API Konawe Kedatangan TKA Asal Tiongkok di Morosi, Sudah Sesuai Konstitusi

844
0
BERBAGI
Wakil Bupati Konawe Gusli Topan Sabara saat menemui pengunjuk rasa dari Aliansi Pemerhati Investasi kabupaten Konawe di pintu pagar kantor Bupati Konawe, Senin (22/6/2020).

UNAAHA-KONAWEKITA- Polemik kedatangan Tenaga Kerja Asing (TKA) Asal Tiongkok di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) yang rencananya akan bekerja di salah satu Perusahaan Smelter, menuai penolakan dari elemen masyarakat, namun ada juga elemen yang mendukung kedatangan TKA. Aliansi Pemerhati Investasi (API) Kabupaten Konawe melakukan unjuk rasa di Kantor Bupati Konawe mendukung kedatangan (TKA) di Kecamatan Morosi Kabupaten Konawe. Yang dianggap sudah sesuai dengan Konastitusi, Senin, (22/6/2020).

Salah satu Orator API Konawe Aljan Indra Prasta dalam orasinya mengatakan, penolakan TKA adalah salah satu bentuk pelemahan keputusan dan kebijakan pemerintah. Silahkan dipatuhi konstitusi, ada pancasila dan Unadang-undang yang harus dipatuhi. Bukan Kemudian beralibi, berasumsi dan bernarasi tapi kedatangan mereka mengikuti kebijakan pemerintah.

Salah Satu Orator Aliansi Pemerhati Investasi kabupaten Konawe, Aljan Indra Prasta

“Hari ini mari kita duduk bersama dan tunjukan analisa kita, dengan berbagai analisa dan kemukakan argumentasi kita untuk menjelasakan satu persatu. Kalu kemudian memutuskan pemerintah dalam hal ini kebijakan lalai menerima TKA tanpa analisa maka pemerintah ini adalah pemerintah yang egois dan tidak punya pengetahuan” Ujar Aljan.

Tetapi hari ini kebijakan pemerintah menerima TKA, kata Aljan, adalah salah satu bentuk yang sangat menumental, yaitu percepatan pembanguan smelter. Setelah pembangunan Smelter dan begunanya tungku-tungku yang ada maka ribuan tenaga kerja yang akan diserap dari Kabupaten Konawe.

“maka kita akan berbicara tentang kemakmuran dan kesejahteraan untuk rakyat, bukan hari ini kita mau tinggal di belakang dan bertopeng” Tegas Aljan.

Ahmad Mubarak saat menyampaikan orsinya mendukung kedatangan 500 TKA di Morosi

Orator lainnya, Ahmad Mubarak dalam orasinya mengatakan, terkait kedatangan TKA harus dikaji secara komprehensip, kalau dikaji dengan kajian komprehensip dapat dilihat di depan mata “Saya mau katakan mencerdaskan kehidupan bangsa adalah jalan konstitusi yang akan kita bela bersama” kata Ahmad Mubarak.

Kedatangan TKA, menurutnya sudah memenuhi syarat konstitusi negara Indonesia, sehingga kalau TKA ditolak sama saja melawan konstitusi. Orang-orang yang melawan konstitusi adalah musuh negara.

Sementara itu Wakil Bupati Konawe Gusli Topan Sabara yang datang menemui masa aksi menyampaikan, Sebagaimana diketahui di dalam (Perusahaan Smelter) masi dalam tahap kontruksi, dan harus dapat dipisahkan antara konstruksi dan kegiatan pabrik yang sudah selesai. Jadi tenaga kerja yang ada itu adalah tenaga kerja konstruksi untuk menyelesaiakan investasi yang ada di Morosi.

Yang mana diketahui menurut wabup Konawe, yang ada sekarang dari 15 tungku yang sudah selesai itu, sekarang sudah ada 11 ribu tenaga kerjadari total 16 ribu lokal yang ada di Kecamatan Morosi.

“Kalau kita kali dua itu mencapai 32 ribu, kalau anaknya dua berarti 64 ribu tenaga kerja yang dihidupi oleh VDNI dan OSS di sana, jadi saya minta pada saudara-saudaraku, aspirasi yang disampaikan merupakan penguatan kepada pemerintah untuk melakukan, menegakkan khususnya protokol covid-19, yaitu Perda no 13 tahun 2018. Jadi tetap kita tegakkan prosedur kesehatan untuk TKA untuk menyelesaikan kontruksi yang ada di VDNI dan OSS” Jelas Gusli.

Wakil Bupati Konawe Gusli Topan Sabara memberikan penjelasan terkait penerimaan Tenaga kerja di Morosi yang rencananya akan diambil alih oleh Pemda Konawe

Kata dia, saat ini pemerintah daerah sudah menyiapkan langka-langka dan ada tim teknis yang akan mendampingi TKA yang ada di Morosi. Terkait penerimaan yang akan masuk bekerja di perusahaan diberbagai klasifikasi, dan Pemerintah daerah telah mengambil alih, jadi nanti dan akan dibagi rata sesuai porsi kecamatan. Jadi tiga kecamatan induk tujuh penyangga dan 18 pendukung.

Sehingga nanti dari 3500 itu kata Gusli, akan bagi, perdesa dan perkelurahan.”Insha Allah kita akan umumkan secara terbuka kepada seluruh masyarakat. Di sana nanti kita akan lakukan rekrutmen perkecamatan, perdesa, perkelurahan dengan terbuka. tidak boleh ada yang ditutup-tutupi” ujarnya.

Salah satu orator Ahmad Mubarak menimpal, pihaknya pro dengan kedatangan 500 TKAc sudah berdasakan oleh landasan maupun landasan konstitusi negara. Tapi karena melihat kondisi kebatinan masyarakat kabupaten Konawe, Pihaknya juga butuh penguatan-penguatan dari beberapa tokoh.

“jadi kami minta statemen tegas dari wakil Bupati Konawe, adalah salah satu tokoh di Kabupaten konawe menerima atau tidak TKA 500 ini, kami minta jawaban tegas” ujar Ahmad Mubarak.

Penjawab pertanyaan itu Wakil Bupati menjawab secara tegas pertanyaan dari pendemo ” Perlu saya sampaikan, saya Gusli Topan Sabara Wakil Bupati Konawe, Saya lahir di wilayah Timur dari pada Kabupaten Konawe, saya sampaikan bahwa investasi yang ada di Morosi itu OSS maupun VDNI, itu adalah anak kandung kami berdua dengan baoak Bupati Konawe bapak Kery Saiful Konggoasa, itu yang harus saudara-saudara ketahui” Tegasnya. (Red/KK)

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY