Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Konawe, menerima aspirasi dari elemen mahasiswa dari Cipayung Plus (HMI, PMII, IMM, dan KMHDI) serta BEM Universitas Lakidende (Unilaki) Kabupaten Konawe, yang menolak wacana penundaan pemilu dan menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang berlangsung di Gedung DPRD Konawe, Senin, (11/4/2022).
Usai menggelar aksi di depan gedung DPRD Konawe, massa dari mahasiswa Cipayung Plus ini diterima langsung Ketua DPRD Konawe Dr. Ardin didampingi wakil Ketua I DPRD Konawe, Kadek Rai Sudiani dan Wakil Ketua II DPRD KOnawe, Rusdianto di dalam Gedung Abd. Samad.
Dalam aksinya Mahasiswa Cipayung Plus dan BEM Unilaki menuntut dan menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang akan memicu terjadinya kenaikan harga bahan pokok yang akan mencekik masyarakat, jika pemerintah merealisasikan kenaikan harga BBM. Pasalnya ekonomi masyarakat belum sepenuhnya pulih akibat pandemi covid-19 yang melanda negeri ini termasuk dunia.
Massa juga menolak penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden, yang diwacanakan oleh segelintir orang-orang yang tidak bertanggungjawab yang dinilai menodai konstitusi dan menyakiti hari rakyat Indonesia.
Dr. Ardin mengatakan, aspirasi mahasiswa hari ini adalah penjelmaan suara rakyat dan masyarakat Indonesia yang khawatir dengan kondisi bangsa sebagai akibat dari kebijakan pemerintah yang keliru dalam menaikan harga BBM yang menyebabkan terjadinya kenaikan harga bahan pokok masyarakat.
Diakatan, ditambah lagi dengan adanya wacana menyesatkan tentang penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden yang justru menodai konstitusi dan menyakiti hati rakyat Indonesia.
“perlu untuk ditolak dan waspada terhadap kemungkinan yang dapat merusak tatanan kehidupan demokrasi indonesia. Oleh karena itu dengan gerakan mahasiswa hari ini menunjukan bahwa rakyat tidak tidur, rakyat tidak tergadaikan dan bahkan rakyat tidak ridho dengan spekulasi spekulasi politik yang lahir dari pihak pihak yang tidak bertanggung jawab. Yang menginginkan penundaan pemilu dan penundaan masa jabatan presiden, yang kita nilai menghianati semangat reformasi” kata Dr. Ardin
Untuk itu DPRD Konawe menegaskan dan sesuai dengan tututan mahasiswa pertama, menolak dengan tegas wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden. Kedua, Menolak kenaikan harga BBM yang dapat memicu naiknya harga pokok masyarakat sebagai akibat dari kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat.
“oleh karena itu perlu bagi pemerintah pusat untuk meninjau kembali kenaikan harga BBM’ Ungkap Ketua DPRD Konawe
Dan lanjutnya, Meminta kepada presiden untuk membatalkan kenaikan PPN di tengah masyarakat yang belum sepenuhnya pulih dari pandemi covid 19.
Aksi Mahasiswa Cipayung Plus dan BEM Unilaki ini mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian Polres Konawe, (**).