Ketua Dewan Bangga Hasil Karya Yang Dipamerkan Dekranasda Konawe

178
0
BERBAGI
karya seni busana bermotif daun sagu dan ulat sagu yang dipamerkan Dekranasda Konawe

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Konawe bangga hasil kerajinan Dewan kerajinan nasional daerah (Dekranasda) Konawe yang memamerkan dua busana tenun bermotif daun sagu (Tawandawaro) dan motif ulat sagu (Uwato) saat malam ramah tamah Hari Ulang Tahun (HUT) ke 63 Kabupaten Konawe, Jumat (3/3/2023).

Soft launching atau pameran awal hasil karya seni busana bermotif daun sagu dan ulat sagu ini mendapat apresiasi dan pujian dari segenap warga masyarakat kabupaten Konawe.

Ketua DPRD Konawe, Dr. Ardin mengaku bangga dengan hasil karya yang dipamerkan oleh Dekranasda Konawe binaan Titin KSK. Hasil tenun motif daun sagu dan ulat sagu karya Dekranasda Konawe perlu diberikan dukungan dan apresiasi

“Saya sebagai ketua DPR tentu bangga dan mendukung hasil karya anak daerah kita, selain memberikan esukasi ba moi generasi yang akan datang, tenun ini juga akan menjadi legacy atau warisan bahwa kearifan lokal kita bisa dituangkan dalam bentuk karya seni,” terang Ardin.

Ketua DPRD Konawe, Dr. Ardin bersama Sekda Konawe Dr. Ferdinand Sapan

Dr. Ardin mengungkapkan bahwa karya seni Dekranasda ini perlu mendapatkan dukungan agar terus berkembang dengan motif lain. “Kita akan terus mendorong agar kreativitas seni yang ada di Konawe terus berkembang,” ujarnya.

Ketua Dekranasda Konawe, Titin Nurbaya Saranani mengatakan, pembuatan busana dengan desain daun dan ulat sagu ini merupakan salah satu upaya menjaga kearifan lokal di Konawe.

“Tidak bisa dipungkiri, kita ini masyarakat Konawe khususnya etnis asli suku Tolaki makanan pokok kita adalah sagu (sinonggi),” ungkapnya, Senin (6/3/2023).

Fose bersama saat malam pucak perayaan HUT Konawe ke 63

Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) ini juga menuturkan, motivasi lainnya dalam menciptakan motiv ini adalah kepedulian terhadap tanaman sagu yang kian berkurang.

“Ini murni karya seni, tidak ada hal lain. Jadi bukan pakaian adat yah, tapi ini tenun dengan motif kearifan lokal yang ada di daerah kita,” tambahnya.

Dipamerkannya busana ini juga, lanjut Titin, merupakan salah satu hasil karya yang dibuat sebelum kepengurusan di Dekranasda Konawe berakhir tahun ini.

Titin berharap, karya ini dapat diterima oleh seluruh masyarakat. Kita bisa bangga menjadi masyarakat Kabupaten Konawe dengan segala kearifan lokal yang ada disini. (**)

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY