0
Suasana Reses ke II Ketua DPRD Konawe Dr. Ardin, S.Sos.,M.Si di Desa Lalowulo Kecamatan Besulutu didampingi Camat Besulutu Abd. Halis

Guna melaksanakan kewajiban setiap anggota DPRD untuk menemui konstituennya sebagaiamana amanat Undang-undang, guna menyerap aspirasi dan menindaklanjuti aspirasi konstituen sebagai bentuk pertanggungjawaban moral dan politis terhadap konstituen di daerah pemilihan (Dapil) masing-masing. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Konawe Dr. Ardin yang juga berasal dari Dapil II, melakukan reses keduanya di Kecamatan Besulutu Kabupaten Konawe yang ditempatkan di Desa Lalowulo. Rabu (20/2/2019).

Dalam reses tersebut di hadiri oleh beberapa desa di kecamatan setempat. Selain kepala desa dan masyarakatnya juga dihadiri tokoh masyarakat dan Camat Besulutu Abd Halis. Desa-desa yang mengikuti reses ke dua Dr. Ardin tersebut yakni Desa Andomesinggo, Desa Asunde, Desa Silea, Desa Amosilu, Desa Ulupohara, Desa Pulowaru, Desa Lalowulo, Desa Labela, Desa Silea.

Dalam reses yang bertempat di Balai Desa Lalowulo tersebut masyarakat sangat antusias mengikutinya, hal terlihat karena masyarakat atau peserta yang hadir terlibat diskusi secara aktif dan yang hadir yang mencapai seratusan orang.

Salah satu kepala Desa Rudin, yang juga Kepala Desa persiapan Watumolamba selain menyampikan keluhan terkait proses pemerintahan di desanya juga mengusulkan perbaikan jembatan yang belum permanen dan jalan desa.

“kalau untuk warga Watumolamba kami usulkan untuk perbaikan jembatan dan jalan, karena saat ini jembatan yang kami usulkan masih menggunakan batang kelapa,” ungkap Rudin

Menanggapi pertanyaan Rudin, Dr Ardin meminta agar data dan desain jembatan dan jalan dimaksud sebagaimana usulan masyarakat diajukan kepadanya agar dianggaran perubahan nanti dapat diprogramkan untuk perbaikan, jika memang jembatan tersebut menjadi skala prioritas, akan tetapi yang lebih diutamakan adalah azas manfaatnya terhadap masyarakat. Dalam artian tidak hanya dirasakan oleh satu orang saja tetapi dapat dirasakan oleh semua orang.

Sementara itu aparat Desa Silea Robin menyampaikan keluhanya mempertanyakan pencairan Alokasi Dana Desa (ADD) yang hingga kini belum terealisasi.

Menanggapi hal itu, Ketua DPRD Konawe Dr Ardin menyampaikan terkait dengan pencaiaran ADD. Pemerintah Daerah kini telah memproses pencaiarannya dan kemungkinan akan langsung dibayarkan selama empat bulan.

“Saat pemerintah lagi memproses pencaiaran, kita tunggu saja, itu langsung empat bulan dibayarkan,” jawab Dr Ardin yang disaksikan ratusan orang.

Dalam tanyajawab yang dipandu oleh Camat Besulutu Abd Halis, Rudin juga mengusulkan bantuan Kilowatt (KWH) karena masih ada rumah yang belum memiliki KWH tersebut. “Masih ada rumah sekitar 40 KK yang rumahnya belum diterangi listrik, olehnya itu melalui kesempatan ini kami mengusulkan KWh tersebut,” tambahnya.

Terkait usulan KWh tersebut, Dr Ardin menyampaikan bahwa usulan itu akan ditindaklanjuti, karena saat ini juga ia memiliki program serupa, yang telah berjalan dan saat ini telah terpasang 423 KWh di rumah warga wilayah Dapil III.“ terkait dengan pengadaan KWh, saat ini ada program saya, nanti tinggal setor datanya saja. Kita upayakan di desa ini tidak ada lagi satu rumah di Lalowulo yang tidak terang“ tutur Ardin sekaligus mengakiri tanyajawab dengan masyarakat beberapa desa tersebut.

Untuk diketahui, usai tanya jawab dengan masyarakat. Camat Besulutu Abd Halis menutup reses tersebut. (**)

0
Suasana tatap muka Sekretaris Komisi II, Irawati dengan warga Desa Wawosanggula Kecamatan Puriala.

Sekretaris Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Konawe, Irawati, SE melakukan reses masa sidang II di Daerah Pemilihan (Dapil) V (Lima) di Desa Wawosanggula, Kecamatan Puriala, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra). Dalam reses yang dilaksanakan di Balai Desa Wawosanggula Rabu, (20/02/2019) di pandu oleh Yuri yang juga Kepala desa setempat.

Tatap muka dan penyerapan aspirasi anggota dewan dengan konstituennya ini, berlangsung dengan cara diskusi yang menjadi masalah dan kebutuhan masyarakat khususnya di Desa Wawosanggula.

“Untuk kami dari majelis taalim, kami mengusulkan pengadaan baju majelis taalim, karena baju kami saat ini sudah cukup lama, sehingga perlu diadakan ulang,” usul Yanti yang merupakan ketua Majelis Taalim.

Bukan hanya itu usul Yanti, bantuan Alqur’an dan Iqra juga ia usulkan, sebab anak anak warga desa setempat banyak yang mengaji di masjid, “Selain itu kami juga usulkan bantuan Alqur’an dan buku Iqra,” tambah Yanti.

Selain Yanti, Resmina juga mengusulkan bantuan jaminan kesehatan, seperti KIS dan Jaminan Kesehatan (Jamkesda) lainnya. Sebab, menurut Resmina ada beberapa warga yang belum memiliki jaminan kesehatan tersebut. Padahal jaminan kesehatan itu sangat dibutuhkan.

“Kami di desa Wawosanggula masih banyak yang belum punya kartu jaminan kesehatan, padahal warga yang belum menerima ini rumahnya cukup memperihatinkan, artinya layak diberikan kartu sehat,” usul Resmina.

Menanggapi tanyajawab warga setempat, Irwati menyampaikan, bahwa untuk usulan alat ibadah pihaknya akan membantu , tetapi menggunakan anggaran pribadi, bukan anggaran dari APBD.

“Kalau untuk usulan alat ibadah, tidak mesti dari APBD, bisa dilakukan dengan anggaran pribadi, kecuali usulan pengadaan baju Majelis taalim nanti saya tindaklanjuti,” jawab Politis PKB ini.

Terkait dengan jaminan kesehatan, Irawati akan berkordinasi dengan dinas terkait. Sebab menurut dia pemerintah daerah Konawe memiliki program kesehatan seperti Kartu Sehat Konawe (KSK).

Dalam diskusi itu, Kepala Desa Wawosanggula juga mengusulkan bantuan nelayan dan bantuan pengadaan kolam ikan dan bibit ikan. Karena menurutnya, mayoritas warganya itu merupakan nelayan.

Selain pengadaan kolam dan bibit ikan, Kades Wawosanggula juga mengusulakan bantuan pengembangan usaha kecil dan menengah untuk menunjang usaha-usaha kecil masyarakat.

“Kami usulkan bantuan alat tangkap ikan, dan mengusulkan bantuan pengembangan ikan air tawar, seperti kolam ikan dan bantuan bibit ikan dan pengembangan usaha kecil dan menengah” usul Kepala Desa Wawosanggula

Menanggapil hal itu, Irawati menyebut, terkait dengan usulan kepala desa, pihaknya akan melakukan koordinasi pada Dinas Kelauatan dan Perikanan (DKP) Kabupaten KOnawe karena di situ juga menurut dia telah diprogramkan oleh pemerintah.

Untuk usaha kecil kata Politisi PKB ini, bantuan ini ada di Dinas Koperasi dan Perdagangan (Disperindagkop) Kabupaten Konawe, namun jika memungkin akan diusulkan melalui dana pusat.

Sebelum menutup masa reses, Kamaruddin yang merupakan petani lada juga mengusulkan bantuan tangki semprot dan pukuk, “ kalau untuk usulan saya bantuan pukuk dan alat semprot, karena ada beberapa warga yang juga petani lada, “ usul Kamaruddin.

Iarawati menambahkan, terkait sarana produksi pertanian sebagaimana yang diusulkan masyarakat, dirinya akan berkoordinasi dengan dinas pertanian dan tanaman pangan.

Untuk diketahui, usai melakukan sesi diskusi, Kepala Desa Wawosanggula Yuri menutup kegiatan reses tersebut. Jumlah yang hadir mencapai lima puluan orang.(**)

0
Suasana reses pada masa persidangan ke II masa reses ke II tahun anggaran 2019di di Desa Ahuawatu Kecamatan Pondidaha Selasa (19/2/2019).

Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Konawe Rusdianto, SE.,MM pada masa persidangan ke II masa reses ke II tahun anggaran 2019. Sebagaimana tugas dewan untuk bertemu dan tatap muka langsung dengan konstituenya dan menyerap aspirasi rakyat yang diwakilinya, Hari ini, Selasa (19/2/2019) melakukan reses di Desa Ahuawatu Kecamatan Pondidaha.

Kegiatan ini dihadiri H. Basirun Mandaya selaku tokoh masyarakat setempat, Ketua PAC PDIP Kecamatan Pondidaha yang juga sekaligus Caleg PDIP dapil II (dulu dapil III), Muhammad Ali Basuki, sejumlah perangkat desa dan puluhan masyarakat setempat.

“Kami pimpinan dan anggota DPRD turun ke dapil masing masing untuk menyerap aspirasi rakyat di daerah pemilihan. Aspirasi rakyat ini penting untuk kemudian di bawah dan dibahas di DPRD. Sehingga nanti pada saat pembahasan anggaran, aspirasi ini akan kami perjuangkan untuk direalisasikan,” papar Rusdianto.

Menurut Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Kabupaten Konawe tersebut, kehadiran masyarakat dan pemerintah setempat sangat dibutuhkan di setiap reses anggota DPRD Konawe.

Kata dia, dari merekalah bisa diketahui apa yang menjadi kebutuhan yang mendesak di tengah-tengah masyarakat. Sehingga aspirasi rakyat ini sangat penting untuk menentukan pengalokasian anggaran.

“Kalau ada aspirasi rakyat, minimal dana aspirasi tersebut dapat kami alokasikan di daerah setempat. Karena tanpa reses seperti ini, tentu kami tidak tahu apa yang menjadi kebutuhan mendesak di masyarakat. Dan itu akan kami jadikan skala prioritas pada tahun 2019 ini,” Jelasnya.

Kata dia, sejak dirinya dilantik sebagai anggota DPRD Periode 2014-2019, ia telah banyak berbuat untuk masyarakat di daerah pemilihan III ( Wonggeduku, Pondidaha, Meluhu, Besulutu dan Amonggedo). “Sudah banyak aspirasi masyarakat yang kami telah perjuangkan dan itu sudah direalisasikan,” katanya.

Ia menuturkan bahwa sejak dilantik, dia juga telah menempatkan berbagai program di dapil III di mana dulu masyarakat telah memilih dirinya sebagai wakil mereka di DPRD Konawe.

Program yang telah direalisasikan tersebut seperti normalisasi saluran pembuangan sepanjang 7 KM, cetak kolam ikan air tawar untuk 10 desa sebanyak 330 kolam dan bantuan ternak untuk warga desa Belatu.

Menurutnya, dengan program normalisasi saluaran pembuangan, warga sudah tidak merasa resah lagi kalau datang musim hujan. Karena dengan normalisasi tersebut, banjir yang selama ini menggenangi rumah warga sudah dapat diminimalisir.

Begitu juga dengan perogram yang lainnya, sudah dapat dimanfaatkan oleh masyarakat setempat, seperti cetak kolam dan bantuan ternak itu. “Untuk tahun 2019 ini, kita akan normalisasi saluran pembuangan di 6 desa, yakni desa Laloika, Ahuawatu, Lalonggotomi, Wonua Monapa, Pumbinisi dan Bendewuta dengan panjang 10 KM,” tuturnya.

Selain itu, dirinya juga menyebut telah memperjuangkan perbaikan jalan poros SP E sepanjang 3 KM dan akan ditealisasi pada tahun 2019 ini. Toko masyarakat setempat, H.Basirun Mandaya pada kesempatan ini menyampaikan apresiasinya kepada Wakil Ketua DPRD itu.

Menurutnya, sejak menjabat sebagai Wakil Ketua, Rusdianto telah banyak menurunkan program di masyarakat khususnya dapil III. “Kami berharap bapak bisa jadi ketua DPRD Konawe. Sehingga bisa lebih banyak lagi program yang diturunkan di daerah kami. Meski bapak sudah pindah dapil kami tetap mengharapkan bantuannya. Dan kita juga berharap agar siapapun yang menggantikan bapak di sini kiranya tetap memperhatikan kami,” harapnya.

Diketahui, anggota DPRD Konawe telah memasuki tahun kelima sejak dilantik sebagai anggota dewan Konawe tahun 2014 lalu. (**)

0
Suasana Reses Ketua DPRD Konawe Dr. Ardin, S.Sos.,M.Si di Desa Wawongole Kecamatan Wonggeduku Kabupaten Konawe

Berdasarkan jadwal Badan Musyawarah (BAMUS) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Konawe. Ketua DPRD Kabupaten Konawe Dr. Ardin, M.Si, pada kegiatan reses ke II pada masa sidang ke II tahun anggaran 2019 anggota DPRD Kabupaten Konawe di luar Kantor, digelar di Desa Wawonggole Kecamatan Wonggeduku Kabupaten Konawe Daerah Pemilihan (DAPIL) III, Selasa (19/2/2019).

Pada masa kegiatan reses tersebut para anggota DPRD bekerja di luar gedung DPRD, menjumpai konstituennya di Dapil masing-masing, guna menjaring dan menampung aspirasi konstituen sekaligus melaksanakan fungsi pengawasan. Komunikasi dua arah antara legislatif dan konstituen ini merupakan kewajiban anggota dewan untuk bertemu dengan konstituennya secara rutin setiap masa reses.

Reses itu sendiri berdasarkan UU no 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan daerah sebagaimana telah diubah dengan UU no 12 tahun 2008 tetang perubahan kedua atas UU no 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah, UU RI no 15 tetang badan Pemeriksa Keuangan dan UU no 27 tahun 2009 tetang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Serta UU dan Peraturan Pemerintah (PP) serta Peraturan menteri dalam Negeri (Permendagri) lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan reses DPRD.

Reses Ketua DPRD Kabupaten Konawe kali ini dilaksanakan di Desa Wawonggole Kecamatan Wonggeduku dihadiri elemen masyarakat, unsur Pemerintah Desa dan Kepala Desa Wawonggole, Tokoh Masyarakat, Majelis Ta’lim dan Kapolsek Wonggeduku, Ipda Laode Hasmil Hamzah, SH.

Dr. Ardin mengatakan kegiatan ini adalah kegiatan reses bukan kegiatan politik supaya tidak disalah artikan, jadi kegiatan reses adalah untuk menjaring aspirasi dan apa yang menjadi keluhan masyarakat, yang selama ini tidak tersampaikan karena faktor jauh dari kantor DPRD.

“Kedatangan saya ditempat ini agar lebih dekat dengan masyarakat, untuk berdiskusi kira-kira apa yang menjadi aspirasi dan keinginan dalam rangka pelaksanaan pemerintahan yang menyangkut hajat hidup orang banyak, dan juga yang menyangkut kepentingan masyarakat Wawonggole dalam rangka membangun daerah dan membangun bangsa ini, itu tujuanya dan yang intinya aspirasi bapak/ibu bisa tersampaikan. Sebaga wakil bapak/ibu kami akan memperjuangkannya” Kata Politisi PAN ini.

Kata dia, Seperti pada reses yang lalu, pada saat dirinya melaksanakan reses ditempat yang sama masyarakat meminta yang menjadi keluhan masyakat ditempat ini sering terjadi banjir agar dibuatkan drainase, dirinya membuatkan drainase dengan menggunakan uang rakyat. “Saya buatkan drainase dan bukan uang saya tapi uang rakyat, dan kali ini asal ada yang mengusulkan kita akan perjuangkan” ucapnya

Katua DPRD juga mengajak masyarakat untuk senantiasa menjaga keamanan dan ketertiban, stabilitas sangat penting. Sekaligus mengajak untuk mendukung pelaksanaan pemerintahan dengan sentaisa menjaga keamanan jangan karena persoalan politik masyarkat jadi tercerai berai, “kalau aman enak kita bekerja karena keamanan tidak hanya menjadi tanggungjawab Kepolisian, tapi juga tanggungjawab kita semua” Harapnya.

Lanjutnya, selain keamanan, ketertiban dan kesejahteraan juga bagaimana ekonomi masyarakat bisa tumbuh dan berkembang dan hal ini juga menjadi prioritas. Juga bagaimana bisa membangun desa ini, bagaiamana tadinya panen masyarakt dari 3 ton menjadi 5 ton. Sebagai contoh pada reses yang lalu masyarakat meminta agar ada pengadaan traktor dirinya telah merealisasikannya walaupun hanya 1 buah tetapi telah digunakan oleh masyarakat terutama petani.

Pada reses kali ini masyarakat mengajukan agar perbaikan jembatan drainase yang menghubungkan desa Wonggeduku dan Desa Lambagi yang sudah mulai lapuk, serta dueker drainase pembuangan di areal pertanian yang kurang berfungsi dengan baik, sehingga menyebabkan banjir dan mengancam pertanian agar dianggarkan untuk perbaikannya.

Kata Ketua DPRD Konawe, Jika tidak bisa dianggarkan melalui dana desa dan perlu di APBDkan pihaknya akan menganggarkan pada anggaran perubahan, tetapi harus diliat azas manfaatnya, Jangan sampai hanya dilewati satu orang terus dibangun dan jika itu menjadi kepentingan orang banyak maka perlu diprioritaskan.

“Jika itu menjadi kepentingan orang banyak dalam rangka meningkatkan ekonomi dan kesejahretaan masyarakat kita, kenapa tidak kita fikirkan dan prioritaskan, Insha Allah kita anggaran diperubahan” ujar Wakil Ketua DPW PAN Provinsi Sultra ini. (**).

0
Wakil Bupati Konawe Gusli Topan Sabara,ST.,M.Si bersama Ketua DPRD Konawe Dr. H. Ardin,S.Sos.,M.Si saat pembukaan Seleksi Tilawatil Quran dan Hadits (STQH) tingkat Kabupaten Konawe.

Kegiatan Seleksi Tilawatil Quran dan Hadits (STQH) tingkat Kabupaten Konawe. Kegiatan yang digelar setiap tahunnya resmi dibuka oleh Wakil Bupati Konawe Gusli Topan Sabara di Arena STQ Konawe. Dalam Kegiataan akan diperlombakan seni baca Al-Qur’an dan Hadits yang diikuti Khafilah dari 29 Kecamatan se Kabupaten Konawe. Senin (18/2/2019).

Wabup Konawe dalam sambutannya mengatakankan STQH merupakan bagian dari program pembinaan kehidupan beragama dan peningkatan Syiar Islam. Juga bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan Nasional dalam rangka pembangunan Manusia Indonesia seutuhnya. Khususnya bagi kaum Muslimin dan Muslimah sebagai upaya perwujudan rasa cinta kepada Sang Pencipta Allah SWT .

Wakil Bupati Konawe Gusli Topan Sabara, ST.,MM saat membuka Seleksi Tilawatil Quran dan Hadits (STQH) tingkat Kabupaten Konawe.

Melalui STQH ini, para peserta akan mengikuti proses pembelajaran, pengkajian dan pengamalan nilai-nilai ilmiah dan amaliyah yang terkandung dalam Kitab Suci AI-Qur’an dan Hadits. Itu semua untuk meningkatkan kualitas sumber daya insani, baik dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi maupun Kualitas lman dan Taqwa.

“Kepada seluruh Kafilah 29 Kecamatan, saya ucapakan selamat berlomba dan berkompetisi secara sehat untuk mengukir prestasi yang gemilang. Kemudian, tetap mengedepankan rasa solidaritas, persaudaraan, dan ukhuwah islamiah di atas segala-galanya,”harap Mantan Ketua DPRD Konawe ini.

Gusli, mengajak semua masyarakat Konawe untuk mewujudkan terselenggaranya kegiatan ini dengan sukses. “Agar kedepan, kita dapat meraih yang terbaik di tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) bahkan ditingkat Nasional.Dengan melahirkan kader-kader terbaik Qori-Qori’ah, Hafidz-Hafidzah serta cabang lainnya,”Ucapnya.

Club Dramband Pelajar di Konawe ikut meriakan pembukaan Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadist tingkat Kabupaten Konawe

Sementara itu ditempat yang sama, Ketua Panitia penyelenggara, Sukri Nur yang juga Kabag Kesra Kabupaten Konaweini mengatakan, kegiatan STQH ini akan berlangsung dari 18 Februari s/d 22 Februari 2019 dan akan diikuti oleh semua perwakilan Kecamatan yang ada di Konawe.

“Untuk pesertanya nanti dari semua perwakilan Kecamatan yang ada di Kabupaten Konawe. Sementara untuk Jurinya itu 16 juri terdiri dari semua kategori perlombaan, dan untuk yang menang, atau keluar sebagai juara pertama akan mewakili ke tingkat MTQ di Provensi,” ujar Sukri..

Dalam kegiatan tersebut dihadiri, Sekda Konawe, Ketua DPRD Kabupaten Konawe bersama wakil ketua dan para Anggota Dewan, para Kepala OPD, Fotkopinda, Ketua Pengadilan Agama Unaaha, Kepala Kantor Kementerian Agama Agama, Ketua LPTQ, Ketua Majelis Ulama Indonesia, Tim Penggerak PKK, para camat, Kepala Desa dan Lurah, serta para tokoh Agama serta Masyarakat se Kabupaten Konawe. (**)

0
Sambutan Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa saat pelantikan Pj Sekda Konawe, Ferdinand, SP, MH, Rabu (6/2/2019) di Gedung Wekoila Unaaha.

Guna menjalankan roda pemerintahan khususnya dilingkup sekretariat Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Konawe, Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa kembali melantik Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Konawe, Rabu (6/2/2019) bertempat di gedung Wekoila Unaaha.

Pelantikan Ferdinand sebagai Pj Sekda Konawe dihadiri oleh Kepala Kejaksanaan Negeri Konawe, Jaja Raharja, Wakil Ketua I DPRD Konawe, Rusdianto, Wakil Ketua II H.Alaudin, Kapolres Konawe diwakili Kabag Ops, Kompol Jufri Andi Singke serta sejumlah kepala SKPD.

Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa saat membacakan naskah pelantikan Pj Sekda Konawe, Ferdinand, SP, MH, Rabu (6/2/2019) di Gedung Wekoila
Unaaha.

Ferdinand diberi kepercayaan menggantikan posisi Hj. Asriani Porosi sebagai Pj Sekda tiga bulan lalu dan kini ia kembali dilantik oleh Bupati, bertempat di Gedung Wekoila Unaaha untuk yang kedua kalinya. Pelantikan Ferdinand merupakan kado spesial Kery kepada bawahannya.

Pj Sekda Konawe ini dilantik di saat dirinya sedang merayakan hari lahir ke 48 tahun. Dan kini Ferdinad resmi menjabat sebagai Pj Sekretaris daerah (Sekda) selama tiga bulan ke depan.

Kery Saiful Konggoasa dalam sambutannya meminta agar Sekda memperhatikan persoalan keuangan daerah dan menjadi roda penggerak pembangunan.

“Kita punya banyak potensi di Konawe ini, sehingga banyak dari luar yang datang ke negeri kita ini,” ujarnya.

Dia juga berharap Sekda dan seluruh SKPD harus saling membantu dan bersatu padu untuk mewujudkan berbagai program pembangunan dilintas sektor. Baik pertanian, peternakan, pendidikan, infrastruktur, maupun bidang lainnya. “Ini untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Konawe secara keseluruhan,” ujarnya.

Pengambilan sumpah jabatan Pj Sekda Konawe Ferdinand, SP, MH

Berkaitan dengan kelancaran kegiatan pemerintahan, Kery mengusulkan perpanjang kedua jabatan Sekda Konawe ke Gubernur Sulawesi Tenggara. Surat usulan Bupati Konawe Nomor 800/141 tahun 2019 tanggal 28 Januari 2019 perihal usulan perpanjangan kedua penjabat Sekda Konawe.

Surat usulan itu telah mendapat persetujuan dari Gubernur Sultra, melalui Surat Keputusan Nomor 133.74/73 tanggal 1 Februari 2019 tentang pengangkatan Ferdinand, SP.,M.H., sebagai Sekda Konawe.

“Saya berterimakasih kepada Gubernur, karena saya bawakan usulan malam Jum’at, dan pagi hari sudah ditandatangan,” kata Kery saat memberi sambutan.

Untuk diketahui, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Konawe saat ini telah memulai proses tahapan seleksi calon sekretaris daerah. Bupati Konawe berharap siapapun nanti yang terpilih dan dilantik sebagai sekda definitif agar dapat seirama dengan pimpinan daerah untuk membangun Konawe kedepan yang lebih baik, Konawe Gemilang. (***)

0
Suasana Hearing Komisi I DPRD Konawe bersama Masyarakat Desa Paku Jaya Kecamatan Morosi dan pihak BPMD, Inspektorat, Polri dan Kejaksaan

Menjawab keluhan masyarakat Desa Paku Jaya, Kecamatan Morosi yang sehari sebelumnya menggelar aksi unjukrasa di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Konawe terkait dugaan penyelewengann anggaran Dana Desa (DD) yang dilakukan oleh Kepala Desa Paku Jaya Yunus, tahun 2017-2018 yang diterima oleh Ketua Komisi I Kadek rai Sudiani di Gedung Abd Samad, Senin (28/1/2018). DPRD Kabupaten Konawe menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Gedung Gusli Topan Sabara DPRD Konawe, Selasa (29/1/2019).

Puluhan masyarakat ikut rapat yang dipimpin oleh Ketua Komisi 1 DPRD Konawe, Kadek Rai Sudiani. Tak hanya itu, Perwakilan BPMD Konawe, Camat Morosi dan Kades Paku Jaya pun turut hadir.

Dalam rapat tersebut, masyarakat mempertanyakan tiga tuntutan yang sebelumnya telah disampaikan pada Senin (28/1/2019), yakni Pertama. Mendesak DPRD agar segera memanggil Kades Paku Jaya, Kedua. Mendesak DPRD agar merekomendasikan penundaan Pencaiaran Dana Desa Paku Jaya, dan Ketiga. Mendesak agar merekomendasikan kepenegak hukum agar melakukan pemeriksaan penggunaan dana desa tahun 2017-2018.

Di dalam RDP yang berlangsung kurang lebih tiga jam tersebut, Komisi 1 DPRD Konawe menggali informasi dari semua pihak, termasuk keterangan dari Yunus, Kepala Desa Paku Jaya. Selain itu Komisi 1 juga mendengar keterangan dari Kepala Inspektorat, BPMD, Bagian Hukum, Camat Morosi serta perwakilan dari masyarakat.

Setelah menerima serangkaian pertanyaan dari Komisi 1 DPRD Konawe, Yunus akhirnya mengakui telah melakukan kelalaian sebagaimana yang ditudingkan oleh masyarakat saat melakukan aksi unjuk rasa. Dalam kesempatan tersebut, Yunus berjanji akan menuntaskan item kegiatan yang belum diselesaikan sejak tahun 2017.

RDP tersebut kemudian menghasilkan 3 kesimpulan rapat. Pertama, Kepala Desa Paku Jaya dalam menggunakan keuangan desa tidak sesuai dengan keputusan Musyawarah Desa (MusDes) dan tidak melalui mekanisme yang ada.

Kedua, bahwa Bapak Kepala Desa Paku Jaya di dalam menyusun APBDes dan di dalam pelaksanaan kegiatan tidak prosedural. Ketiga, DPRD Kabupaten Konawe dalam hal ini Komisi 1 merekomendasikan kepada pihak yang berwenang (BPMD, Inspektorat, Polri/Kejaksaan) untuk melakukan pengawasan serta pemeriksaan anggaran tahun 2017-2018 di desa Paku Jaya Kecamatan Morosi.

Diakhir rapat, Politisi Gerindra itu menyampaikan himbauannya kepada masyarakat untuk tenang dan menahan diri dalam menghadapi persoalan di wilayahnya.

“Semoga semua pihak tetap berkomitmen menjaga ketertiban dan keamanan di Desa Paku Jaya. Masyarakat juga saya harap dapat membantu Kepala Desa dalam melaksanakan tugas pemerintahan di desa Paku Jaya sesuai dengan prosedur,” tutupnya. (**)

0
Suasana cofee morning di BLUD RS Konawe Senin, (28/01/2019) yang di hadiri Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkorpimda) Kabupaten Konawe, Ketua DPRD Konawe Dr. Ardin, KPU Konawe dan Bawaslu Konawe.

Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Konawe menunjuk kecamatan ini menjadi pusat pelaksanaan TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) yang ke-104 Kodim 1417 Kendari.Sebagai upaya pemerintah untuk meningkatkan pembanguanan infrastruktur serta peningkatan pendapatan ekonomi masyarakat setempat.TMMD ini akan dimulai minggu kedua Februari 2019 mendatang dengan lima desa target pelaksanaan. Yakni, Desa Wowaporesa, Karandu, Wowanario, Nario Indah dan Desa Lawuka. Bahkan untuk mendukung program dari TNI itu.Daerah yang dipimpin oleh Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa bersama Wakil Bupati Konawe Gusli Topan Sabara telah menganggarkan sebesar Rp 2,2 Miliar.

Komandan Kodim (Dandim) 1417 Kendari, Letkol Cpn Fajar Lutvi Haris Wijaya saat memberikan sambutan

Komandan Kodim (Dandim) 1417 Kendari, Letkol Cpn Fajar Lutvi Haris Wijaya menjelaskan, keberadaan TMMD ini merupakan upaya TNI bersama Polri untuk membantu Pemda meningkatkan kesehjahteraan masyarakat berdasarkan potensi yang ada di masyarakat setempat.Ia juga berterimkasih atas dukungan dan suport Pemerintah Daerah Konawe atas rencana pelaksanaan TMMD yang ke-104 Kodim 1417 Kendari.

“Saya berdiskusi bupati dan wakil bupati mengenai konsep TMMD yang akan kami laksanakan di Kecamatan Anggota. Alhamdulila terimakasih pak bupati telah mendukung seluru rangkaian yang akan kami lakukan,”ungkap Fajar Lutvi diacara coffe morning di BLUD RS Konawe Senin, (28/01/2019) yang di hadiri Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkorpimda) Kabupaten Konawe , KPU Konawe dan Bawaslu Konawe.

Kecamatan Anggotoa merupakan kecamatan hasil pemekaran dari Kecamatan Wawotobi pada tahun 2017 lalu. Pembentukan kecamatan ini berdasarkan pasal 23 ayat 3 UUD nomor 23 tahun 2014 tentantang pembentukan pemerintahan daerah.

Kecamatan Anggotoa memiliki wilayah cakupan terdiri 14 Desa yakni, Nario Indah,Wowa Poresa, Karandu, Wowa Nario, Lawuka, Manggialo, Korumba, Ulu Lamokuni, Analahumbuti, Anaosu, Tonganggura, Anggotoa, Kukuluri, Laloato.Secara topografi dan geografis letak wilayah Kecamatan Anggotoa membentang lurus mengikuti arus sungai lahumbuti dimana ibukota kecamatan bertempat di Desa Nario Indah.

Fajar Lutvi Haris memaparkan, pelaksanaan TMMD memimiliki beberapa pertimbangan, antara lain pertimbangan pemilihan sasaran, pertimbangan kesiapan sasaran fisik dan non fisik, kesiapan anggaran, kesiapan pengarahan pasukan dan masyarakat.

“TMMD dilaksanakan di Anggotoa, karena kondisi Anggotoa merupakan pemekaran dan kecamatan baru, sehingga kami perlu untuk melaksanakan beberapa pembangunan infrastruktur yang ada disanana. Kedua untuk meningkatkan perekonomiannya yang saat ini masih rendah,” papar Fajar.

Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa saat memberikan sambutan

Menggapi hal itu, Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa juga berterimakasih atas kesedian TNI untuk melaksanakan TMMD di Kabupaten Konawe.Dikatakannya, kecamatan tempat melaknakan TMMD ini merupakan kecamatan baru. Sehingga dipandang perlu untuk dilakukan TMMD disana agar pemerataan pembangunan di Kabupaten Konawe merata.

“Saya punya tanggungjawab atas perkembangan kecamatan ini, karena dari tangan saya kecamatan ini lah terlahir,”ungkap Kery.Terkait ada beberapa desa yang tidak masuk dalam Program TMMD, kata Kery, Pihaknya telah berkomunikasih dengan pimpinan desa setempat.

“Ada beberapa desa yang tidak masuk dalam program perbaikan, saya sudah ketemu kepala desa serta menyampaikan bahwa Pemda Konawe tetap memperhatikakn daerah mereka,” kata Kery.

Kery Akui beberapa kendala yang dialami masyarakat setempat merupakan pembangunan infrastruktur berupa jalan, sehingga masuknya TMMD ini diharapkan mampu meningkatkan ekonomi masyarakat.

“Disana banyak tanaman, namun kendalanya adalah pada jalan yang masih kurang, kami harapkan TMMD ini dapat membuka jalan usaha tani baru, sehingga akses masyarakat dapat di mudahkan, kami juga meminta Kadis PU dan kadis lainnya untuk mem backup kegiatan TMMD ini, ” tambah Kery. (***)