Stakeholder se-kabupaten Konawe.

Mewakili Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa Gusli Topan Sabara dalam sambutannya mengatakan, Dalam beberapa tahun terakhir diketahui bahawa dari sisi pencapaian makro ekonomi Kabupaten Konawe mejadi yang terbaik di wilayah regional Sulawesi Tenggara. “Hal ini merupakan prestasi yang sangat membanggakan yang patut kita syukuri” Ujarnya.

Rata-rata Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Konawe kata Dia, cukup jauh di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi provinsi Sulawesi Tenggara, hal ini membuktikan bahwa Kabupaten Konawe menjadi daerah yang menyumbangkan kesejahteraan bagi provinsi Sulawesi Tenggara. “Prestasi ini akan terus kita dorong dengan langka konkrit yang nyata dan benar-benar terukur” jelasnya.

Kata Wabup Konawe Kabupaten Konawe merupakan daerah tertua di Jazirah Provinsi Sulawesi Tenggara, maka untuk sepatutnyalah agar senatiasa memposisikan diri sebagai yang terdepan dalam berbagai aspek.

Dikatakan pencapaian tersebut menjadi motivasi besar bagi pemerintah Kabupaten Konawe untuk membuat skenario pembangunan kedepan dapat berjalan sesuai harapan, sehingga diperlukan instrumen data yang tepat sehingga perencanaan pembangunan daerah dapat berjalan dengan tepat dan akurat.

Kata dia, dirinya sangat menyadari bahwa perbaikan tata kelola pemerintahan tidak cukup hanya pada aspek pengelolaan keuangan daerah, namun yang jauh lebih penting dari hal tersebut adalah memastikan bahwa sejak pada proses perencanaan hingga tiba pada pelaksanaan anggaran sesuai dengan norma dan regulasi yang berlaku.

Olehnya itu, upaya dimulai dari forum satu data Konawe, merupakan langkah awal yang nyata dalam perbaikan tata kelola yang telah direncanakan dan pada tahun ini pemerintah daerah akan segera mengimplementasikan mulai dari proses perencanaan, penganggaran, penatausahaan hingga pada proses pelaporan dan pengawasan.

Suasana musrenbang Data Kabupaten Konawe, Menuju Konawe Satu data.

“Saya sangat bersyukur bahwa perlahan seluruh stakeholders dapat memahami langka-langka yang ditempuh oleh pemerintah Kabupaten Konawe, terutama para aparatur birokrasi dilingkup pemerintahan Kabuopaten Konawe, yang telah mampu menterjemahkan apa yang menjadi prioritas kami dalam upaya melakukan tata kelola pemerintahan secara menyeluruh” Ujar Gusli.

Gusli juga berharap, Agar di masa-masa yang akan datang Kabupaten Konawe menuai berbagai prestasi baik pada tingkat regional maupun nasional, karena hal tersebut bukanlah hal yang mengejutkan, pasalnya perbaikan atas tata kelola pemerintahan di Kabupaten Konawe sudah dijalankan sejak beberapa tahun belakangan ini.

Gusli mengungkapkan, sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo yang menempatkan data sebagai kekayaan baru yang berharga bagi bangsa Indonesia, maka Pemerintah daerah kabupaten Konawe, memandang sejalan dengan prisip presiden tersebut, terhadap pentingnya pengelolaan data di masa kini dan yang akan datang.

Sehingga menurutnya, dewasa ini Konawe tidak saja hanya cukup mengadalkan keuatan narasi yang bersifat kualitatif dalam proses perencanaan pembangunan daerah, karena di era saat ini diperhadapkan pada kenyataan dan tantangan bahwa data dan informasi menjadi instrumen penting dalam proses pengambilan kebijakan pembangunan daerah.

“Dengan yang ada tersebut, kita akan olah dengan netode yang rasional dan ilmiah sehingga menghasilan suatu perencanaan pembangunan yang mampu menjawab isu-isu strategis dan permasalahan yang mengemuka” jelasnya.

” Saya berharap kerjasama antar sektor dapat terus meningkatkan intensitas dan kualitasnya sehingga dapat menghasilkan data yang benar-benar valid dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya,” ungkapnya.

Mengawali Musrenbang Data Pemerintah daerah Kabupaten Konawe dimeriahkan dengan tarian adat suku Tolaki (Melulo).

Wabup Konawe menmbahkan, Dirinya sangat mendukung proses yang telah dimulai karena yang membanggakan Dirinya, dari 17 kabupaten/kota di Sultra Kabupaten Konawe yang lebih dulu mengawali proses ini, artinya, sejalan dengan misi kabupaten Konawe. Membawa konawe selalu menjadi yang terdepan di Sulawesi Tenggara. “Saya mendorong aparatur birokrasi di lingkup kabupaten Konawe untuk senantiasa melakukan inovasi-inovasi dalam rangka mewujudkan akselerasi pembangunan baik, dari sisi pemerintahan maupun dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat” harapnya.

Sementara itu, Kepala Bapedda Konawe, Munawar Latigana mengatakan tujuan pengaturan satu data tersebut adalah memberikan satu dorongan intansi pemerintah pusat maupun daerah dalam rangka tata kelola penyelanggaraan data untuk mendukung perencanaan pembangunan daerah serta mewujudkan ketersediaan data yang akurat, terpadu mudah dipertanggung jawabkan dan dapat diakses setiap instansi.

Lanjutnya, pengaturan data tersebut juga dapat mendorong keterbukaan dan transparasi data sehingga menciptakan perencanaan pembangunan yang berbasis pada data serta dengan pengaturan data tersebut kita dapat mendukung data statistik nasional sesuai peraturan perundang-undangan.

“Sasaran aktifitas pengolahan data ini melibatkan semua unsur baik instansi vertikal maupun daerah,” Ujarnya. (**)

0
DLH Konawe tengah megadakan prosentase terkait penanganan sampah

Komitmen Pemerintah Daerah Kabupaten Konawe untuk menangani persoalan sampah yang semakin hari, semakin memprihatikan, ditambah lagi kesadaran masyarakat yang kurang tergerak untuk ikut serta bertangungjawab terhadap persoalan sampah masih minim. namun saat ini persoalan sampah yang ada secara pelan telah terlihat, hal itu nampak dengan diresmikannya Gedung Bank Sampah Induk yang terletak di areal pasar Asinua, kelurahan Asinua kecamatan Unaaha oleh Sekretaris daerah Kabupaten Konawe DR. Ferdinan Sapaan, Rabu, (20/1/2021).

Peresmian bank sampah tersebut juga merupakan wujud dari salah satu program pemerintah daerah kabupaten Konawe sebagaimana tertuang dalam Peraturan daerah (Perda) Nomor 30 tahun 2015 tentang Pengelolaan Sampah di kabupaten Konawe, dalam rangka menjadikan lingkungan hidup sebagai program pendukung utama pembangunan konawe.

Sekda Konawe Dr. Ferdinan sapaan bersama Dinas Lingkunagn Hidup kabupaten Konawe saat menimbang sampah.

Usai Launching bak Sampah Induk Sekda Konawe Ferdinan menuturkan, bak sampah merupakan suatu tempat yang digunakan untuk membuang sampah yang telebih dahulu di pilah-pilah. pemilihan tersebut dimaksud untuk membedakan berdasarkan jenisnya yaitu sampah organik misalkan sisa-sisa makanan, daun-daun dan lain-lain sementara sampah non organik diantaranya, logam, plastik, kaleng, kaca dan lain-nya yang sejenis.

Ferdinand mengatakan, manfaat dari keberadaan bank sampah yang ada saat ini diantaranya, adanya wadah penambungan sampah yang ada dimasyarakat baik sampah organik maupun non organik, serta mampu meningkatkan dan merubah sikap kita terhadap kepedulian lingkungan.

Sekda Konawe ini berharap, dengan adanya Bak Sampah dapat memberikan stimulan penyadaran terhadap masyarakat agar lebih perduli terhadap kebersihan lingkungnannya sendiri. karena persoalan samapah saat ini sudah menjadi masalah di masing- masing wilayah rukun warga. Sehingga disetiap wilayah desa dan kelurahan perlu segera melakukan penanganan sampah dengan efektif dan berwawasan lingkungan.

Menurutnya, sampah- sampah saat ini bukan lagi menjadi masalah tetapi sebaliknya menjadi berkah, karena akhinya bernilai ekonomis. Pasalnya Bak samapah telah dibuka di beberapa tempat. bahkan diharapkan disetiap kecamatan ada perwakilan bak sampah, sehingga samapah rumahb tangga dapat teratasi termasuk samapah yang nada diperkotaan.

Mantan Kepala Dinas Keuangan Kabupaten Konawe itu mengatakan dengan keberadaan bank sampah juga mampu menciptakan nilai ekonomis bagi sampah rumah tangga yang selama ini terbuang percuma.

“Harapan kita adalah bagaimana dengan adanya bank sampah ini segala persoalan terkait sampah dapat teratasi dan yang terpenting adalah bagaimana mengajarkan masyarakat kita dalam memandang sampah bukan lagi menjadi satu permasalahan tetapi menjadi satu berkah andai kita memanfaatkan bisa menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis dan mendatangkan keuntungan bagi masyarakat itu sendiri,” harap sekda.

Dr. ferdinan didampingi Kadis DLH Kabupaten Konawe Ilham Jaya saat menunjukan rekening penabung sampah.

Menurut dia, kedepan keberadaan akan bank sampah ditingkat kecamatan dipandang perlu, mengingat persoalan sampah yang dihadapi saat ini, semuanya berawal dari sampah rumah tangga yang tiap hari terus mengalami peningkatan yang mana dalam setahun, kabupaten konawe menghasilkan sampah sekitar 4 ribu ton.

Maka dengan keberadaan bank sampah dikecamatan-kecamatan, lanjutnya kedepan sampah organik dan anorganik dapat terlebih dahulu dipisahkan sebelum di antar ke tempat pembuangan akhir atau TPA di kelurahan Mataiwoi kecamatan Tongauna.

“Biasanya, dibenkel itu ada sampah B3 atau bahan berbahaya beracun. sehingga saya sarankan untuk pemilik bengkel itu waajib menjaadi nasabah, supayaa dari awal mereka pilah, mana yang oli bekas dan seterusnya itu dipilah, sehingga pada saat ditampung di sini sudah dapat dipisah- pisahkan sampahnya,” Ujar Jenderal ASN Konawe ini.

dia juga menambahkan dengan lauchingnya bak sampah ini diharapkan tidak ada lagi sampah- sampah yang berserakan di jalan karena itu sudah dipungut semua. Karena masing- masing punya nilai. Saat ini ada pencatat dari DLH ke masyarakat dari semua transaksi antara masyarakat atau nasabah dengan petugas DLH itu sendiri.

“Jadi nanti sistemnya buka rekening ke bank. bahkan kita nanti rencananya akan bekerjasama dengan pihak PLN sehingga nanti tagihan listriknya cukup ditarik dari data yang ada di DLH, sehinnga masyarakat tidak sibuk lagi membayar tagihan mereka” Tuturnya.

Dia juga harap, masyarakat sekitar mampu menjadi pelopor dalam mengurangi timbulan sampah sekali pakai dan bertanggung jawab memilah sampah dari lingkungan sendiri.

Dr. Ferdinan bersama pihak DLH kabupaten Konawe

Dikabupaten Konawe,bank sampah sendiri baru terdapat di beberapa wilayah diantaranya adalah areal perkantoran, desa Morosi, Pondidaha serta Wonggeduku.

Sementara itu Kadis Lingkungan Hidup Konawe, Ilham Jaya, menjelaskan dalam setiap tahun konawe menghasilkan kurang lebih 4 ribu ton sampah di mana bila dikalkulasikan dalam setiap hari masyarakat konawe menghasilkan 10 ton sampah.

Dari jumlah tersebut sudah terdiri dari sampah organik dan sampah non organik, 40 persen terdiri dari sampah non organik dan dirinya optimis dengan keberadaan bank sampah yang ditunjang dengan sarana prasarana yang memadai dapat menekan jumlah sampah di Tempat Pembuangan Akhir atau TPA Mataiwoi.

“Saya mengajak para camat dan lurah dan kepala desa untuk mensosialisasikan slogan ayo menabung sampah, di bank sampah, sehingga sampah tidak lagi menjadi persoalan buatkan kita, tetapi sampah bisa menjadi nilai tambah buat kebutuhan kita sehari-hari,” terangnya.

Diketahui bank sampah induk Unaaha, didukung dengan sarana prasarana yang memadai yang nantinya digunakan untuk memilah sampah organik dan non organik diantaranya, alat pecacah sampah, alat pengurai kompos, alat press dan sarana prasarana lainnya.

Dalam kegiatan Peresmian bank sampah induk tersebut dilakukan oleh Ferdinand Sapaan, sebagai Sekda Konawe, dihadiri oleh Kepala DLH Konawe, Ilham Jaya, turut serta Camat Unaaha, Lurah Asinua, Kepala Pasar sentral Asinua, dan para nasabah bank sampah induk itu sendiri. (**)

0
Acara Pengguntingan pita tanda peresmian oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Konawe, Dr. Ferdinand disaksiskan Kepala Balai PPW Sultra, Mustaba (kiri) dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Konawe, Ir. Muh. Syahrullah.

Kabupaten Konawe kini telah memiliki Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT). Pengelolaan Instalasi ini secara resmi diterima dari Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Sulawesi Tenggara (BPPW) Direktorat Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR) Sultra, dan kini ditempatkan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Mataiwoi.

Penyerahan dilakukan Kepala BPPW Sultra, Mustaba, Kamis, (7/1/2021), bersama Satuan Kerja Pengembangan Sistem Penyehatan Lingkungan Permukiman (PSPLP) Dinas PU-PR Sultra melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Konawe, Dr. Ferdinand dan disaksikan Kepala Dinas PU-PR, Muh. Syahrullah dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Konawe, Ilham Jaya.

Suasaana Penandatanganan Prasasti oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Konawe, Dr.
Ferdinand disaksiskan Kepala Balai PPW Sultra, Mustaba (kiri) dan Kepala Dinas
Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Konawe, Ir. Muh. Syahrullah.

Penandatanganan berita acara serah terima pengelolaan sarana IPLT Kabupaten Konawe, serta penyerahan secara simbolis aset tersebut, dari Kementerian PUPR melalui Satker PSPLP Provinsi Sultra kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Konawe.

Sebagai bentuk resminya Pengolaan IPLT ini dikelolah oleh Pemda Konawe Mewakili Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa, Sekda Konawe, Dr. Ferdinand Sapaan menyampaikan apresiasinya atas nama Pemerintah Daerah Kabupaten Konawe kepada Kementerian PUPR melalui Satker PSPLP Provinsi Sultra, yang telah mewujudkan pembangunan prasarana dan sarana IPLT di Kabupaten Konawe tersebut.

Dalam sambutannya Dr. Ferdinand mengatakan, keberadaan IPLT ini akan menjadikan Konawe siap menghadapi dinamika kota. Di mana selama ini kondisi pengolahan limbah, khususnya di Kota Unaaha, sebagai pusat kota Konawe masih mengandalkan luas halaman pemukiman.

“Pak Bupati berpesan, ini adalah langkah maju. Dan sarana dan prasarana ini harus dikelola dengan baik dan belanjut,” ucap Dr. Ferdinand.

Suasana Seremoni serah terima IPLT dari Balai Prasarana Pemukiman Wilayah
Sulawesi Tenggara (BPPW) Direktorat Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat (PU-PR) Sultra kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Konawe.

Kata dia, setelah serah terima ini Pemda Konawe akan membuat regulasi tata kelola IPLT ini melalui Peraturan Daerah (Perda), yaitu tentang pengelolaan dan manajemen pengelolaannya. Termaksud lanjutnya, stuktur kelembagaan pengolahan IPLT tersebut agar dapat terkelolah dengan baik dan berkelanjutan.

“Kedepan akan kita sosialisakan terkait pengelolaan ini, misalnya jasa tarif penyedotan yang akan dituangkan dalam Perda. Jadi ini akan diintegrasi untuk dikelola bersama DLH dan PU-PR,” ujar Dr. Ferdinand dalam sambutannya.

Jenderal ASN Kabupaten Konawe ini menginstruksikan Bappeda bersama Dinas PU-PR untuk mengkaji dasar-dasar penunjang pengelolaan IPLT ini. Kata dia, jika diharuskan adanya penambahan sarana tambahan untuk diajukan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK).

Untuk saat ini, jangkauan instalasi ini masih terbatas karena belum ada armada yang akan dioperasikan. Ia berharap di APBD Perubahan armada penyedot sudah bisa diadakan dan segera beroperasi utamanya di wilayah kota.

Sebagai informasi IPLT merupakan pengolahan air limbah yang dirancang hanya menerima dan mengolah lumpur tinja yang berasal dari sistem setempat (on site) yang diangkut melalui sarana pengangkut lumpur tinja.

IPLT TPA Mataiwoi sendiri dibangun tahun 2020 oleh Dinas PU-PR Provinsi Sultra dengan anggaran Rp5 Miliar melalui Dana APBN. (**)

0
Suasana Sosialisasi kesadaran bela negara lingkup pemukiman yang diselenggaran oleh Departemen Pertahanan Republik Indonesia (Dephan RI) di Kantor Badan Kesbangpol Kabupaten Konawe, Jum'at 21 Nopember 2020.

UNAAHA -KONAWEKITA- Sosialisasi Kesadaran bela negara yang di adakan di Kantor Badan Kesbangpol Kabupaten Konawe pada hari ke 2, yang gelar oleh Departemen Pertahanan Republik Indonesia (Dephan RI) bersama Badan Kesbangpol Kabupaten Konawe, diikuti oleh 150 peserta yang hari sebelumnya juga diikuti oleh 150 peserta. Jum’at (20/11/2020).

Mengingat saat ini tengah pandemi Corona Virus Desease 2019 (Covid-19), sosialisasi Kesadaran bela negara, lingkup pemukiman di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara ini berlangsung secara daring dengan aplikasi webinar. Dengan menghadirkan Pemateri dengan pemateri yang sama dengan hari sebelumnya yakni. Direktur Bela Negara Menhan, sebagai pemateri Kolonel Arh. Luhkito, sebagai kasubdit lingkungan Pemukiman (Linkim).

Mewakli BNPT RI, Muh. CHairil Anwar, kepala departemen Pertahanan (Kadephan), bidang Pencegahan dan Deradikalisasi. Sementara Pemda Konawe di Wakili oleh, Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Konawe, Faisal Tarida, SH, dan Kadis Infokom Pemda Konawe, Nasrudin, SH.MH.

Direktur Bela Negara Dephan RI Kolonel Arh Luhkito, melalui webinar mengatakan, sosialisasi bela negara ini sangat penting dilaksanakan, sosialisasi ini juga dimaksudkan untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap bangsa dan tanah air, juga saat ini bela negara telah diatur dalam UU nomor 23 tahun 2019 tentang pengelolaan sumber daya nasional untuk pertahanan negara.

“Sosialisasi ini kita harapkan masyarakat dapat memiliki kemampuan dasar untuk membela negaranya” Kata Kolonel Arh Luhkito.

Sementara itu, Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Konawe Faisal Taridala mengatakan sosialisasi yang diadakan oleh Dephan RI ini sangat besar manfaatnya dan akan menindaklanjuti point-point dari hasil kegiatan sosialisasi bela negara ini.

“Kami tindak lanjuti pemahaman bela negara ini di masyarakat karena sangat besar manfaatnya dan saat ini sudah ada beberapa area yang kami sudah susun untuk dijadikan tempat sosialisasi sebagai tindak lanjut kegiatan ini dan bukan hanya di perkotaan juga akan dilakukan di daerah pelosok, termasuk kepada pelajar agar tumbuh rasa cinta terhadap NKRI” jelas Faisal Taridala. (Red/KK).

0
Kabag Humas dan Protokol Pemda Konawe, Sukri Nur

UNAAHA-KONAWEKITA- Pemda Konawe kembali mengumumkan Peserta lolos Berkas Divisi crew umum PT VDNI dan jadwal rafid tesnya, yang disampikan oleh Kabag Humas dan Protokoler Pemda Konawe Sukri Nur, hasil perekrutan lanjutan Tenaga Kerga Lokal (TKL) di Mega Industri Morosi tahap V. Kamis (19/11/2020).

Dalam pengumuman ini sebanyak 983 orang dinyatakan lulus berkas, yang jadwal rafid tesnya untuk gelombang pertama sebanyak 256. Akan diselenggarakan mulai Jum’at 20 Nopember 2020 pukul 08:00-12:00 WITA yang dimulai dengan no urut 01-128, Sabtu 21 Nopember 2020 nomor urut, 129 – 256 di BLUD RSUD Kabupaten Konawe, dan senjutnya akan mengikuti tes lapangan.

Berikut Pengumuman klik di bawah ini :

LIPSUS

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Konawe, Dr. Ardin, hadir dalam rapat pembahasan 2 Rancangan Peraturan Daerah (Raperda), yaitu Raperda tentang pembentukan...