Ketua DPRD Kabupaten Konawe, Dr.Ardin, M.Si mengapresiasi tingginya pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Konawe, dan hal tersebut terjadi selama empat tahun berturut-turut. Konawe menjadi daerah dengan kinerja pertumbuhan ekonomi tertinggi di Sulawesi Tenggara (Sultra).
Hal ini Badan Pusat Statistik (BPS) merilis Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara (Sultra) mengalami pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Tertinggi Se-Sultra Tahun pada tahun 2021. Selama 4 tahun berturut-turut Konawe menjadi daerah dengan kinerja pertumbuhan ekonomi tertinggi.
Pertumbuhan PDRB Kabupaten Konawe pada tahun 2018 sebesar 10,70 persen, tahun 2019 11,84 persen untuk tahun 2020 sebesar 6,42 persen dan tahun 2021 6,51 persen.
Ketua DPRD Konawe mengatakan tak hanya di bidang investasi, capaian PDRB Kabupaten Konawe selama 4 tahun berturut-turut, berdasarkan data statistik provinsi Sultra selama 4 tahun terakhir (2018 – 2021) terus mengalami pertumbuhan yang positif yakni tahun 2018 sebesar 10,70 persen, 2019 sebesar 11,84 persen, 2020 sebesar 6,42 persen dan tahun 2021 sebesar 6,51 persen.
“Pertumbuhan ekonomi Konawe di tahun 2019 menyentuh angka 11,84 Persen. Sedangkan di urutan kedua ditempati oleh Konawe Kepulauan di angka pertumbuhan ekonomi 7,36 persen, sementara di posisi ketiga ada Muna Barat di angka 6,79 persen. Angka ini yang keluarkan statisik melalui penelitian ilmiah,” ujar D. Ardin
Sebelumnya juga Bupati Kabupaten Konawe Kery Saiful Konggoasa mengatakan meskipun dimasa pandemi pertumbuhan ekonomi di Konawe terus bertumbuh hal itu didorong oleh dua kontribusi besar perusahaan Modal Asing (PMA) dimorosi, pertanian, perternakan, serta perikanan.
“Kontribusi inilah yang mendorong serta menjadi strategi yang menjadi program unggulan kami yang menjadi ketahanan ekonomi dimasa pandemi ini,” jelas KSK
Selain itu KSK juga menyebutkan ada tiga hal yang mesti dijaga dan dikelola sebagai ketahanan keuangan. Diantaranya belanja Pemerintah, belanja Swasta atau investasi serta belanja rumah tangga hal ini harus dikelola dengan baik agar keuangan daerah tetap stabil.
“Selain itu juga sektor persampahan yang akan kami kelola kedepannya serta peningkatan pengelolaannya,”Ujarnya.
KSK menuturkan sebelumnya di tahun 2017, Kabupaten Konawe hanya menempati posisi 15 dari 17 Kabupaten/Kota di Sulawesi Tenggara dengan angka pertumbuhan ekonomi 5,21 persen. Namun setelah ia pimpin pertumbuhannya miningkat di tahun 2018 dengan 10,70 persen.
“Di mana pertumbuhan ekonomi Konawe di tahun 2019 menyentuh angka 11,84 Persen. Sedangkan di urutan kedua ditempati oleh Konawe Kepulauan di angka pertumbuhan ekonomi 7,36 persen.
Menurut Kery, karena strategi mendorong investasi daerah berskala besar, hal inilah yang menjadikan Konawe memiliki ketahanan ekonomi yang cukup kuat di masa pandemi. Ditandai dengan peningkatan produktifitas pada sektor manufaktur/industri.
Selain itu lanjut mantan ketua DPRD Konawe ini, sektor usaha andalan yakni sektor pertanian, perikanan dan peternakan juga tetap memberikan sumbangsi positif pertumbuhan ekonomi dalam masa pandemi ini.
“Dalam memimpin daerah ada tiga sektor keuangan yang harus dijaga agar tetap stabil. Sektor itu adalah belanja pemerintah/kegiatan, belanja swasta/investasi dan belanja rumah tangga. Ketiga sektor ini harus stabil. Sehingga semua akan kita stabilkan, pertanian kita sudah aman. Tinggal yang kita mau tingkatkan lagi adalah sektor persampahan,” ungkapnya
Sementara itu, Kepala BPS Sultra, Agnes Widiastuti mengatakan Struktur ekonomi di Konawe lima terakhir didominasi oleh 4 sektor yaitu pertanian, pertambangan, industri pengolahan dan konstruksi.
“Pengiriman ke 4 sektor tersebut selama 5 tahun terakhir dari 2017 berkisar antara 63 -72 persen terhadap PDRB,” ujarnya Jumat, (25/2/2022).
Lanjut Agnes menjelaskan Tahun 2017, pengiriman sektor pertanian merupakan yang tertinggi, yaitu sebesar 30,4 persen dari PDRB. Seiring dengan adanya perusahaan industri pengolahan logam dasar, sejak 2018, struktur perekonomian konawe mulai bergeser dari sektor pertanian ke sektor industri pengolahan.
“Sektor industri pengolahan sejak 2018 hingga 2021 terus meningkat. Tahun 2018 sektor industri pengolahan mencapai 11,10 persen dan 2021 mencapai 28,16 persen. Sedangkan sektor pertanian 23,33 persen di tahun 2021,” ungkapya.
Selanjutnya Agnes membenerkan Pertumbuhan sektor yang memberikan share terbesar terhadap PDRB terus mengalami peningkatan setiap tahunnya, kecuali sektor pertambangan dan konstruksi yang pada tahun 2020 mengalami kontraksi. Sedangkan sektor pertanian dan industri pengolahan masih terus tumbuh.
Selanjutnya di tempat berbeda saat dikonfirmasi, Kepala Badan Statistik Kabupaten Konawe, Sultriawati Efendy, SP, MS mengatakan Struktur Ekonomi Kabupaten Konawe selama 4 tahun terakhir (2018 – 2021) terus mengalami pertumbuhan yang positif yakni tahun 2018 sebesar 10,70 persen, 2019 sebesar 11,84 persen, 2020 sebesar 6,42 persen dan tahun 2021 sebesar 6,51 persen.
“Pertumbuhan ekonomi ini didominasi oleh 4 sektor yakni pertanian, Pertambangan, Industri Pengolahan dan Konstruksi,” jelasnya
Sultriawati menuturkan pada Tahun 2018 share sektor pertanian tertinggi sebesar 28,53 persen dari PDRB, kemudian sektor konstruksi 13,42 persen, sektor pertambangan 12,75 persen dan sektor industri 11,10 persen.
“Seiring dengan adanya perusahaan industri pengolahan logam dasar, struktur perekonomian konawe mulai bergeser dari sektor pertanian ke sektor industri pengolahan,” sambungnya.
Lebih rinci ia menyebutkan Tahun 2021 sektor yang memberikan konstribusi terbesar yakni Industri Pengolahan sebesar 28,16 persen, Pertanian 23,33 persen, konstruksi 11,57 persen dan Pertambangan 9,33 persen.
“Pertumbuhan sektor yang memberikan share terbesar terhadap PDRB terus mengalami peningkatan setiap tahunnya, kecuali sektor pertambangan dan konstruksi yang pada tahun 2020 mengalami kontraksi,” imbuhnya.
Sedangkan sektor pertanian dan industri pengolahan masih terus tumbuh.”Semoga Kabupaten konawe kedepannya menjadi kabupaten yang senantiasa tumbuh dan maju,” Harap Sultriawati (**)