UNAAHA,KONAWEKITA- Menjelang Pemilihan kepala Desa (Pilkades) banyak aksi unjuk rasa di masyarakat khusus di Kabupaten Konawe, Ketua DPRD menilai hal itu merupakan dinamika di negara demokrasi. Hal itu dikatakan Dr. Ardin saat ditemui di DPRD Konawe, Senin (20/6/2022).
“kita tidak bisa menutup ruang orang untuk berfikir dan mengeluarkan argumennya, dan saya menganggap hal itu biasa saja dan itu adalah dinamika dalam sebuah demokrasi” Kata Ketua DPRD Konawe.
Menurutnya, kalau misalnnya ada wilayah menginginkan, itu hal yang wajar karena memang harus ada pertarungan. “tetapi kita ingin sampaikan bahwa apapun dinamika yang terjadi bahwa kepentingan rakyat, kepentingan orang banyak di masyarakat desa itu dan lokal adalah kepentingan yang harus dikedepankan.” tegasnya
“dan itu wajar, karena membuka ruang kita untuk dapat berfikir cerdas, lebih baik dan bijak karena tidak semua kritikan itu adalah negatif dan kritkan itu membuka ruang akal sehat kita untuk lebih peka lagi dan berfikir lebih baik” sambungnya.
Lanjutnya, karena pada prinsipnya manusia itu tidak ada yang sempurna dan masukkan itu harusnya diterima dengan akal sehat, kemudian merubah jika ada yang salah dan keliru agar diperbaiki.
Kata dia, jika mendapat kritikan kepala desa harusnya menerima aspirasi itu, jangan panik, bersikap biasa saja. Jadi kalau ada kepala desa yang panik hal itu perlu dipertanyakan.
“Sehingga keputusan yang lahir akan lebih baik, jangan panik, jadi begini kalau ada kepala desa setiap ada aspirasi dia panik, ada apa kita perlu pertanyakan kenapa kalau tidak ada masalah tidak usah panik, biasa saja,” Kata Ketua DPRD sambil tertawa. (red/KK)