ARTIKEL TERBARU

0
Bupati KSK saat acara Ekspos Satu Dekade Pembangunan di masa memimpin Kabupaten Konawe

Bupati Kabupaten Konawe, Kery Saiful Konggoasa (KSK) dalam membangun Konawe memiliki empat strategi jitu dalam merumuskan berbagai langkah strategis, dengan merancang visi misi yang menjadi cikal bakal Konawe Gemilang yakni Gerbang Membangun Masyarakat yang Mandiri, Berkelanjutan Dan Berdaya Saing.

Bupati dua Periode ini mengatakan, awal memimpin Konawe, pembangunan dalam kondisi yang tidak ideal, Kabupaten Konawe masuk sebagai daerah tertinggal dengan pertumbuhan ekonomi turun pada level -7.86 persen, angka kemiskinan masih mencapai 16.58 persen. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) baru mencapai 68.23 dengan status IPM sedang. Hal itu disampaikan saat membawakan sambutan di acara Ekspos Satu Dekade Pembangunan di masa memimpin Kabupaten Konawe.

Pada angka partisipasi angkatan kerja (TPAK) baru mencapai 65,06 persen, pendapatan perkapita penduduk baru mencapai 19,4 juta/kapita/tahun atau hanya 1,6 juta/kapita/bulan.

“Demikian halnya kondisi penyelenggaraan pemerintahan di daerah masih belum memenuhi prinsip-prinsip akuntabilitas yang baik, dimana opini BPK kita masih menyandang status keterangan wajar dengan pengecualian (WDP),” jelas mantan Ketua DPRD Konawe ini.

Suasana acara Ekspos Satu Dekade Pembangunan di masa memimpin Kabupaten Konawe

Visi Misi tersebut ditopang oleh 4 strategi, yang bertujuan menciptakan kembali kejayaan Kabupaten Konawe, yakni strategi Pertumbuhan, yang menekankan pada upaya berkualitas mendorong melalui upaya pertumbuhan ekonomi yang mendorong investasi pada sektor-sektor strategis daerah dan pemanfaatan potensi unggulan mewujudkan daya saing yang handal.

Selanjutnya strategi Pemerataan, menekankan pada upaya pemenuhan kebutuhan infrastruktur dasar untuk mengurangi ketimpangan antar wilayah. Dan strategi Kemandirian, strategi ini didorong dalam rangka memacu kapasitas daerah dalam mewujudkan daya saing dengan memanfaatkan potensi lokal yang ada.

Dan terakhir adalah strategi integratif, strategi ini mendorong pembangunan secara menyeluruh dan terintegrasi dengan melibatkan peran bersama baik Pemda Konawe, Pemprov Sultra, pemerintah pusat dan swasta.

” Hal itu Kami Lakukan dengan ikhlas, karena Konawe merupakan salah satu dari 4 pilar penting berdirinya provinsi Sulawesi Tenggara,” tegasnya.

Selama kepemimpinan Bupati Kery, peningkatan pembangunan sangat signifikan, kualitas jalan sebesar 68.56 persen atau 537.5 Km dari sebelumnya panjang jalan dalam kondisi baik baru mencapai 31.5 persen atau 247,27 Km, pembangunan sarana air bersih sebanyak 9.424 unit, fasilitas sanitasi 842 unit, drainase sepanjang 37.502 meter.

Selain itu, pengentasan rumah tidak layak huni (RTLH) sebanyak 1.500 unit, revitalisasi Kota Unaaha seluas 2 hektar. Selanjutnya, pembangunan infrastruktur pertanian terdiri dari 42 unit embung, jalan usaha tani sebanyak 436 paket atau 87 Km, irigasi tersier sebanyak 348 unit.

Masih dalam rangka pemerataan aksebilitas, Pemkab Konawe telah mendorong pembangunan BTS untuk sarana telekomunikasi di enam wilayah kecamatan dimana sebelumnya keenam wilayah tersebut belum terdapat SIGNAL telepon dan internet. Bahkan, Kecamatan Routa telah berhasil didorong percepatannya untuk memperoleh layanan listrik oleh PLN.

“Sehingga warga masyarakat Routa yang selama ini belum merasakan layanan listrik kini telah memperoleh layanan sebagaimana mestinya,” kata KSK.

Selanjutnya untuk pembangunan pada bidang pendidikan, Pemkab Konawe telah melakukan rehabilitasi sekolah sebanyak 560 unit, pemberian bantuan peralatan teknologi informasi sebanyak 182 unit. Serta pembangunan PAUD sebanyak 275 unit. penyediaan tenaga pendidik dimana Tahun 2013 guru TK hanya sebanyak 207 guru

pada Tahun 2022 tenaga guru TK telah mencapai 583 guru, sementara guru SD Tahun 2013 hanya sebanyak 1.639 guru dan pada tahun 2022 mencapai 2.228 guru, dan guru SMP Tahun 2013 hanya sebanyak 557 guru pada Tahun 2022 telah mencapai 991 guru.

” Kami juga memberikan beasiswa bagi S1, S2 dan S3, pengentasan putus sekolah dengan program paket A, paket B dan paket C.” terangnya.

Sementara pada bidang kesehatan, peningkatan signifikan dapat disaksikan dimana telah membangun BLUD RSUD menjadi rumah sakit rujukan yang telah mendapat akreditasi paripurna. Pemkab Konawe juga telah membangun dan merehabilitasi 24 puskesmas dari 29 puskesmas yang ada.

” Kita juga telah menyediakan ambulance bagi seluruh puskesmas di Kabupaten Konawe dan menyediakan fasilitas berobat gratis bagi masyarakat kurang mampu.” Pungkasnya.

Kegiatan tersebut diawali dengan tarian 4 etnis dan dihadiri Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Sulawesi Tenggara, J Robert,Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara, Agnes Widiastuti, Ketua DPRD Konawe, Dr Ardin, Sekretaris Daerah (Sekda) Konawe, Dr Ferdinand,Manajemen PT VDNI dan PT OSS, sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD) Konawe, Camat, Lurah dan Kepala Desa se Kabupaten Konawe. (**)

0
Bupati kabupaten Konawe Kery Saiful Konggoasa saat menyampaikan pidato

Pemerintah pusat memberikan apresiasi dan memilih Kabupaten Konawe sebagai salah satu daerah dari tiga besar pemerintahan terbaik di seluruh Indonesia. Apresiasi tersebut berdasarkan kinerja laporan penyelenggaraan pemerintah daerah dari 543 Kabupaten/Kota se Indonesia. Penghargaan tersebut menjadi kado istimewa diperayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 63 Kabupaten Konawe.

Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa (KSK) hal tersebut dihadapan ribuan penonton sesaat sebelum membuka kegiatan hiburan malam jelang perayaan HUT ke 63 kabupaten Konawe di RTH kantor Bupati Konawe, Senin (28/2/23) malam.

“Malam ini, saya ingin sampaikan kepada seluruh masyarakat Konawe, kita tadi baru saja dapat berita dari Jakarta, bahwa Kabupaten Konawe masuk tiga besar untuk pemilihan pemerintahan yang terbaik di seluruh Indonesia,” ungkap bupati dua periode ini.

Suasana pembukaan kegiatan hiburan malam jelang perayaan HUT ke 63 kabupaten Konawe di RTH kantor Bupati Konawe.

Kata Kery apa yang dicapai kabupaten Konawe saat ini, semua merupakan hasil kerjasama seluruh masyarakat Konawe termasuk TNI dan Polri yang ikut menjaga stabilitas keamanan di bumi Konawe.

“Saya tidak pernah membayangkan 10 tahun yang lalu, orang pernah meragukan, mau jadi apa itu (Konawe), kalau Kery yang jadi Bupatinya?, tapi syukur Alhamdulillah, pada hari ini, saya tidak akan terlalu banyak ngomong, tapi biarkan waktu, biarkan hari yang akan menjawab semuanya. Yang penting seluruh masyarakat Konawe sehat walafiat, bergembira, dan rukun-rukun semua,” ucapnya.

Ditempat yang sama, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Konawe, Dr. Ferdinand Sapan juga menyampaikan prestasi tersebut yang merupakan kado istimewa menjelang HUT Konawe ke 63 tahun yakni bahwa Kabupaten Konawe kembali mendapatkan penilaian kinerja laporan penyelenggaraan pemerintahan terbaik di Indonesia dari pemerintah pusat di Jakarta.

Sekda Konawe, Dr. Ferdinaan Sapaan saat menyampikan pidato

“Seperti yang disampaikan Bupati Konawe, ijin saya juga Wakapolres Konawe, kami tadi bertiga dengan Ketua DPRD Konawe, Bupati Konawe, dan Kepala Bappeda Konawe, terlambat datang kesini, sehingga keluarga kita semua ini, mungkin menunggu, karena kita video conference dengan Pemerintah Pusat di Jakarta yang menyampaikan secara langsung bahwa Kabupaten Konawe menjadi salah satu daerah dengan kinerja laporan penyelenggaraan pemerintah daerah yang masuk 3 besar di Indonesia dari 543 Kabupaten/Kota,”bebernya.

Ini merupakan kebanggaan dari kinerja semua pihak dan menjadi kinerja dari teman-teman DPRD, dan berkat dukungan seluruh masyarakat, dan tentunya peran TNI/Polri yang membuat kita nyaman dan tentram dalam melaksanakan kegiatan program pembangunan itu.

Untuk diketahui, berdasarkan data dari Dinas Kominfo Kabupaten Konawe, bahwa berdasarkan rilis dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sultra, kinerja pertumbuhan ekonomi daerah di Sultra pada tahun 2022, Kabupaten Konawe kembali menempati urutan pertama dengan nilai pertumbuhan ekonomi tertinggi di Provinsi Sultra yakni sebesar 15,38 persen.

Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa (KSK)

Dan capaian ini sangat jauh, jika dibandingkan dengan daerah lainnya di Sultra yang hanya tumbuh sekitar 2 hingga 5 persen.

Dan selama Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa memimpin Kabupaten Konawe telah membawa kemajuan yang gemilang, sebab selama 5 tahun berturut-turut mulai tahun 2018 – 2022 Kabupaten Konawe menjadi daerah dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Provinsi Sultra.

Hal ini tentunya menjadi catatan sejarah yang dibuat oleh Kery Saiful Konggoasa dalam memimpin salah satu kabupaten tertua di Sulawesi Tenggara.

Berdasarkan data BPS terkait laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan 2010 menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Sultra dari tahun 2018 hingga 2022.

Dalam data ini, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Konawe pada tahun 2018 sebesar 10,70 persen, kemudian pada tahun 2019 sebesar 11,84 persen, pada tahun 2020 sempat turun di 6,89 persen, lalu pada tahun 2021 kembali naik pada angka 7,78 persen, dan pada tahun 2022 kembali melesat ke angka 15,38 persen. ((**)

0
Sidang Paripurna Istimewa. yang berlangsung di Gedung ABD Samad DPRD Konawe, Rabu, (01/03/2023)

Jelang perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Konawe ke 63. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Konawe gelar Sidang Paripurna Istimewa. yang berlangsung di Gedung ABD Samad DPRD Konawe, Rabu, (01/03/2023)

Dalam sambutannya Ketua DPRD Konawe, Dr. Ardin menyampaikan, Konawe mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Mokole La Rebi dengan gelar Sangia Inato (1602-1668). Dalam penerapan sistem pemerintahan Barata atau empat sayap yaitu “Siwole Mbatohuno Konawe” dan “Opitu dula batuno Konawe” yaitu tujuh anggota dewan kerajaan Konawe.

Rapat Paripurna Istimewa dihadiri langsung oleh Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa, 25 Anggota DPRD Konawe, Forkopimda, Kepala SKDP dan pejabat lainya serta sejumlah tamu undangan.

Pimpinan DPRD Konawe saat mempimping sidang Paripurna Istimewa HUT Konawe ke 63

Kabupaten Konawe, yang awalnya terbentuknya bernama Kabupaten Kendari memiliki sejarah peradaban yang panjang. Pemerintah Kabupaten Konawe sekarang merupakan kontinuitas dari masa lalu yang wilayahnya meliputi bekas kerajaan Konawe. Masyarakat di wilayah ini telah menghuni daratan jazirah Sulawesi bagian Tenggara.

Dr. Ardin menyampaikan, bahwa terbentuknya tatanan birokrasi pemerintahan tradisional di wilayah ini diawali dari penggabungan beberapa kerajaan kecil yaitu kerajaan Padangguni, Besulutu, Wawolesea Watumendonga dan Tambosupa. Kemudian bergabung dan berintegrasi ke dalam konfederasi kerajaan Konawe dibawah kepemimpinan Mokole More Wekoila, pada tahun 1105 Masehi.

Mokole More Wekoila kemudian membentuk jabatan Owati dan pemerintahan Toonomotuo ini dibantu oleh dua orang Pohumba’no yaitu Pohumba (seperti wakil pimpinan) dan Tamalaki (panglima perang). Pemerintah Konawe selanjutnya dilaksanakan raja-raja berikutnya yang terkenal seperti Oheo dan Onggabo, mereka memiliki sistem pemerintahan sendiri.

Konawe mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Mokole La Rebi dengan gelar Sangia Inato (1602-1668). Ia menerapkan sistem pemerintahan Barata atau empat sayap yaitu “Siwole Mbatohuno Konawe” dan “Opitu dula batuno Konawe” yaitu tujuh anggota dewan kerajaan Konawe.

Suasana sidang paripurna istimewa

Kemudian pada zaman Pemerintahan Jepang, pemerintahan di Konawe atau daerah kendari ini hampir tidak ada perubahan, kecuali terjadi pergantian beberapa istilah wilayah kekuasaan dan jabatan jabatan ke dalam istilah bahasa jepang.

Pada zaman ini, (1942-1945) bentuk pemerintahan tetap digunakan, hanya sebutannya yang berubah. Afdeeling Buton dan Laiwoi menjadi Ken dan kepala pemerintahan sebelumnya disebut Asisten Residen menjadi Ken Kanrikkan.

Pada Zaman Pasca Kemerdekaan (1945-1959) di Daerah Kendari (Konawe) terdapat beberapa perlawanan dan perjuangan diantaranya AIB Supu Yusuf, A. Madjid. H. Djufri membentuk Sinar Pemuda Konawe dipimpin oleh Jamil Muksin, Kapita Konggoasa, keluarga Silondae Muh. Ali Silondae, Aburaera Silondae, Jacob Silondae, dan masih banyak lagi pejuang yang mempetahankan kemerdekaan Daerah Kendari.

” Perjalanan 63 tahun adalah perjalanan yang cukup panjang bagi sejarah pembangunan setiap daerah. Setiap pembangunan yang kita raih saat ini adalah hasil kerja keras para pendahulu kita, Dan dalam mengarungi perjalanan ini, sudah tentu pemerintah, pemangku amanah beserta segenap masyarakat Kabupaten Konawe banyak merasakan dan mengalami pahit getir dan manisnya perjuangan membangun negeri ini,” tutup Ardin. (**)

0
Suasana jelang kegiatan operasi bibir sumbing

UNAAHA,KONAWEKITA- Dalam Rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Konawe ke-63 Tahun, Persatuan Ahli Bedah Mulut Dan Langi-langit Dinding Sulawesi Tenggara menggelar operasi gratis di BLUD Konawe. Jumat (24/2/2023).

Ketua Pengurus Pusat Persatuan Ahli Bedah Mulut Indonesia (PP PABMI), drg. A. Tajrin. M.Kes., Sp.BM (K), mengatakan pihaknya kerjasama dengan pihak BLUD Konawe dan biayanya digratiskan untuk seluruh masyarakat Konawe,

Dikatakan, sebenarnya fokus pada masyarakat penderita celah bibir yang menderita celah langit-langit dan yang menderita celah gusi umur bayi dari tiga bulan sampai tidak terbatas.

“jadi yang boleh kita lakukan operasi umur tiga bulan,” ujarnya

Lanjut Ketua PP PABMI, bahwa operasi celah bibir ini sendiri merupakan suatu tindakan yang cukup kompleks sehingga harus melibatkan beberapa dokter. Dan syarat sebenarnya jika operasi bibir sumbing untuk celah bibir minimal tiga bulan beratnya minimal 5 Kg.

Kata dia, operasi bibir sumbing ini baru kali pertama dilaksanakan di Kabupaten Konawe, dan dikuti 18 pasien yang terdiri dari 15 balita dan 3 pasien dewasa.

“Saya harap, untuk para orang tua pasien atau orang tua untuk tidak minder, harus berani untuk melakukan pengobatan dengan baik dari sejak awal,” pungkasnya.

Sebelumnya Direktur BLUD RS Konawe, dr Agus Lahida mengatakankan, bibir sumbing merupakan cacat genetik yang dialami anak sejak dilahirkan. Untuk mengembalikan kondisi bibir dan langit-langit anak tersebut dibutuhkan tiga kali operasi, dimana setiap kali operasi bibir sumbing dibutuhkan biaya 20 juta rupiah.

“Biaya untuk operasi bibir sumbing ini sekitar 20 juta, jadi jika dilakukan selama tiga kali maka biaya yang perlu disiapkan oleh keluarga kita sebanyak 60 juta,” ungkapnya. (Red/KK)

0
Aksi Lembaga Pengawasan Reformasi Indonesia (LPRI) Kabupaten Konawe, di DPRD Konawe.

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menerima aspirasi dari Puluhan massa aksi dari Lembaga Pengawasan Reformasi Indonesia (LPRI) Kabupaten Konawe, Senin (20/02/2023). Massa diterima langung oleh Wakil Ketua DPRD Konawe, rusdianto dan Ketua Komisi III DPRD Konawe, Gunal Sambari.

Aksi LPRI ini terkait demonstrasi yang terjadi di Kecamatan Routa belum lama ini. Di mana dalam demonstrasi tersebut terjadi kericuhan antara massa aksi dengan pihak keamanan karena petinggi PT. Sulawesi Cahaya Mineral (SCM ) tidak menemui massa aksi.

Dalam aksinya massa menuding kekisruhan yang terjadi di Routa karena didalangi oleh oknum-oknum yang memiliki kepentingan pribadi. Massa aksi juga mempersoalkan pembayaran ganti rugi tanaman milik warga yang masuk di IUP PT SCM di Kecamatan Routa.

Dalam orasinya Aljan mengatakan kehadiran Investasi di bumi Konawe seharusnya memberikan ruang bagi tenaga kerja lokal untuk diterima bekerja, tetapi justru warga dari luar daerah yang banyak bekerja di sana.

Massa Aksi diterima oleh oleh Wakil Ketua DPRD Konawe, rusdianto dan Ketua Komisi III DPRD Konawe, Gunal Sambari.

“Karena itu, kami meminta agar pihak DPRD Konawe memanggil pihak PT.SCM guna melaksanakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) membahas ketenagakerjaan lokal yang berada di PT.SCM Kecamatan Routa,”tegas Aljan.

Sementara orator lainnya, Satriadin membeberkan, pemerintah Kecamatan Routa dinilai gagal menyelesaikan persoalan yang ada di Routa. Sehingga aksi demonstrasi yang terjadi beberapa waktu yang lalu di Routa berakhir ricuh.

Menanggapi hal itu Wakil Ketua DPRD Konawe, Rusdianto mengatakan bahwa DPRD Konawe mendukungan gerakan LPRI dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat dan para pencari kerja khususnya masyarakat Kabupaten Konawe.

Terkait masalah-masalah yang timbul denagn keberadaan SCM pihak DPRD akan mencarikan solusinya. Bahwa memang ada informasi terkait penerimaan tenaga kerja yang justru semua bukan berasal dari masyarakat Kabupaten Konawe.

Aksi massa mendapat pengawalan dari aparat keamanan

Rusdianto berharap agar keberadaan investasi PT. SCM di Kecamatan Routa harus dijaga dan diamankan bersama. Karena pihaknya meyakini keberadaan SCM akan membawa dampak positif atas kemajuan daerah Kabupaten Konawe dan terkhusus para pencari kerja.

“SCM ini perlu kita jaga dan amankan, karena kami yakin bahwa SCM akan lebih besar dari Virtue dan OSS. SCM ke depan merupakan sumber pendapatan Konawe dan menjadi tempat pencari kerja masyarakat kita di Kabupaten Konawe,” Kata Rusdianto.

Terkait surat kepemilikan tanah atau SKT yang belum dituntaskan oleh pihak perusahaan, dewan mengaku bahwa pihaknya telah mendapatkan informasi bahwa tanaman milik warga yang masuk dalam kawasan IUP PT SCM pasti akan dibayarkan.

Rusdianto menambahkan, pihaknya akan mencari waktu mendatangkan pihak PT. SCM guna membahas serta mencari solusi terkait persoalan-persoalan yang timbul di tengah-tengah masyarakat.

Seperti diketahui, PT Sulawesi Cahaya Mineral (SCM) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan biji nikel. Saat ini, SCM memilki Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) seluas 21.100 hektar (ha) di Kecamatan Routa, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara. (**)

0
Pembukaan Turnamen Sepak Bola Al Gishan Cup I yang dilaksanakan di Lapangan Sepak Bola Kapita Wulumohitu Kelurahan Tuoy, Kecamatan Unaaha

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Konawe Rusdianto, meminta kepada seluruh peserta turnamen Al Gishan untuk menampilkan permainan terbaik dengan tetap menjunjung tinggi sportivitas. Hal ini disampaikannya saat menyampaikan sambutan pada pembukaan Turnamen Sepak Bola Al Gishan Cup I yang dilaksanakan di Lapangan Sepak Bola Kapita Wulumohitu Kelurahan Tuoy, Kecamatan Unaaha,Senin (20/02/ 2023).

Ketua Askab PSSI Konawe ini berharap turnamen Al Gishan Cup I ini dapat melahirkan atlet sepak bola yang berprestasi dan ke depan dapat mengharumkan nama daerah. Dengan berbagai ivent yang akan di gelar PSSI Konawe tahun ini. Sebagai Ketua PSSI Konawe meminta kepada seluruh klub untuk menyiapkan pemain terbaiknya.

“Jangan nanti ada kejuaraan atau turnamen baru mencari pemain. Begitu juga pemain, harus disiapkan kelengkapannya,kepada komisi wasit agar menurunkan wasit terbaik ASKAB PSSI Konawe.”kata Rusdianto.

Pesannya terhadap wasit, dalam memimpin pertandingan wasit tidak boleh berpihak. Pasalnya, salah satu pemicu keributan di lapangan itu salah satunya adalah keputusan wasit yang dinilai berpihak atau tidak adil.

Sambutan Wakil Ketua DPRD Konawe yang juga Ketua ASKAB PSSI Konawe, Rusdianto

“Walau pemain sudah sportif tetapi kalau wasit yang main mata pasti ribut. Saya tidak mau di PSSI Konawe ada wasit seperti itu. Kalau ada klub yang merasa dirugikan oleh kepemimpinan wasit dan bukti pelanggarannya nyata maka saya selaku ketua PSSI akan mencabut lisensi wasitnya” Ujarnya

Hal senada juga disampaikan oleh Sekda Konawe Dr. Ferdinand Sapan, dalam pertandingan biasanya untuk menang, klub cukup menyewa tiga pemain. Yakni satu orang gelandang serang, dan dua orang Wing Back.

“Biasanya begitu, kalau sudah pegang wasit dan hakim garis klub itu sudah bisa menjadi juara. Tetapi itu dulu, dan bukan di sini (Konawe-red),” ujar Ferdy sedikit bercanda.

Sebagai mantan Pesepakbola, Ferdy berharap turnamen Al Gishan Cup I ini dapat berjalan sukses dan melahirkan atlet sepak bola profesional.

“Jaman dulu sepak bola belum menjanjikan. Kalau sekarang sepertinya ini sudah mulai ditata dengan baik oleh PSSI sehingga siapa pun nanti anak – anak kita yang punya bakat saya yakin bisa secara profesional dan menjadi pemain yang hebat,” katanya.

Peserta yang akan ikut tanding

Untuk diketahui, Lapangan Sepak Bola Wulumohitu Tuoy ini sangat berpotensi untuk dilakukan pengembangan sehingga bisa menjadi ikon Kota Unaaha ke depan.

Oleh karenaya, Wakil Ketua DPRD Rusdianto dan Sekda Konawe Ferdinand Sapan secara bersama – sama memikirkan agar ke depan lapangan Sepak Bola Wulumohitu mendapatkan perhatian dari Pemda dan DPRD Konawe.

Diketahui, Kejuaraan Sepak Bola yang memperebutkan Piala Bergilir ini mengangkat Tema “Melalu Sepak Bola Ciptakan Masyarakat Konawe Sehat dan Berprestasi Menuju Konawe Gemilang Sultra Maju”.

Turnamen yang diikuti 17 klub ini digelar dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Konawe ke- 63.yang dihadiri wakil Ketua Konawe Rusdianto, SE, MM,Asisten II Setda Konawe Muh. Akbar, SP, M.Si, Kabag Kesra (Plt Asisten I Setda Konawe) Marjuni Ma’mir, SP, M.Si, Kadis Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Jahiuddin, S.Sos, M.Si, Camat Unaaha Aswar Razak, S.Si, MM, Kapolsek Unaaha IPTU Nuryamang, Lurah Tuoy Rustam Djufri, SE serta tamu undangan lainnya. (**)

0
Pembukaan Turnamen Sepak Bola Mini Matanggorai Cup III di lapangan sepak bola Matanggorai Kecamatan Padangguni.

Wakil ketua DPRD Kabupaten Konawe yang juga Ketua Asosiasi Kabupaten (ASKAB) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Konawe Rusdianto,secara resmi membuka Turnamen Sepak Bola Mini Matanggorai Cup III di lapangan sepak bola Matanggorai Kecamatan Padangguni, Minggu (19/2/23).

Dalam sambutannya Wakil Ketua DPRD Konawe berharap ke depan pembinaan sepak bola terus ditingkatkan. Sehingga nama besar Kabupaten Konawe di kancah persepakbolaan Sultra tetap berada di papan atas.

“Saya yakin dengan dukungan semua pihak, sepak bola Konawe akan berjaya,” kata Rusdianto.

Diketahui, saat ini PSSI Konawe terus berupaya membangun persepakbolaan agar lebih baik lagi. Dalam mencapai tujuan itu, PSSI dalam waktu dekat akan mengadakan kegiatan peningkatan sumber daya manusia (SDM) melalui Pelatihan Pelatih Sepak Bola, Pelatihan Wasit, Pelatihan Inspektur Wasit serta Pelatihan Pengawas Pertandingan.

Wakil Ketua DPRD Konawe, saat menyampaikan sambutan

Rusdianto juga menyampaikan apresiasi kepada masyarakat Kecamatan Padangguni yang telah memberikan dukungan kepada Sekolah Sepak Bola (SSB) Padangguni sehingga bisa terus berkiprah di lapangan hijau.

“Suatu kebanggaan bagi kita semua khususnya masyarakat Kecamatan Padangguni karena saat ini SSB Padangguni yang sebelumnya berhasil menjuarai Turnamen SSB Garuda Anamolepo Cup 1 di Uepai, kini telah lolos masuk semifinal pada turnamen SSB yang digelar di Kabupaten Kolaka,” ungkapnya.

Menurutnya, Padangguni saat ini merupakan salah satu kiblat sepak bola di Kabupaten Konawe. Sehingga dukungan masyarakat Padangguni sangat dibutuhkan agar SSB Padangguni dapat terus meningkatkan persepakbolaan Konawe

“Kalau menang, saya pastikan PS Padangguni merupakan salah satu klub sepak bola yang akan mendapatkan jaminan dari PSSI untuk mewakili Kabupaten Konawe di liga 3,” janji Politisi PDIP ini yang disambut tepuk tangan oleh peserta.

Berkaitan dengan prestasi yang diraih PS Padangguni saat ini, dirinya meminta agar turnamen Sepak Bola Mini Matanggorai Cup III ini bukan hanya sebatas persahabatan saja. Tetap berupa melahirkan atlet sepak bola yang berprestasi.

suasana pembukaan turnamen

“Bermain dengan baik, harus betul – betul profesional dalam melakoni setiap pertandingan sepak bola,” pesan RD.

Diakhir sambutannya, Rusdianto menyampaikan kekecewaannya kepada Camat Padangguni dan Kepala Desa yang tidak menghadiri kegiatan tersebut. Sementara yang mau bertanding adalah warganya sendiri. RD kemudian bilang, selain sebagai Ketua PSSI Konawe, pada dirinya juga melekat Jabatan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Konawe.

Meski demikian, dirinya bisa memaklumi kondisi yang terjadi hari ini. Ia pun berjanji akhir tahun 2023 ini, PSSI akan menggelar pertandingan tingkat Kecamatan Padangguni, bahkan di seluruh kecamatan.

“Insya Allah, setelah bulan September 2023 pertandingan di tingkat kecamatan akan mulai dilaksanakan. Kalau sekarang, kondisinya tidak memungkinkan,” pungkasnya.

Pembukaan Turnamen Bola Mini ini dihadiri oleh segenap pengurus PSSI Konawe, Manager Sepak Bola Konawe Peltu (Purn) M. Yunus, pihak Polsek Abuki dan pemerintah setempat. (**)

0
Reses Wakil Ketua DPRD Konawe, Rusdianto di Balai Desa Karandu Kecamatan Wawotobi

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara, (Sultra) Rusdianto, menggelar kegiatan melaksanakan kegiatan Reses masa Sidang II Tahun anggaran 2022/2023, di Daerah Pemilihan (Dapil) Konawe 1 (Kecamatan Anggaberi, Unaaha, Wawotobi/Anggotoa, Konawe) bertempat di Balai Desa Karandu Kecamatan Wawotobi.

Saat kegiatan reses, masyarakat desa Karandu melalui Kepala Desa (Kades) setempat meminta kepada Wakil Ketua DPRD Konawe ini untuk memperjuangkan aspirasi warga terkait peningkatan jalan usaha tani, jaringan tersier/irigasi.

Sementara itu, masyarakat juga meminta agar desa – desa yang tadinya berada di Wilayah Kecamatan Anggotoa dan saat ini sudah kembali ke Kecamatan Induk Wawotobi agar bisa mendapatkan pupuk bersubsidi dari pemerintah pusat.

Masyarakat di empat desa juga mengeluhkan kondisi jalan dari Palarahi – Karandu yang mengalami kerusakan yang sangat parah.

Wakil Ketua DPRD Konawe saat menyampaikan sambutan

Menanggapi aspirasi masyarakat tersebut, Rusdianto terlebih dahulu menyampaikan bahwa kehadiran dirinya di tempat tersebut sudah yang kedua kalinya,saat itu dirinya menerima aspirasi terkait kebutuhan masyarakat petani berupa perbaikan jalan usaha tani, jaringan tersier/irigasi serta bantuan rumah ibadah dan bantuan cetak kolam ikan air tawar.

“Waktu itu (reses pertama) saya menerima keluhan masyarakat. Hari ini saya hadir lagi dengan membawa kabar gembira bahwa apa yang menjadi harapan masyarakat dalam waktu dekat ini sudah akan direalisasikan,” kata Polotisi PDIP Konawe ini.

Kata dia, pada tahun anggaran 2023 ini, dirinya telah memperjuangkan aspirasi masyarakat dengan merealisasikan tiga dari empat permintaan masyarakat melalui dana aspirasinya.

“Untuk Jalan Usaha Tani (JUT) telah dianggarkan melalui APBD Konawe tahun anggaran 2023 sebesar Rp. 200 juta, jaringan tersier/irigasi sebesar Rp. 200juta serta bantuan rehab masjid untuk desa Karandu sebesar Rp. 20 juta” ungkapnya.

Suasana reses di balai Desa Karandu

Dia menambahkan,anggarannya sudah ada, tinggal dikerjakan. Kalau untuk cetak kolam itu sudah tidak bisa dilaksanakan karena sesuai yang tertuang dalam rencana strategis daerah kuota cetak kolam sebanyak 1000 kolam dan itu sudah terpenuhi. Tetapi kalau bibit ikan Insha Allah masih bisa

Menjawab keluhan warga terkait masalah infrastruktur jalan, Rudi meyakinkan kepada masyarakat bahwa cepat atau lambat itu pasti dikerjakan karena sudah ada yang sementara dikerja dari Desa Wawone sampai di Desa Tetemotaha.

“Awalnya itu tembus ke Palarahi. Hanya saja saat ini baru sampai di Desa Tetemotaha. Yakin saja ini akan diselesaikan karena perbaikannya menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat,” ujarnya.

Kegiatan reses Wakil Ketua DPRD Konawe ini dihadiri oleh Kades Karandu, Plt Kades Wowa Nario, BPD Korumba, Sekdes Nario Indah bersama ratusan masyarakat dari empat desa tersebut. (**)